Kisah pilu Marsel, Balita tinggal dengan tantenya yang gangguan jiwa
Merdeka.com - Seorang bocah 3,5 tahun bernama Marsel, harus merasakan kehidupan tidak layak. Sejak lahir, Marsel ditelantarkan ibunya. Hal itu terjadi pasca ayahnya meninggal.
Dia harus tinggal di sebuah rumah yang kondisinya buruk di Perumahan Bugel Mas Indah, Blok D2, RT 005/05, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, bersama tantenya, Desi (31), yang mengalami gangguan jiwa dan kakak pertamanya Soni (15) yang sudah putus sekolah.
Marsel merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya telah meninggal karena penyakit stroke ketika dia masih bayi. Ibunya, Mariska, juga pergi dari rumah dengan membawa anak kedua dan ketiga, kemudian menikah lagi.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang terdampak broken home? Dan dampaknya? Lebih kepada anak-anak.
-
Bagaimana cara anak broken home mengatasi masa sulit? Cinta dan pengertian adalah kunci untuk menyembuhkan luka dan membangun kembali hubungan keluarga yang retak.
-
Siapa yang terdampak dari broken home? Dampak dari broken home dapat terasa pada anggota keluarga, terutama anak-anak.
-
Dimana Mbok Mase tinggal? Pada suatu masa di Kampung Batik Laweyan, Solo, hiduplah seorang juragan batik bernama Mbok Mase.
Akhirnya dia terpaksa hanya tinggal dengan kakak pertamanya, Soni. Soni yang sudah putus sekolah ini pun harus bekerja memenuhi kebutuhan, lantaran tantenya memiliki gangguan jiwa. Akhirnya Marsel sering ditinggal dan tak ada yang mengasuhnya.
Menurut warga sekitar, Teti, bocah malang tersebut hidup jauh dari kata layak. Sejak balita, dia kerap mengalami kekerasan oleh tantenya.
"Tantenya stres sudah lama, suka ngamuk-ngamuk sendiri. Marsel pernah diangkat-angkat kakinya, dipelintir-pelintir, dibawa dan digeletakkan begitu saja di jalan," katanya, Rabu (4/1).
Karena diperlakukan demikian, kondisi fisik Marsel agak cacat. Dia tidak bisa jalan dan bicara. Dia cuma bisa memberikan isyarat lewat tangan jika ingin sesuatu.
"Kalau jalan, dia harus merangkak. Kakinya agak bengkok, mungkin karena pernah dipelintir," tambah Teti.
Untuk hidup, Marsel hanya mengandalkan belas kasihan warga. Kadang warga memberi makan dan memandikannya secara diam-diam, karena tantenya, Desi, kerap mengamuk.
"Ya kalau makan dia suka ke rumah tetangga. Kadang suka sedih, melihat pakaiannya kotor, tidak mandi berhari-hari. Biaya listrik dan air juga ditanggung warga lewat khas RT," katanya.
Sementara Agus, warga lainnya mengatakan, hal ini pernah dilaporkan kepihak Kelurahan dan Dinas Sosial. Marsel sempat dibawa pegawai dinas dan dirawat di rumah sakit. Namun dikembalikan lagi ke rumah.
"Sudah berkali-kali dilaporin, cuma dirawat sebentar. Tidak ada kelanjutannya. Malah dibalikin lagi, sudah tahu kondisinya begini," katanya.
Namun kali ini, Marsel telah ditolong oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Sosial pasca kisahnya disebar ke sosial media.
"Cepat penanganannya, kemarin ramai di media. Pagi ini sudah dibawa. Tidak hanya Marsel, tapi juga Soni dan tantenya Desi," ungkapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaKisah Putri tinggal di rumah reyot dan sebatang kara tengah viral. Kondisi ini membuat hidupnya serba kesusahan
Baca SelengkapnyaPotret Kemiskinan Putri Eks Model Majalah Dewasa, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Penuh Puing
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnyabalita itu meninggal karena mengalami gegar otak berat pascapenganiayaan.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Ayu gadis 11 tahun yang rela jualan gorengan di sekolah demi hidupi Ibu ODGJ dan sang nenek.
Baca SelengkapnyaViral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca Selengkapnya