Kisah Syamsudin jalan kaki Malang-Jombang demi muktamar NU
Merdeka.com - Syamsudin (44) simpatisan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) menggelar aksi simpatik dengan berjalan kaki menuju lokasi Muktamar. Pria asal Indramayu, Jawa Barat itu mengawali jalan kaki dari Balai kota Malang menuju Jombang, tempat Muktamar ke-33 digelar.
Selama menggelar aksinya, Syamsudin membawa poster bertuliskan 'NU Sejati Berani Menolak Korupsi'. Dia sambil berjalan memanggul tulisan yang dominan warna hijau dan merah itu.
-
Kata-kata apa yang bisa digunakan untuk banner kemerdekaan di Sumut? 'Nusantara Baru, Indonesia Maju: Bersatu dalam keberagaman, melangkah menuju kejayaan.' 'Dengan semangat Nusantara Baru, mari kita wujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.' 'Bersama membangun Nusantara Baru, bersama mewujudkan Indonesia Maju.'
-
Siapa yang membuat poster pemilu? Organisasi politik atau calon bersaing satu sama lain, dalam melaksanakan kampanye ini.
-
Apa saja ragam kata-kata 17 Agustus dari tokoh Sumut? Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme. Selain itu, kata-kata ini juga dapat membangkitkan semangat kemerdekaan.
-
Apa peran Jenderal Polri di poster? Terungkap, poster tersebut berisi kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
-
Apa cita-cita Kompol Syarif? 'Memang bukan mimpi saya jadi polisi. (Mimpinya) jadi tentara,' ungkapnya.
-
Bagaimana Jamaludin Malik melakukan kampanye? Caleg bernama Jamaludin Malik mencuri perhatian publik dengan kampanyenya yang menggunakan kostum ultraman. Alih-alih memasang foto sendiri, caleg dapil Jepara ini percaya diri dengan topengnya. Tak hanya berkostum seperti ultraman, Jamal juga mengajak tim suksesnya untuk mengenakan busana ninja Akatsuki. Gaya semacam ini dipakainya saat blusukan ke rumah warga.
Selain itu, Syamsudin yang mengenakan kaos oblong dan peci haji membawa tas ransel berisi perlengkapan. Sebuah tas kecil juga berada di pinggang depan, berisi kaos yang bertuliskan NU Sejati Berani Menolak Korupsi yang akan diserahkan ke panitia Muktamar.
Syamsudin juga mengalungkan tas plastik yang di setiap sisi dipasang tali yang dikalungkan di tubuhnya. Dalam tas plastik tersebut berisi kertas terjilid dengan tulisan besar 'NU Sejati Berani Menolak Korupsi'.
"Saya ingin menyampaikan pesan antikorupsi ke arena muktamar. Kita jangan melakukan pembiaran dan jangan apatis. Harus berjuang terus melawan korupsi. Karena korupsi akan berdampak pada anak cucuk kita," kata Syamsudin saat berjalan di Jalan Dieng Kota Malang, Rabu (28/7).
Syamsudin sendiri pernah tinggal di Wisma Al-Kausar saat kuliah di Universitas Darul Ulum Peterongan, Jombang, sebelum kemudian kuliah Universitas Wisnuwardana Malang.
Pria yang selama ini aktif di Rumah Baca Indramayu dan kegiatan-kegiatan antikorupsi berharap muktamar tidak dikotori koruptor. Negara ini, katanya ibarat perahu dan warga negaranya berada di dalam perahu. Tindakan korupsi sama artinya membocori perahu yang sedang ditumpangi. Kalau dibiarkan akan menenggelamkan tidak hanya yang membocori kapal, tetapi semua penumpangnya.
"Lewat media sosial saya mendengar Vietnam saja akan menghukum mati koruptor. Masak negara kita malah menggembosi penegak hukumnya," katanya.
Rute yang akan dilalui Syamsudin meliputi Tugu Balai kota Malang menuju Kota Batu dengan melewati Dinoyo. Dari Kota Batu akan ke Pujon, Ngantang, Kasembon, Ngoro dan Jombang.
Selama perjalanan tidak menutup kemungkinan ada pihak yang ingin bergabung. Sabtu pagi direncanakan sudah sampai di lokasi.
Soal muktamar yang didanai APBD Pemprov Jawa Timur, Syamsudin tidak mau bersu'udzon (berburuk sangka). Kendati didanai APBD asalkan sesuai dengan ketentuan tidak masalah.
"Semoga muktamar bersih, tidak didanai dari dana-dana korupsi dan tidak ada politik uang dalam proses di dalamnya," pungkasnya melanjutkan perjalanan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMustofa mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan ibadah haji, Yunus kembali memulai perjalanan pulang ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBersepeda dari Malang ke Jakarta, Midun yang merupakan ASN Pemkot Malang tuntut keadilan untuk para korban tragedi kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaPak Midun mendapat sambutan hangat dari kelompok suporter
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati
Baca SelengkapnyaMereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, dia beberapa kali berhenti untuk beristirahat di posko partai koalisi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca Selengkapnya