Kisah prajurit Kostrad bantu bidan desa terpencil di perbatasan RI
Merdeka.com - Selain menjalani tugas menjaga kedaulatan negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta peduli dengan kehidupan warga di sekitar mereka. Hal ini mendorong personel Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) untuk terjun langsung ke desa-desa.
Di sela-sela tugasnya sebagai pasukan pengamanan perbatasan (Pamtas), sejumlah personel Kostrad tidak segan berjalan ke desa-desa terpencil di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Dua kali setiap bulan, mereka membantu para bidan untuk mengukur berat, tinggi badan, vaksinasi serta pemberian tambahan gizi berupa bubur kacang hijau bagi para balita.
"Para balita akan selalu mendapatkan pelayanan rutin Posyandu setiap tanggal 14 dan 25 tiap bulan oleh anggota Pos Pamtas Asulait Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514/R Kostrad," demikian keterangan pers Penkostrad yang diterima merdeka.com, Kamis (23/4).
-
Siapa yang membantu anak korban perang? Dukungan psikologis, pendidikan, dan bantuan kesehatan mental yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak korban perang mengatasi efek psikologis yang mereka alami.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana prajurit TNI itu mendapatkan makanan selama di rumah sakit? 'Tujuh bulan saya tanpa tempurung kepala, dua minggu tiga hari tidak sadarkan diri dalam ICU dalam aquarium, koma. Saya makan itu pakai cairan. Cairan yang masuk. Tidak tahu saya itu,' kata prajurit TNI tersebut.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
Kepedulian prajurit kepada Posyandu dilakukan karena melihat kendala yang dialami Bidan Desa akibat cuaca yang kurang baik dan jarak tempat tinggal yang cukup jauh. Posyandu Asulait yang berada di wilayah Pos Pamtas Asulait mengalami kendala operasional apabila cuaca kurang baik terutama pada musim hujan.
Bidan Desa yang tinggal di Desa Sarabau harus berjalan menyusuri Sungai Baukama selama 2 jam untuk sampai ke Asulait. Namun, perjalanan tersebut hanya dapat dilakukan apabila cuaca cerah atau tidak hujan.
Kendala tersebut mendorong Danpos Asulait Letda Inf Mahardika untuk memberikan bantuan dalam kegiatan operasional Posyandu. Para anggota pos diarahkan untuk membantu melayani setiap balita yang datang ke Posyandu sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Bidan Desa.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada personel Pos Pamtas Asulait yang telah bersedia membantu para ibu yang memiliki balita di Dusun Asulait, khususnya saat kami terkendala cuaca untuk hadir ke Posyandu Asulait," ucap Bidan Desa, Maria di Posyandu Asulait.
Tak hanya dari bidan, tindakan yang dilakukan personel Kostrad ini juga mendapat apresiasi warga. "Saya sangat senang dan berterimakasih kepada personel Pos Pamtas Asulait yang telah bersedia memberikan pelayanan kesehatan dan tambahan gizi bagi balita di Posyandu Asulait," ujar warga Asulait, Ana.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.
Baca SelengkapnyaTiada habis perlakuan menunjukkan kasih sayang dilakukan oleh para prajurit TNI untuk anak-anak Papua.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit TNI bantu ODGJ lansia tanpa busana ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaBapak dan kedua anaknya ini rela jalan kaki selama 4 jam ke posko TNI.
Baca SelengkapnyaBripka Heru menandu ibu melahirkan sejauh 3 kilometer. Aksi heroiknya banjir pujian.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI rela suapi anak Papua sebelum berangkat ke sekolah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit paralisis periodic hypokalemia atau kelumpuhan secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca Selengkapnya