Kisah Sun Tzu penggal selir raja demi ciptakan pasukan elite
Merdeka.com - Memiliki pasukan elite sudah menjadi kewajiban bagi sebuah negara. Sebab, tidak semua tugas bela negara dapat dilakukan oleh tentara reguler.
Ada misi-misi khusus dengan tingkat kesulitan tinggi yang tentu hanya bisa dituntaskan oleh tentara pilihan. Karenanya, pasukan elite menjadi garda terdepan untuk melindungi negara dan menuntaskan misi-misi yang sulit.
Pasukan elite tak hanya ada di era negara modern. Di era konvensional dulu, banyak kerajaan di dunia yang telah menciptakan pasukan elite, salah satunya di kerajaan Wu yang berada di tanah China sekitar abad kelima sebelum masehi (SM).
-
Siapa yang memimpin Dinasti Zhou Utara? Dinasti Zhou Utara yang dipimpin suku Xianbei ini merupakan salah satu dari dinasti-dinasti Utara yang ada dalam periode Dinasti Utara dan Selatan di China, yang berlangsung dari tahun 557 hingga 581 M.
-
Siapa yang memakai baju perang Zaman Perunggu? Peneliti menyimpulkan bahwa pasukan Mycenaean adalah salah satu prajurit dengan perlengkapan terbaik pada masa itu.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Di mana alat militer China ditemukan? Detail dari teknologi baru ini dipublikasikan oleh ilmuwan Yang Kai, seorang profesor dari Fakultas Informasi dan Elektronik Institut Teknologi Beijing dan timnya dalam jurnal Radio Communications Technology pada 17 Januari.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
-
Bagaimana alat militer China bekerja? Menurut para peneliti, militer China bisa menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengunci sinyal musuh dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, memecahkan kode parameter fisik dari sinyal-sinyal ini hampir seketika, dan secara efektif menekannya – sambil memastikan kelancaran aliran komunikasi mereka sendiri.
6 Pasukan elite dunia dengan latihan paling sadis
6 Operasi pasukan elite dunia yang tuai pujian
Dalam buku 'Sun-Tzu The Art of Warefare' terbitan Karisma 2008, diceritakan pasukan elite di kerajaan itu dibentuk untuk melindungi sang raja. Hebatnya, pasukan elite itu terdiri dari personel wanita yang tak lain merupakan selir sang raja.
Saat itu, hidup seorang ahli strategi militer dan perang yang hingga kini namanya masih diingat dunia yakni Sun Tzu. Kemasyuran strategi perang yang dimiliki Sun Tzu terdengar sampai ke telinga raja Wu.
Sang raja lantas memanggil Sun Tzu ke istananya. Dia menantang keahlian militer Sun Tzu dengan menjadikan 180 selirnya menjadi pasukan tangguh yang bertugas melindungi raja.
Sun Tzu lantas menerima tantangan sang raja. Dia membagi 180 selir raja menjadi dua kelompok barisan. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang selir kesayangan raja. Sun Tzu kemudian memberi penjelasan kepada mereka arah mana yang harus dituju saat dia memukul genderang.
Setelah semua selir mengerti, Sun Tzu langsung memberikan perintah kepada mereka agar menghadap ke kanan. Bukannya mengikuti instruksi, para selir justru tertawa.
Menanggapi sikap para selir, Sun Tzu lantas berkata, "Perintah pertama yang tidak bisa direspon oleh pasukan adalah kesalahan komandan/jenderal. Oleh sebab itu komandan/jenderal harus kembali menjelaskan kepada pasukan," katanya.
Sun Tzu lantas kembali memberi penjelasan kepada para selir soal instruksi yang akan diberikannya dan apa yang harus dilakukan pasukan. Setelah itu, Sun Tzu langsung memerintahkan genderang dibunyikan untuk mensinyalkan pasukan menghadap ke kiri.
Namun, para selir kembali tak menaati perintah. Mereka justru kembali tertawa. "Apabila perintah kedua diberikan pasukan gagal merespon dengan tepat, maka ada dua kemungkinan. Pertama, perintah komandan/jenderal masih kurang jelas, atau kedua, pasukan tidak patuh," kata Sun Tzu.
Sun Tzu lantas memanggil pemimpin kelompok. Kepada Sun Tzu kedua pemimpin kelompok mengaku sudah memahami apa yang diinstruksikan. Sun Tzu lantas mengatakan kepada pemimpin kelompok agar mematuhi perintah yang diberikannya. Jika tidak, maka pemimpin kelompok telah melanggar hukum.
Setelah itu, Sun Tzu kembali memberi perintah untuk yang ketiga kalinya kepada para selir. Namun mereka kembali tertawa cekikikan. Tak banyak basa basi, Sun Tzu langsung meminta algojo untuk memenggal dua selir kesayangan raja itu.
Melihat dua selir kesayangannya akan dieksekusi, sang raja langsung mengirim utusan kepada Sun Tzu. Utusan itu membawa pesan sang raja telah puas atas kemampuan mengelola pasukan yang dimiliki Sun Tzu. Sang raja lantas meminta kedua selir kesayangannya tidak dieksekusi.
Namun, tanpa bermaksud tidak menaati perintah sang raja, Sun Tzu menolak permintaan itu. Menurutnya, sang raja telah memberikan mandat kepadanya untuk memimpin pasukan. Karenanya, Sun Tzu tak bisa menerima perintah yang bisa membuat lemah pasukan.
Sun Tzu lantas memerintahkan algojo untuk mengeksekusi dua selir tersebut. Setelah eksekusi dilakukan, seluruh selir mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh Sun Tzu. Pasukan pun dapat digerakkan sesuai komando tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Setelah itu, Sun Tzu lantas mengutus seorang utusan ke hadapan sang raja. Utusan itu menyampaikan pesan bahwa pasukan sudah terlatih dan memiliki kedisiplinan. Dia lantas meminta sang raja untuk melakukan inspeksi kepada pasukan.
Namun, sang raja enggan melakukan inspeksi dan hanya meminta Sun Tzu kembali ke tempat peristirahatannya.
"Raja ini hanya suka bermain kata-kata tanpa menindaklanjutinya dengan perbuatan," kata Sun Tzu menanggapi sikap sang raja.
Dalam sejarahnya, Sun Tzu yang hidup di masa kerajaan di China saling berperang itu menulis strategi dan taktik memenangkan perang dalam lembaran batang bambu yang terbagi menjadi 13 bab.
Konon kabarnya, buku yang dinamakan 'Seni Berperang Sun Tzu' menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin dunia. Mereka di antaranya adalah; Mao Zedong, Jenderal Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, Jenderal Douglas MacArthur, Napoleon, dan beberapa petinggi militer tentara Nazi.
Baca juga:
6 Pasukan elit tangguh zaman sebelum modern
Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris di Kalimantan
Hebatnya 5 pasukan elite TNI (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama 2.000 Tahun tentara terakota ini terkubur dalam tanah
Baca SelengkapnyaIni kisah tentang Selir Rong yang menjaga kehormatannya sampai mati.
Baca SelengkapnyaDia Kaisar pertama Tiongkok yang berhasil mempersatukan seluruh kerajaan dengan kejam.
Baca SelengkapnyaRibuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaMakam ini berasal dari tahun 478 hingga 221 SM, ketika terjadi peperangan antar negara bagian.
Baca SelengkapnyaPembuatan baju pemakaman ini membutuhkan waktu sampai 10 tahun.
Baca SelengkapnyaAkibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.
Baca SelengkapnyaGiok sangat lekat dengan kebudayaan China dan telah berlangsung sejak tahun 6.000 SM.
Baca SelengkapnyaSebuah makam kuno ditemukan di Provinsi Anhui, China sebelah timur. Makam di situs Wuwangdun ini dibangun pada periode Negara-negara Berperang (475 SM-221 SM).
Baca SelengkapnyaBerikut ini sederet tokoh sejarah yang kisahnya dipopulerkan aktris-aktris cantik Korea Selatan seperti Shin Hae Sun dan Park Min Young.
Baca SelengkapnyaFakta di balik Mpu Gandring tewas karena keris buatannya sendiri.
Baca SelengkapnyaDi negeri asalnya, Peh Cun yang dirayakan setiap bulan kelima tanggal kelima dalam penanggalan Tiongkok, punya sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam.
Baca Selengkapnya