Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Sun Tzu penggal selir raja demi ciptakan pasukan elite

Kisah Sun Tzu penggal selir raja demi ciptakan pasukan elite sun tzu. ©en.academic.ru

Merdeka.com - Memiliki pasukan elite sudah menjadi kewajiban bagi sebuah negara. Sebab, tidak semua tugas bela negara dapat dilakukan oleh tentara reguler.

Ada misi-misi khusus dengan tingkat kesulitan tinggi yang tentu hanya bisa dituntaskan oleh tentara pilihan. Karenanya, pasukan elite menjadi garda terdepan untuk melindungi negara dan menuntaskan misi-misi yang sulit.

Pasukan elite tak hanya ada di era negara modern. Di era konvensional dulu, banyak kerajaan di dunia yang telah menciptakan pasukan elite, salah satunya di kerajaan Wu yang berada di tanah China sekitar abad kelima sebelum masehi (SM).

6 Pasukan elite dunia dengan latihan paling sadis

6 Operasi pasukan elite dunia yang tuai pujian

Dalam buku 'Sun-Tzu The Art of Warefare' terbitan Karisma 2008, diceritakan pasukan elite di kerajaan itu dibentuk untuk melindungi sang raja. Hebatnya, pasukan elite itu terdiri dari personel wanita yang tak lain merupakan selir sang raja.

Saat itu, hidup seorang ahli strategi militer dan perang yang hingga kini namanya masih diingat dunia yakni Sun Tzu. Kemasyuran strategi perang yang dimiliki Sun Tzu terdengar sampai ke telinga raja Wu.

Sang raja lantas memanggil Sun Tzu ke istananya. Dia menantang keahlian militer Sun Tzu dengan menjadikan 180 selirnya menjadi pasukan tangguh yang bertugas melindungi raja.

Sun Tzu lantas menerima tantangan sang raja. Dia membagi 180 selir raja menjadi dua kelompok barisan. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang selir kesayangan raja. Sun Tzu kemudian memberi penjelasan kepada mereka arah mana yang harus dituju saat dia memukul genderang.

Setelah semua selir mengerti, Sun Tzu langsung memberikan perintah kepada mereka agar menghadap ke kanan. Bukannya mengikuti instruksi, para selir justru tertawa.

Menanggapi sikap para selir, Sun Tzu lantas berkata, "Perintah pertama yang tidak bisa direspon oleh pasukan adalah kesalahan komandan/jenderal. Oleh sebab itu komandan/jenderal harus kembali menjelaskan kepada pasukan," katanya.

Sun Tzu lantas kembali memberi penjelasan kepada para selir soal instruksi yang akan diberikannya dan apa yang harus dilakukan pasukan. Setelah itu, Sun Tzu langsung memerintahkan genderang dibunyikan untuk mensinyalkan pasukan menghadap ke kiri.

Namun, para selir kembali tak menaati perintah. Mereka justru kembali tertawa. "Apabila perintah kedua diberikan pasukan gagal merespon dengan tepat, maka ada dua kemungkinan. Pertama, perintah komandan/jenderal masih kurang jelas, atau kedua, pasukan tidak patuh," kata Sun Tzu.

Sun Tzu lantas memanggil pemimpin kelompok. Kepada Sun Tzu kedua pemimpin kelompok mengaku sudah memahami apa yang diinstruksikan. Sun Tzu lantas mengatakan kepada pemimpin kelompok agar mematuhi perintah yang diberikannya. Jika tidak, maka pemimpin kelompok telah melanggar hukum.

Setelah itu, Sun Tzu kembali memberi perintah untuk yang ketiga kalinya kepada para selir. Namun mereka kembali tertawa cekikikan. Tak banyak basa basi, Sun Tzu langsung meminta algojo untuk memenggal dua selir kesayangan raja itu.

Melihat dua selir kesayangannya akan dieksekusi, sang raja langsung mengirim utusan kepada Sun Tzu. Utusan itu membawa pesan sang raja telah puas atas kemampuan mengelola pasukan yang dimiliki Sun Tzu. Sang raja lantas meminta kedua selir kesayangannya tidak dieksekusi.

Namun, tanpa bermaksud tidak menaati perintah sang raja, Sun Tzu menolak permintaan itu. Menurutnya, sang raja telah memberikan mandat kepadanya untuk memimpin pasukan. Karenanya, Sun Tzu tak bisa menerima perintah yang bisa membuat lemah pasukan.

Sun Tzu lantas memerintahkan algojo untuk mengeksekusi dua selir tersebut. Setelah eksekusi dilakukan, seluruh selir mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh Sun Tzu. Pasukan pun dapat digerakkan sesuai komando tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

Setelah itu, Sun Tzu lantas mengutus seorang utusan ke hadapan sang raja. Utusan itu menyampaikan pesan bahwa pasukan sudah terlatih dan memiliki kedisiplinan. Dia lantas meminta sang raja untuk melakukan inspeksi kepada pasukan.

Namun, sang raja enggan melakukan inspeksi dan hanya meminta Sun Tzu kembali ke tempat peristirahatannya.

"Raja ini hanya suka bermain kata-kata tanpa menindaklanjutinya dengan perbuatan," kata Sun Tzu menanggapi sikap sang raja.

Dalam sejarahnya, Sun Tzu yang hidup di masa kerajaan di China saling berperang itu menulis strategi dan taktik memenangkan perang dalam lembaran batang bambu yang terbagi menjadi 13 bab.

Konon kabarnya, buku yang dinamakan 'Seni Berperang Sun Tzu' menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin dunia. Mereka di antaranya adalah; Mao Zedong, Jenderal Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, Jenderal Douglas MacArthur, Napoleon, dan beberapa petinggi militer tentara Nazi.

Baca juga:

6 Pasukan elit tangguh zaman sebelum modern

Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris di Kalimantan

Hebatnya 5 pasukan elite TNI (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tentara Penjaga Arwah Kaisar
Tentara Penjaga Arwah Kaisar

Selama 2.000 Tahun tentara terakota ini terkubur dalam tanah

Baca Selengkapnya
Kisah Putri Jelita dari Uighur Pilih Bunuh Diri Daripada Ditiduri Kaisar China
Kisah Putri Jelita dari Uighur Pilih Bunuh Diri Daripada Ditiduri Kaisar China

Ini kisah tentang Selir Rong yang menjaga kehormatannya sampai mati.

Baca Selengkapnya
8.000 Prajurit Berdiri Menjaga Arwah Kaisar Selama 2.000 Tahun
8.000 Prajurit Berdiri Menjaga Arwah Kaisar Selama 2.000 Tahun

Dia Kaisar pertama Tiongkok yang berhasil mempersatukan seluruh kerajaan dengan kejam.

Baca Selengkapnya
Kapal Rampasan Perang Diangkat dari Dasar Sungai, Ditemukan 76.000 Artefak Emas Sampai Alat Militer
Kapal Rampasan Perang Diangkat dari Dasar Sungai, Ditemukan 76.000 Artefak Emas Sampai Alat Militer

Ribuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda
Arkeolog Temukan 174 Makam dari Zaman Peperangan China Kuno, Berisi Kereta Kencana dan Kerangka Kuda

Makam ini berasal dari tahun 478 hingga 221 SM, ketika terjadi peperangan antar negara bagian.

Baca Selengkapnya
Kaisar China Kuno Dikubur dengan Baju dari Ribuan Lempengan Giok Lalu Dijahit dengan Benang Emas, Dipercaya Bisa Lindungi Roh di Akhirat
Kaisar China Kuno Dikubur dengan Baju dari Ribuan Lempengan Giok Lalu Dijahit dengan Benang Emas, Dipercaya Bisa Lindungi Roh di Akhirat

Pembuatan baju pemakaman ini membutuhkan waktu sampai 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan
Kisah Ratu Sakti, Raja Pajajaran yang Paling Dilaknat karena Bunuh Orang Tanpa Alasan

Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.

Baca Selengkapnya
Orang China Kuno Dikubur dengan Pakaian Berlapis Giok dan Dijahit dengan Benang Emas, Ini Fungsinya
Orang China Kuno Dikubur dengan Pakaian Berlapis Giok dan Dijahit dengan Benang Emas, Ini Fungsinya

Giok sangat lekat dengan kebudayaan China dan telah berlangsung sejak tahun 6.000 SM.

Baca Selengkapnya
Makam Kuno Berusia 2.200 Tahun Berisi Penuh Harta Karun Ditemukan di China, Diduga Milik Kaisar
Makam Kuno Berusia 2.200 Tahun Berisi Penuh Harta Karun Ditemukan di China, Diduga Milik Kaisar

Sebuah makam kuno ditemukan di Provinsi Anhui, China sebelah timur. Makam di situs Wuwangdun ini dibangun pada periode Negara-negara Berperang (475 SM-221 SM).

Baca Selengkapnya
15 Tokoh Perempuan dalam Sejarah yang Diperankan Aktris Cantik Korea di Drakor
15 Tokoh Perempuan dalam Sejarah yang Diperankan Aktris Cantik Korea di Drakor

Berikut ini sederet tokoh sejarah yang kisahnya dipopulerkan aktris-aktris cantik Korea Selatan seperti Shin Hae Sun dan Park Min Young.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mpu Gandring, Pembuat Senjata Ampuh yang Tewas karena Keris Buatan Sendiri
Mengenal Sosok Mpu Gandring, Pembuat Senjata Ampuh yang Tewas karena Keris Buatan Sendiri

Fakta di balik Mpu Gandring tewas karena keris buatannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang
Kisah Pengorbanan Menteri Patriot di Balik Lomba Perahu Naga dan Bacang

Di negeri asalnya, Peh Cun yang dirayakan setiap bulan kelima tanggal kelima dalam penanggalan Tiongkok, punya sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam.

Baca Selengkapnya