Kisah sahabat Rasulullah yang menolak jadi pemimpin
Merdeka.com - Miqdad ialah orang ketujuh yang menyatakan keislaman secara terbuka dan terus terang. Akibat keputusan itu, dia harus menanggung penderitaan dari kekejaman kaum Quraisy.
Miqdad adalah pemikir ulung. Dia mempunyai pikiran cemerlang dan hati tulus. Semua itu tercermin pada ucapan berbobot dan prinsip-prinsip hidup yang lurus.
Suatu waktu, Rasulullah SAW mengangkat Miqdad sebagai amir di suatu daerah. "Bagaimanakah pendapatmu tentang menjadi amir," tanya Rasulullah, saat Miqdad baru saja kembali dari tugasnya.
-
Dimana Nabi Muhammad SAW hijrah? Nabi Muhammad SAW pernah hijrah ke Thaif pada tahun 619 M. Tepatnya sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
-
Bagaimana Habib Ali Kwitang mendirikan Masjid Al Ryadh? Agar semakin mudah dijangkau, ia kemudian menetap di wilayah Kwitang, Senen,Jakarta Pusat.Di sana, ia memantapkan dakwahnya dengan membangun Masjid Al Ryadh pada 1940.
-
Bagaimana Nabi Muhammad SAW berdakwah di Mekkah? Dalam melakukan dakwahnya, Nabi Muhammad SAW menggunakan dua cara atau strategi. Cara berdakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah ini dilakukan selama 13 tahun. Di mana 3 tahun pertama dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan 10 tahun dengan terang-terangan.
-
Di mana Datuk Mujib menyebarkan ajaran Islam? Setelah kembali ke Indonesia, Datuk Mujib menyebarkan ajaran-ajaran Islam seperti Fikih, Tauhid, Akhlak, dan membacakan Maulid.
-
Dimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Miraj? Peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada suatu malam tanggal 27 Rajab.
-
Dimana Nabi Muhammad SAW pergi saat Isra' Mi'raj? Bulan Rajab dianggap suci oleh umat Islam, dan dalam bulan ini terdapat peringatan penting seperti Isra' Mi'raj, perjalanan malam Nabi Muhammad (Sallallahu 'alaihi wa sallam) dari Mekah ke Baitul Maqdis dan perjalanan ke langit.
Dengan jawaban yang jujur, Miqdad mengatakan bahwa dia tidak ingin meneruskan menjadi amir. Sebab, menurut dia dengan menjadi pemimpin kedudukannya berada di atas dari orang lain. Dia pun tak menghendaki hal itu.
"Anda telah menjadikanku menganggap diri berada di atas semua manusia. Demi yang telah mengutus Anda membawa kebenaran, sejak saat ini aku tidak berkeinginan lagi menjadi pemimpin sekalipun untuk dua orang untuk selama-lamanya," ucap Miqdad, dikutip dari buku Kisah Seru 60 Sahabat Rasul karangan Ummu Akbar.
Memang, sejak jadi amir, Miqdad diliputi kemegahan dan puji-pujian. Miqdad menyadari sepenuhnya kelemahan ini, karena itu dia berniat untuk menghindari jabatan dan menolak diangkat sebagai amir lagi.
Kendati begitu, kecintaan Miqdad terhadap Islam sangat besar. Dia memiliki tanggung jawab penuh terhadap bahaya yang selalu mengancam, baik dari tipu daya musuh maupun kekeliruan kawan sendiri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mungkin kah dinasti politik terjadi dan menjadi sesuatu hal yang dianjurkan dalam kepemimpinan Rasulullah dan para khilafah agama Islam?
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD, menyindir orang-orang yang kerap berburu jabatan.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut hampir terjadi di zaman Rasulullah.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan Nabi Ismail merupakan anak muda yang tunduk pada aturan yang telah disepakati
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan cerita terakhir. Ada orang yang tidak mau berhenti di lampu merah. Lampu merahnya malah dipindahkan.
Baca SelengkapnyaDia masuk islam gara-gara akhlak Nabi Muhammad SAW yang begitu penyayang dan tenang menahan emosi.
Baca Selengkapnya