Kisah Sumarti, korban mutilasi di Hongkong lulusan SD & berbakti
Merdeka.com - Geger berita dimutilasinya dua warga Indonesia di Hongkong oleh bankir asal Inggris Rurik George Caton Jutting, membuat warga di Desa Gandrungmangu Kecamatan Gandrungmangu Cilacap Jawa Tengah gempar. Lantaran salah satu korbannya, Sumarti Ningsih (25) diketahui beralamat di RT 02/RW 05 Desa Gandrungmangu.
Saat disambangi merdeka.com, Senin (3/11) malam, rumah duka yang berada di tengah permukiman penduduk sudah ramai dikunjungi tetangga. Seorang tetangga yang juga masih kerabat keluarga Sumarti Ningsih, Ngatiman mengatakan Sumarti Ningsih memang beralamat di rumah tersebut. "Dia memang tinggal di sini sejak kecil," ujarnya.
Ngatiman mengatakan, selama ini Sumarti Ningsih atau yang akrab disapa Martini oleh warga sekitar dikenal supel. Bahkan, ia dikenal sebagai anak yang berbakti pada orangtua.
-
Apa arti nama Supit Urang? Inilah yang dinamakan Lorong Supit Urang, yang dalam bahasa Indonesia artinya lorong penjepit udang.
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang terjadi di Kampung Mati Simonet? Dusun Simonet berada di di Desa Semud, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Kini Dusun Simonet menjadi sebuah kampung mati. Hal itulah yang tampak dalam penelusuran kanal YouTube Kulo Nuhun pada Januari 2023. Tampak dalam penelusuran itu, beberapa rumah sudah tergenang air laut. Di dalam rumah, tampak berbagai perabotan dibiarkan tak terurus. Jaringan listriknya tampak sudah diputus.
Lalu bagaimana keluarga mengenang Sumarti? Berikut kisahnya:
Sumarti Ningsih ingin bahagiakan orangtua
Kerabat keluarga Sumarti Ningsih, Ngatiman menyebut jika Sumarti Ningsih atau yang akrab disapa Martini oleh warga sekitar dikenal supel. Martini juga sangat berbakti kepada kedua orangtuanya."Martini itu orang yang ingin membahagiakan orangtua. Bahkan, ia tidak ingin membebani orang tuanya," ucap Ngatiman kepada merdeka.com, kemarin.Sumarti Ningsih (25) dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper, sementara satu lainnya meninggal saat perjalanan ke rumah sakit akibat luka sayatan yang parah di bagian leher.
Tak mau susahkan orangtua, Sumarti Ningsih rela hanya tamat SD
Ahmad Kaliman, ayahanda almarhumah Sumarti Ningsih juga menyebut anaknya itu sangat berbakti kepada orangtua. Dia bahkan pernah meminta Martini untuk melanjutkan sekolah. "Martini hanya lulusan SD, setelah lulus dia pergi ke Jakarta. Padahal waktu itu, saya ingin dia melanjutkan sekolah. Tetapi, dia malah bilang nggak ingin ngerepotin orangtua, lagi pula cari uang susah, katanya Martini waktu itu," kenang Kaliman.Di mata keluarga, Sumarti merupakan sosok yang lincah dan ceria. Meski begitu, Kaliman mengaku terkejut saat mendengar kabar anaknya yang nomor tiga ini meninggal dibunuh bankir asal Inggris. "Saya kaget dan shock. Saya cuma berharap pembunuhnya diberikan hukuman sesuai perbuatannya," ucapnya.
Sumarti berencana pulang ke Cilacap Minggu kemarin
Berkali-kali, Ahmad Kaliman mencoba menghubungi nomor telepon seluler yang dimiliki Sumarti Ningsih sepanjang Senin (3/11). Namun, tak ada nada sambung bahkan jawaban sekali pun."Saya hubungi nomornya Martini tidak bisa. Padahal dia janji akan pulang tanggal 2 November, tetapi tidak tahu kabar beritanya," ujarnya saat ditemui di rumahnya di Desa Gandrungmangu Kecamatan Gandrungmangu Cilacap Jawa Tengah.Namun, tak disangka pada sore hari, Kaliman kedatangan petugas dari Polres Cilacap yang memberitahu anaknya telah tiada. Kabar tersebut sontak membuatnya kaget. "Saya tunggu dari kemarin, tadi saya juga telpon dan SMS tidak nyambung. Pas tadi sore orang dari agen juga mengabarkan Sumarti Ningsih sudah tidak ada," ucapnya.
Orangtua minta jasad Sumarti bisa dipulangkan apapun bentuknya
Ahmad Kaliman mengaku, tidak pernah mempunyai firasat akan kehilangan anak nomor tiganya, hasil perkawinan dengan Suratmi. Namun, ia mengaku sekitar seminggu lalu bermimpi, Sumarti naik kapal terbang melintas di atas rumahnya. "Saya melihat dia berada di jendela pesawat sedang naik kapal terbang dari sini. Tetapi kan itu hanya mimpi saja saya rasa," ucapnya.Entah suatu kebetulan atau tidak, saat itu bertepatan dengan tanggal 1 November pada Sabtu lalu. Meski begitu, Ahmad berharap jasad anaknya bisa kembali ke tanah air untuk dikubur. "Saya ingin jasad anak saya bagaimana pun bentuknya bisa dipulangkan ke Indonesia," tegasnya.
Orangtua berharap pembunuh Sumarti dihukum mati
Ahmad Kaliman, ayahanda Sumarti Ningsih, masih tampak lemas saat ditemui di ruang tamu di kediamannya yang berada di Desa Gandrungmangu Cilacap Jawa Tengah. Ia ditemani kerabat dekat dan tetangganya terlihat sabar menghadapi kenyataan anaknya yang nomor tiga meninggal dibunuh di Hongkong."Saya baru tahu saat ada petugas dari Polres (Cilacap) yang datang ke rumah tadi sore. Dia tanya apakah saya punya anak bernama Sumarti Ningsih yang bekerja di Hongkong," ujarnya saat ditemui, Senin (3/11) malam.Ahmad kemudian mengiyakannya. Setelah itu, ia baru mengetahui anaknya sudah meninggalkannya. Berita itu diperkuat dengan kabar yang diterimanya dari keponakan yang bekerja di Hongkong. "Tadi saya ditelepon sama keponakan yang tinggal di Hongkong. Dia bilang Sumarti Ningsih meninggal dibunuh oleh bankir dari London," ucapnya.Pun sebelumnya, ia juga mendapat kabar serupa dari agen tempat penempatan kerja Sumartini. "Dia bilang saya harus tabah, karena Martini sudah jadi jasad dan sekarang di kantor polisi Hongkong. bilangnya itu, Marti sudah hilang sudah dibuang ke pinggir laut dibungkus," ucapnya.Kondisi tersebut sempat membuat Ahmad shock dan terpukul. Sebab menurutnya Martini tidak melakukan kesalahan apa pun. "Saya tidak tahu kenapa dia dibunuh. Saya berharap, pelaku pembunuhnya harus menerima perlakuan yang sama. nyawa diganti nyawa," ucapnya geram.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Abdul Mu'ti beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri Dikdasmen Abdul Mu'ti menjelaskan bantuan afirmasi tersebut berupa pemberian kesempatan lulus kepada Supriyani sehingga dapat mengajar dengan lebih baik
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaSupriyani mengaku diperlakukan baik oleh para tahanan selama di Lapas Perempuan Kendari.
Baca SelengkapnyaLastri dibully karena dia tukang rongsokan. Lastri mencari rongsokan untuk menambah penghasilan keluarga.
Baca SelengkapnyaIa nekat jadi buruh migran ke Hongkong agar bisa membiayai kuliahnya sendiri
Baca SelengkapnyaPutusan bebas guru honorer Supriyani itu disambut ucapan syukur dari para rekan-rekan dan keluarga Supriyani di dalam ruangan sidang.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari pengakuan siswa D soal temuan luka di tubuh anaknya.
Baca SelengkapnyaSupriyani akan menghadapi persidangan pada Kamis (24/10) besok. Namun, sejak semalam penahanannya ditangguhkan.
Baca SelengkapnyaMUI mengapresiasi aksi demonstran solidaritas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat turun ke jalan bersama-sama untuk mengawal persidangan.
Baca SelengkapnyaMelalui tekad dan keteguhan hati, ia berhasil mengatasi masa lalu kelamnya dan membuka lembaran baru yang penuh harapan dan prestasi.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menilai vonis bebas tersebut membuktikan bahwa kliennya tidak melakukan kekerasan terhadap muridnya.
Baca Selengkapnya