Kisah polisi butuh sebulan bekuk siswi SMP jadi mucikari
Merdeka.com - NA (15) siswa SMP, yang berprofesi sampingan sebagai mucikari di Surabaya, cukup lihai menyembunyikan bisnis prostitusi nya dari kepolisian. Bahkan saat petugas sudah mencium usaha berbau syahwat ini, untuk menangkap NA juga ternyata tak mudah.
"Untuk menangkap tersangka, kami butuh waktu satu bulan untuk penyidikan," kata Kasunit VC Unit Jatanum, Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Senin (10/6).
Teguh mengaku sudah lama mendapat kabar mengenai bisnis esek-esek yang dilakukan NA. Tapi karena pelaku cukup pintar, petugas harus ekstra kerja keras untuk mendapatkan identitas dan data lengkap tersangka.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana Nur Utami ditangkap? Sementara itu, Camat Tamalanrea, Andi Salman Baso membenarkan adanya penggeledahan dilakukan Bareskrim Polri salah satu rumah diduga milik Selebgram Makassar Nur Utami. Meski demikian, dia baru mengetahui adanya penggeledahan dilakukan Bareskrim dari pemberitaan. 'Iya, tahu. Itu yang di Hartaco yang selebgram. Saya baca di berita tadi,' ujar Andi.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Melalui lobi-lobi dengan orang terdekat NA, polisi berusaha mencari nomor kontak tersangka dan nomor PIN BB. Setelah memegang kontak NA, polisi kembali pusing memikirkan cara menangkap siswi itu.
"Selanjutnya kami melakukan lobi-lobi yang tak semudah kami kira. Setelah tahu kalau si mucikari adalah anak-anak, kami pikir mudah menangkapnya, tapi tidak," ungkap Teguh.
Seperti diberitakan sebelumnya, NA tertangkap tangan menjual ABG ke pria hidung belang di Hotel Fortuna Jalan Darmokali. Selain NA, polisi juga mengamankan tiga anak buahnya.
Karena masih di bawah umur, tersangka dan korban dikembalikan ke orang tua masing-masing. Meski demikian, mereka tetap wajib menjalani pemeriksaan dan wajib lapor di Mapolrestabes Surabaya, seperti hari ini.
NA menjual anak buahnya dengan harga yang cukup beragam. Mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Polsek Sukasari, berinisial Aiptu US diduga tidak memberi pelayanan baik itu dijebloskan ke rutan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca SelengkapnyaPolisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaSetelah mencuri, dia membongkar dan mempreteli seluruh body sepeda motor untuk menghilangkan identitas dari kendaraan itu.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah telah menyebar foto-foto terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaA diancam dipermalukan di depan teman-teman sekolahnya.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.
Baca Selengkapnya