Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah sopir hidup pas-pasan miliki 27 anak asuh

Kisah sopir hidup pas-pasan miliki 27 anak asuh Pak Joko Sopir asuh 27 anak terlantar. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kemampuan finansial tampaknya tidak menjadi ukuran kebesaran hati seorang manusia. Kondisi ini tercermin dari pribadi pasangan suami-istri, Joko Mulyanto (48) dan Tatik Musyarofah (48).

Bekerja sebagai sopir, Joko mampu menampung hingga 27 anak yatim dan terlantar di rumahnya. Salah satunya menderita Cerebral Palsy.

Joko dan Tatik menjadi orangtua bagi 27 generasi muda penerus bangsa. Jumlah ini diakui terus bertambah lantaran banyak juga anak-anak kurang mampu yang sering datang ke tempatnya meski tak menginap.

Joko mengaku tidak ingin menolak kehadiran anak-anak tersebut lantaran dirinya yakin mereka datang sudah dengan rezekinya masing-masing. Ini lah yang membuat Joko dan Tatik yakin anak-anak tersebut tidak akan kekurangan dalam asuhan mereka.

"Saya tidak ingin berhenti (menampung anak-anak yatim dan terlantar). Ya terserah Allah (siapa saja yang datang)," kata Joko saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (28/6).

Tatik memaparkan, semua bermula dari sekitar tahun 2002 di mana imbas krisis 1998 masih tersisa. Semula, Tatik yang saat itu masih bekerja, menawarkan bantuan untuk mengasuh anak pencuci baju di rumahnya. Dari situ, muncul anak-anak lain yang membutuhkan pertolongannya.

"Ada 2 lagi, anak yatim piatu, ibunya meninggal kanker rahim, setahun kemudian bapaknya meninggal kanker paru. Lama-lama tambah lagi," papar Tatik.

Hingga mencapai 15 orang anak, Joko banting tulang menjadi sopir untuk memenuhi kebutuhan anak kandung serta anak-anak asuhnya. Joko bahkan bekerja sebagai sopir di tiga tempat hingga waktunya untuk istirahat sangat terbatas.

"Kerjaan Bapak waktu itu masih jadi sopir antar jemput sekolah. Saking ngejar biaya sekolah anak, bapak kerja malam, jam 10 malam sampai jam 4 pagi Bapak antar-jemput grup musik kelab malam. Pulang jam 4, tidur sebentar, jam 5 berangkat lagi antar-jemput anak TK, pulang jam 12, jam 1 antar-jemput anak SMP. Jadi Bapak bertahun-tahun begitu," papar Tatik.

Semakin banyak anak yang ditampung, ruangan di rumahnya semakin tak mencukupi. Pada 2010, Joko dan Tatik memutuskan untuk pindah rumah dengan membangun tempat yang lebih besar.

Niat ini diakui Joko dan Tatik tidak didukung oleh kemampuan finansial. Modal mereka hanya pekerjaan Joko menjadi sopir dan sejumlah tabungan. Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, Joko pindah bekerja menjadi sopir di sebuah rumah produksi.

Bangunan yang kini ditempati Joko dan Tatik bersama anak-anak asuhnya dibangun dari kerja keras, tambal sulam dan kebaikan hati orang-orang di sekitarnya, bahkan pekerja bangunan dan pemilik material turut membantu berdirinya bangunan tersebut.

"Saya sama Bapak nabung bukan nabung uang, tapi nabung material. Ada uang sedikit, saya kasih ke material untuk semen sama besi. Ada untuk material, untuk gaji tukang (bangunan) enggak ada. Setiap minggu kami bingung gimana bayar tukang. Alhamdulillah yang kerja itu ngerti, mereka hanya minta beras," jelas Tatik.

Seiring waktu, bangunan tempat Joko dan Tatik bersama anak-anak asuhnya pun berdiri. Semakin banyak anak-anak yatim dan terlantar yang datang ke rumahnya. Joko dan Tatik tak pernah menolak siapa pun yang datang. Ada 27 anak menetap di bangunan tersebut, selebihnya datang dan pergi.

Kini, Joko dan Tatik bersama anak kandung dan anak-anak asuhnya menempati bangunan di Jalan Warung Silah, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. (mdk/efd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'
Salut, Transmigrasi Asal Wonogiri Ini Berhasil Kuliahkan Anak 'Suatu Kebanggaan, Saya Utamakan Pendidikan'

Seorang warga transmigrasi asal Wonogiri bekerja banting tulang demi anaknya agar bisa kuliah.

Baca Selengkapnya
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'
Miliki Keluarga Kandung Kaya Raya, Cerita Pilu Pemulung Ini Hidup Susah Mencari Nafkah 'Anak-anak Putus Sekolah'

Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Penjual Tissue, Kehangatan di Balik Embun Hujan
Kisah Kakek Penjual Tissue, Kehangatan di Balik Embun Hujan

Namanya adalah Sutomo, pria berusia 70 tahun yang telah menjalani profesi ini selama lebih dari 11 tahun.

Baca Selengkapnya
Driver Ojol ini Punya 32 Anak, Sosoknya Ternyata Manusia Berhati Mulia Luar Biasa
Driver Ojol ini Punya 32 Anak, Sosoknya Ternyata Manusia Berhati Mulia Luar Biasa

Guna menyambung hidup putra-putrinya, pria tersebut banting tulang menjadi pengemudi ojek online.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Ungkap 20 Jam Banting Tulang jadi Ojol, Ternyata Demi Kejar Mimpi Adik Sendiri
Pria Ini Ungkap 20 Jam Banting Tulang jadi Ojol, Ternyata Demi Kejar Mimpi Adik Sendiri

Dia rela banting tulang 20 jam sehari agar sang adik dapat melanjutkan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Sedih Lihat Kakek 80 Tahun Masih Keliling Jualan Bantal Kapuk, Punya Anak Sudah Besar Bukannya Memberi Malah Minta Uang
Sedih Lihat Kakek 80 Tahun Masih Keliling Jualan Bantal Kapuk, Punya Anak Sudah Besar Bukannya Memberi Malah Minta Uang

Diakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.

Baca Selengkapnya
Miris, Istri Meninggal Dunia Pria Ini Gendong Dua Balita Cari Rongsokan dan Tempat Tinggal
Miris, Istri Meninggal Dunia Pria Ini Gendong Dua Balita Cari Rongsokan dan Tempat Tinggal

Ditinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.

Baca Selengkapnya
Hidup jadi Gelandangan di Ibu Kota dan Pernah Kerja PRT, Kini Sosoknya Terkenal di Indonesia Dipanggilnya Sahabat Anak
Hidup jadi Gelandangan di Ibu Kota dan Pernah Kerja PRT, Kini Sosoknya Terkenal di Indonesia Dipanggilnya Sahabat Anak

Berikut kisah hidup seseorang yang pernah menjadi gelandangan dan PRT kini sosoknya terkenal di Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Cerita Tangguh Ekawati, Ibu Tunggal Jadi Sopir Bajaj Demi Hidupi Empat Anak
FOTO: Cerita Tangguh Ekawati, Ibu Tunggal Jadi Sopir Bajaj Demi Hidupi Empat Anak

Ekawati merupakan salah satu dari semakin banyak perempuan Indonesia yang mencari pekerjaan informal di luar rumah.

Baca Selengkapnya
Driver Ojol Bertato Ini 'Ngojek' Demi Penuhi Kebutuhan Lansia Sebatang Kara, Rumah Sederhananya Rela Jadi Panti
Driver Ojol Bertato Ini 'Ngojek' Demi Penuhi Kebutuhan Lansia Sebatang Kara, Rumah Sederhananya Rela Jadi Panti

Driver ojol ini buat panti lansia di rumahnya dan penuhi semua kebutuhan lansia, bikin salut.

Baca Selengkapnya
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak

Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak

Setiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.

Baca Selengkapnya