Kisah Renika, Atlet berprestasi tingkat Asia kini jadi tukang sapu
Merdeka.com - Ni Putu Renika Sari (25) gadis manis ini selalu membuat pandang mata orang-orang takjub tatkala jari-jari kokohnya mencengkram di laga panjat tebing. Hingga Dia rekan-rekan sejawatnya menjulukinya Tarantula Jembrana. Ironisnya wanita asal Lingkungan Sawe, Kelurahan Dauhwaru,Jembrana, Bali, kini menjadi tukang sapu.
Di tengah keberhasilannya mendulang prestasi di tingkat Asia sebagai atlet panjat tebing, dia justru berkutat dengan sampah sebagai tukang sapu di taman rekreasi Gedung Kesenian Bung Karno milik Pemkab Jembrana, Bali.
Padahal prestasi tingkat Asia yang diraih Renika ini pernah mewakili Kabupaten Jembrana dan mengharumkan nama Bali sekaligus membawan nama negeri ini di tingkat internasional.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Kenapa keuangan seseorang bisa memburuk? Kebiasaan yang tidak baik ini tidak hanya menghambat kesuksesan finansial, tetapi juga dapat memperburuk keadaan keuangan individu.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Apa yang dicapai Jawa Timur dalam hal kemiskinan? Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, angka kemiskinan ekstrem di wilayahnya turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa selama tiga tahun terakhir.
-
Bagaimana Muzdalifah mendapatkan penghasilan Rp7 miliar per tahun? Dilansir dari sumber yang sama, saking luasnya lahan yang dimiliki, salah satu perusahaan telekomunikasi menyewa lahannya untuk dijadikan lokasi tower. Biaya sewanya mencapai Rp7 miliar per tahun, pantesan tajir ya!
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
"Seperti inilah potret dari nasib atlet kita pak," celetuk seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Taman Kesenian Bung Karno, Rabu (23/12).
Atlet panjat tebing jadi tukang sapu ©2015 merdeka.com/gede nadi jayaSegudang mendali bahkan di kejuaraan regional Asia. Bahkan saat Asia Youth Cup tahun 2009 silam di Denpasar, dia berhasil meraih satu mendali emas dan satu mendali perunggu.
"Saya sangat bersyukur diberikan pekerjaan oleh Pemkab Jembrana, walau hanya sebagai tukang sapu taman. Karena masih banyak mantan atlet berprestasi lainnya belum punya pekerjaan," ujar Renika Sari, terlihat tegar sambil tersenyum.
Katanya, Pemkab Jembrana memberikannya pekerjaan sebagai tenaga kontrak kebersihan sejak tahun 2014. Sebelumnya dia bekerja sebagai tenanga serabutan yang penghasilannya tidak lebih Rp 50 ribu per hari.
Alumni SMA Negeri 1 Negara ini yang tinggal bersama ibunya dan numpang di rumah milik neneknya ini, memiliki semangat dan tekad yang kuat sebagai tulang punggung keluarga walau penghasilannya sebagai tukang sapu tak lebih dari Rp 1 juta per bulan.
Atlet panjat tebing jadi tukang sapu ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya"Penghasilan itu saya rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama ibu saya," kata anak Ni Luh Sukermi, seorang penjual canang (bunga) di pinggir jalan.
Walaupun setiap pagi dan sore menyapu di lahan yang cukup luas itu, dia tetap berusaha membagi waktu untuk fokus latihan memanjat.
Dia mengaku sangat jarang ada waktu bermain seperti remaja lainnya, karena setiap hari harus bekerja. Pulang kerja sekitar pukul 16.00 WIB, dia biasanya latihan bersama belasan atlet lain di Stadion Pecangakan-Jembrana hingga pukul 21.00 Wita. Dia juga mengajar memanjat kepada junior.
Bahkan dia mengakui jika dia mengikuti pertandingan ke luar daerah, untuk beberapa hari pekerjaan menyapu digantikan ibunya.
Anak tunggal ini tidak malu melakoni pekerjaan sebagai tukang sapu di tempat keramaian. Dia mengaku sebagai atlet hanya memperoleh bonus saat masih aktif.
Kecintaannya terhadap olah raga panjat tebing ini berawal dari ekstra kulikuler siswa pecinta alam. Dia mengaku tidak memilih-milih pekerjaan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Popularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 23 tahun, Regi sukses menjadi petani hidroponik.
Baca SelengkapnyaDi Swiss, tukang kebun bisa digaji Rp85 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaBegini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaSang pemilik sempat menghadapi tantangan sampai akhirnya mampu raup omzet Rp2 juta dalam sehari.
Baca SelengkapnyaTernyata, tak banyak yang tahu berapa gaji yang diterima Kiky Saputri selama menjadi guru honorer.
Baca SelengkapnyaRahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia harus mengumpulkan botol dan plastik untuk dijual.
Baca Selengkapnya