Kisah Pilu Perantau di Bekasi, Tulang Punggung Keluarga tapi Kelaparan
Merdeka.com - Hendri, hampir sebulan ini tak lagi bekerja karena wabah virus corona. Sehari-hari, ia berada di rumah kontrakannya di Margamulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Pria berusia 40 tahun ini adalah sales kartu kredit di sebuah bank di Jakarta.
"Saya mau pulang ke Padang, tapi oleh pemerintah diimbau tidak boleh (mudik)," kata Hendri ketika berbincang dengan merdeka.com pada Selasa (14/4).
Nyaris selama di rumah, Hendri mengaku tidak mendapatkan penghasilan. Sebab, dia merupakan sales yang tidak mendapatkan gaji pokok. Jualannya mengandalkan pameran. Tapi, begitu virus corona menjadi wabah di Indonesia, kegiatan pameran disetop.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana Toni meningkatkan penjualan snack nya selama pandemi? Saat pandemi Covid-19 lalu, cukup memukul para pengusaha offline seperti dirinya.'Waktu itu saya tanya ke teman yang sama-sama berjualan snack, teman menyarankan untuk menggunakan jasa influencer dan akhirnya berhasil. Penjuala pelan-pelan terus naik sampai kewalahan,' terangnya
"Saya mendapatkan penghasilan jika nasabah disetujui, selama wabah corona, semua pameran disetop," ucapnya.
Di Bekasi Utara, dia mengontrak bersama kawannya. Ia beruntung, biaya kontrakan sudah dibayarkan oleh temannya itu. Tapi, dia mengaku sekarang mengalami kesulitan untuk makan sehari-hari.
"Selama corona, saya ikutin pemerintah tidak kemana-mana, dan tidak pulang kampung," ujarnya.
Rupanya wabah tak kunjung reda. Kebijakan PSBB malah diterapkan baik di Jakarta maupun di kota penyangga. Sekarang, ia mengaku hanya ingin mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Saya tulang punggung keluarga, tapi selama corona enggak pernah kirim uang lagi buat keluarga," katanya.
Sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, penerima bantuan dari Kementerian Sosial adalah masyarakat yang sudah masuk di dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), jumlahnya mencapai 106 ribu keluarga. Pihaknya juga mendata ada sebanyak 130 ribu keluarga non-DTKS.
"Pada prinsipnya adalah kita tepat sasaran, terus tidak membengkak, bagi yang belum dapat, kita berikan kesempatan mendaftar (penerima bantuan)," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca Selengkapnya