Kisah Sukhoi usir pesawat asing di Natuna
Merdeka.com - Aksi penerobosan perbatasan udara yang dilakukan pesawat asing kerap terjadi di wilayah Indonesia. Ini bukan pertama kali pesawat asing terbang di wilayah Indonesia tanpa izin. Hal serupa yang baru terjadi adalah pelanggaran terbang oleh pesawat asing di wilayah udara Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Tim dari TNI Angkatan Udara bergerak cepat dengan menerbangkan Sukhoi untuk mengusir pesawat asing tersebut. Pengusiran itu dipimpin langsung oleh Komandan Skadron (Danskadron) 11 Ujungpandang, Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP bersama dua pilot lainnya, yakni Letda Penerbang Nur Wachid, dan Kapten Penerbang Idris untuk melakukan pengejaran.
"Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami melakukan pengejaran," ucap Vincentius di Hang Nadim, Batam, kemarin.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Peristiwa itu bermula dari informasi yang diterima petugas Skadron 11 TNI AU yang bersiaga dalam operasi di Hang Nadim Batam sekitar pukul 11.30 WIB. Diketahui peristiwa ini sudah beberapa kali terulang.
Pengejaran itu berlangsung sekitar satu jam, setelah itu dua pesawat tempuran Shukoi buatan Rusia tersebut kembali ke pangkalan di Hang Nadim, Batam.
"Pesawatnya memotong jalur di Natuna. Setelah mengetahui kami melakukan pengejaran, pesawat asing tidak dikenal itu keluar dari udara Natuna dan menggunakan jalur semestinya," paparnya.
Vincentius memaparkan belum mengetahui secara pasti jenis pesawat tersebut karena posisi terakhir masih jauh dari titik pesawat terpantau radar. Pesawat tersebut sudah keluar dari udara Natuna.
"Mereka tahu kalau dikejar. Sehingga langsung meninggalkan udara Natuna sebelum sempat kami dekati," kata Vincentius seperti dikutip dari Antara.
Wilayah Natuna, kata Dia, termasuk paling rawan pelanggaran oleh pesawat tidak dikenal mengingat jika pesawat-pesawat tersebut harus mengikuti alur di luar udara Indonesia jaraknya relatif jauh.
"Posisinya kan pada sisi utara. Sementara pesawat-pesawat itu ingin ambil jalur lurus sehingga bisa lebih hemat bahan bakar dan cepat sampai. Makanya mereka melintasi udara Natuna khususnya yang ke Malaysia dan Singapura," terang Vincentius.
Diketahui, pesawat asing kerap 'membandel' melintas wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Menurut Komandan Skadron (Danskadron) 11 Ujung Pandang, Letkol (Pnb) Vincentius Endy HP selama operasi Tangkis Sergap wilayah Kepulauan Riau, kawasan udara Natuna paling rawan terhadap pelanggaran pesawat asing yang tidak berizin.
"Setiap hari rata-rata 3-5 pesawat tidak berizin melintas. Ada pesawat militer dan penumpang, Khususnya di sekitaran Matak Natuna," ungkapnya.
Sejak dua pekan terakhir, masih kata Vincentius, TNI AU menyiagakan dua pesawat SU-30 dan dua pesawat SU-27 dari Skadron II Ujungpandang untuk melakukan operasi sekitar kawasan udara Provinsi Kepulauan Riau.
"Frekuensi pelanggaran pesawat tanpa izin di Kepri cukup banyak. Namun yang terbanyak di Natuna. Rata-rata pesawat tujuan Malaysia dan Singapura memotong jalur kawasan itu," beber dia.
"Sesuai perintah komando atasan, semua diusir setelah diperingatkan agar mengurus izin saat masuk NKRI. Tidak ada yang sampai diturunkan di Batam meski ada yang membandel," imbuhnya.
Lebih jauh Vincentius mengatakan, dengan adanya operasi udara dari Batam jumlah pelanggaran sebenarnya menurun dibandingkan saat tidak ada sukhoi yang disiagakan.
"Dengan keberadaan sukhoi di sini banyak pengaruhnya. Rata-rata mereka sudah tahu dan tidak melakukan pemotongan jalur lagi," kata Vincentius.
Seluruh pesawat tidak dikenal alias tanpa izin memasuki wilayah NKRI harus ditindak tegas karena itu menyangkut kedaulatan negara.
"Apapun akan kami ambil tindakan tegas. Ini menyangkut kedaulatan udara NKRI. Artinya mereka tidak menghargai NKRI jika melakukan pelanggaran," tegasnya.
Di tempat terpisah, Komandan Lanud Tanjungpinang Letkol Pnb I Ketut Wahyu Wijaya menerangkan berdasarkan Annex 11 (Air Traffic Services), penyerahan pengaturan wilayah udara semata-mata untuk keselamatan penerbangan, bukan untuk kepentingan lain.
"Untuk kedaulatan tetap harus dijaga. Maka ketika ada pelanggar wilayah udara harus tetap diambil tindakan," tandasnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaKemampuan pesawat ini dirancang untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Baca SelengkapnyaMisi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Baca SelengkapnyaDalam bertugas, Mayor Yudhistira dan pasukannya selalu bersiaga.Sebab mereka tak bisa memprediksi setiap pelanggaran yang datang.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaJika ada yang nyaris tak pernah absen saat perang, dia adalah B-25 Mitchell buatan North American Aviation.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo melambaikan tangan saat jet tempur melintas
Baca SelengkapnyaLanud Roesmin Nurjadin juga memiliki sebagai pusat latihan TNI AU untuk pesawat tempur
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaFoto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca Selengkapnya