Kisah Shodancho Soemitro berani tonjok Kenpetai Jepang
Merdeka.com - Kenpetai adalah polisi rahasia sekaligus intelijen tentara Jepang yang terkenal kejam. Sosoknya sangat ditakuti, bahkan oleh tentara Jepang yang sudah dikenal galak. Mereka berprinsip jangan sampai berurusan dengan Kenpetai.
Namun ada sosok perwira PETA yang berani menonjok Kenpetai. Dia adalah Shodanco Soemitro.
Kisah ini dituturkan dalam buku biografi Soemitro, dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib yang ditulis Ramadhan KH dan diterbitkan Penerbit Sinar Harapan tahun 1994.
-
Kenapa Belanda waspadai Teungku Peukan? Sebagai seorang tokoh ulama yang cukup kondang, Teungku Peukan selalu diwaspadai oleh pihak Belanda. Mereka khawatir sosok Teungku Peukan dapat memengaruhi pergerakan masyarakat Aceh untuk melawan Belanda.
-
Siapa panglima perang yang ditakuti Belanda? Guru Somalaing Pardede merupakan panglima yang dianggap penjajah Belanda paling ditakuti dan salah satu yang terkuat.
-
Hewan apa yang membuat Jirayut ketakutan? Lagi-lagi, Jirayut mengaku takut. Kepada Irfan Hakim, Jirayut mengaku tak ingin memegang. "Yut lu berani sama Binturung gak?" tanya Irfan Hakim kepada Jirayut.
-
Kenapa orang jahat bisa menakutkan? 'Orang yang mengaku dirinya jahat biasanya tidak lebih buruk dari kita atau orang kebanyakan. Adalah orang yang mengaku dirinya baik yang patut diwaspadai.'
-
Kenapa Tjipetir terkenal? Eksistensi Tjipetir sempat menggegerkan warga internasional, khususnya yang berada di benua Eropa.
-
Kenapa Belut Serigala terlihat ganas? Wolf Eels tidak hanya terletak pada penampilannya yang mencolok, tetapi juga pada sifatnya yang lambat dan temperament yang berlawanan dengan kesan ganas yang mungkin tampak pada pandangan pertama.
Ceritanya saat itu Soemitro hendak berpergian dengan kereta api. Dia sudah mengantongi jusaken atau surat jalan yang bisa digunakan sebagai tiket kereta api.
Saat yang lain antre tiket, Soemitro melenggang saja masuk karena dia sudah membawa jusaken. Nah tiba-tiba ada anggota Kenpetai yang menegurnya.
"Saudara harusnya memberi contoh, seharusnya ikut yang lain (antre)," kata Kenpetai tersebut.
Mungkin cara Kenpetai tersebut sedikit kasar. Soemitro yang dikenal temperamental langsung marah. Dia merasa dipermalukan di depan masyarakat.
"Marahnya saya tidak kepalang. Saya hantem dia. Saya tonjok dia, sampai kawan saya melerai," kata Soemitro.
Jelas saja Soemitro langsung dapat panggilan ke kantor Kenpetai. Saat itu situasi sedang panas setelah Shodanco Supriyadi memberontak tanggal 12 Februari 1944 di Blitar. Rekan-rekan Soemitro janji akan memberontak pada Jepang jika Soemitra tidak kembali saat diperiksa Kenpetai.
Sampai di Markas Kenpetai, ternyata Kenpetai yang ditonjok Soemitro tersebut sudah menunggu di tangga. Mereka menghadap kepala Kenpetai. Kenpetai tersebut berusaha menerjemahkan kata-kata Soemitro ke dalam bahasa Jepang.
Lagi-lagi Soemitro marah dia membentak kenpetai Jepang berpangkat kopral itu.
"Bahasa Jepangku lebih baik daripada kamu!" bentak Soemitro.
Soemitro menjelaskan pokok permasalahannya. Intinya dia sebagai perwira PETA merasa dilecehkan di depan bangsanya sendiri dengan teguran kopral tersebut. Seharusnya Kenpetai menanyakan surat jalan bukan asal tegur seperti itu.
Kepala Kenpetai alias Kenpei Taicho tersebut memihak Soemitro. Dia tidak marah, hanya pesan agar Soemitro jangan cepat-cepat naik darah. Saat pulang Soemitro malah diberi rokok.
"Diselidiki lebih jauh, ternyata Daidan (Komandan Batalyon) saya Pak Sudarsono sangat akrab dengan Kepala Kenpetai tersebut," kata Soemitro.
Soemitro terus melanjutkan karirnya di bidang kemiliteran. Kelak dia mencapai pangkat jenderal bintang empat dengan jabatan Panglima Komando Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), jabatan yang sangat ditakuti zaman Orde Baru. Dia masuk para jenderal utama Soeharto.
Karir Soemitro berakhir saat peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari tahun 1974.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaTentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaKopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.
Baca SelengkapnyaSetelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaTerlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca Selengkapnya