Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Shodancho Soemitro berani tonjok Kenpetai Jepang

Kisah Shodancho Soemitro berani tonjok Kenpetai Jepang PETA. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kenpetai adalah polisi rahasia sekaligus intelijen tentara Jepang yang terkenal kejam. Sosoknya sangat ditakuti, bahkan oleh tentara Jepang yang sudah dikenal galak. Mereka berprinsip jangan sampai berurusan dengan Kenpetai.

Namun ada sosok perwira PETA yang berani menonjok Kenpetai. Dia adalah Shodanco Soemitro.

Kisah ini dituturkan dalam buku biografi Soemitro, dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib yang ditulis Ramadhan KH dan diterbitkan Penerbit Sinar Harapan tahun 1994.

Ceritanya saat itu Soemitro hendak berpergian dengan kereta api. Dia sudah mengantongi jusaken atau surat jalan yang bisa digunakan sebagai tiket kereta api.

Saat yang lain antre tiket, Soemitro melenggang saja masuk karena dia sudah membawa jusaken. Nah tiba-tiba ada anggota Kenpetai yang menegurnya.

"Saudara harusnya memberi contoh, seharusnya ikut yang lain (antre)," kata Kenpetai tersebut.

Mungkin cara Kenpetai tersebut sedikit kasar. Soemitro yang dikenal temperamental langsung marah. Dia merasa dipermalukan di depan masyarakat.

"Marahnya saya tidak kepalang. Saya hantem dia. Saya tonjok dia, sampai kawan saya melerai," kata Soemitro.

Jelas saja Soemitro langsung dapat panggilan ke kantor Kenpetai. Saat itu situasi sedang panas setelah Shodanco Supriyadi memberontak tanggal 12 Februari 1944 di Blitar. Rekan-rekan Soemitro janji akan memberontak pada Jepang jika Soemitra tidak kembali saat diperiksa Kenpetai.

Sampai di Markas Kenpetai, ternyata Kenpetai yang ditonjok Soemitro tersebut sudah menunggu di tangga. Mereka menghadap kepala Kenpetai. Kenpetai tersebut berusaha menerjemahkan kata-kata Soemitro ke dalam bahasa Jepang.

Lagi-lagi Soemitro marah dia membentak kenpetai Jepang berpangkat kopral itu.

"Bahasa Jepangku lebih baik daripada kamu!" bentak Soemitro.

Soemitro menjelaskan pokok permasalahannya. Intinya dia sebagai perwira PETA merasa dilecehkan di depan bangsanya sendiri dengan teguran kopral tersebut. Seharusnya Kenpetai menanyakan surat jalan bukan asal tegur seperti itu.

Kepala Kenpetai alias Kenpei Taicho tersebut memihak Soemitro. Dia tidak marah, hanya pesan agar Soemitro jangan cepat-cepat naik darah. Saat pulang Soemitro malah diberi rokok.

"Diselidiki lebih jauh, ternyata Daidan (Komandan Batalyon) saya Pak Sudarsono sangat akrab dengan Kepala Kenpetai tersebut," kata Soemitro.

Soemitro terus melanjutkan karirnya di bidang kemiliteran. Kelak dia mencapai pangkat jenderal bintang empat dengan jabatan Panglima Komando Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), jabatan yang sangat ditakuti zaman Orde Baru. Dia masuk para jenderal utama Soeharto.

Karir Soemitro berakhir saat peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari tahun 1974.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya
Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya

Peristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?

Baca Selengkapnya
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat
Sosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat

Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur

Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.

Baca Selengkapnya
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat

Kopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium

Setelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.

Baca Selengkapnya
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat

Ia tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima
Berani Kritik Anak Presiden, Jenderal ini Dicopot dari Jabatan Panglima

Jenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya