Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Tan Malaka 20 hari digempur ombak Selat Malaka

Kisah Tan Malaka 20 hari digempur ombak Selat Malaka tan malaka. ©staticflickr.com

Merdeka.com - Tan Malaka memutuskan meninggalkan Singapura pada 1942 setelah tentara fasis Jepang berhasil merebut Singapura dari tentara Inggris. Tan Malaka yang menjadi buruan agen negara imperialis itu memutuskan pergi ke Penang dan kemudian ke tanah air yang sudah 20 tahun ditinggalkannya karena diusir oleh penjajah Belanda.

Namun, perjalanannya dari Penang menuju Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, pada pertengahan bulan Mei 1942, tidaklah mudah. Bapak Republik Indonesia itu bahkan menceritakan pengalaman tegangnya menyeberangi lautan hanya dengan menumpangi tongkang dalam biografinya 'Dari Penjara ke Penjara Jilid II.'

Jangan bayangkan tongkang yang dinaiki oleh Tan adalah kapal besar. Kapal yang dikemudikan oleh orang Tionghoa itu hanya sebuah kapal kecil.

Jika dalam kondisi normal, tongkang biasanya dinaiki sebanyak 20 orang. Namun kala itu tongkang memuat 40 orang. Tan tak ingat persis nama tongkang yang ditumpanginya. Ia hanya ingat namanya Tongkang Hongkang.

Tan benar-benar merasakan bagaimana penuhnya tongkang tersebut. Semua saling berdempet-dempetan karena di kapal tersebut benar-benar penuh.

Setelah naik, Tan bersama penumpang lainnya langsung berburu tempat di bawah geladak atau dek. Saking banyaknya orang, hawa di bawah dek sangat panas. Keringat Tan pun bercucuran. Di bawah dek gelap jika malam hari.

"Lantaran banyaknya manusia, kami merasa senang karena dapat menyeberang menuju ke tempat yang baru," kata Tan.

Tan begitu gembira setelah sebelumnya malang melintang di Singapura hingga menyeberang ke Penang. Di tongkang, Tan bertemu banyak penumpang dari berbagai negara. Ada Indonesia, Tionghoa, dan Hindu atau India. Dalam kapal, Tan banyak bertanya, mengapa orang India enggan berdekatan dengan orang India sendiri. Alasannya, mereka bukan 'bangsanya'.

Tan tak langsung percaya begitu saja. Ia kemudian menyelidiki sendiri. Ternyata, di sana terdapat lebih 3.000 kasta berbeda. Di situlah baru diketahui terjadinya perbedaan. Tapi bagi Tan, perbedaan itu bukan karena kasta.

"Perpecahan itu bukan disebabkan oleh perbedaan kasta, melainkan oleh perbedaan agama Hindu dan Islam," ujarnya.

Ada juga penumpang lain tak mau berdekatan, padahal warna kulit dan bentuk muka mirip. Tan menyebutnya bagaikan kucing dan tikus, saling bermusuhan.

Terlepas dari itu semua, Tan melihat ada rasa persaudaraan saat tongkang diterjang topan. Mereka bahu-membahu menurunkan layar agar kapal tidak terguling. Selat Malaka yang dilalui kapal kecil itu bukanlah laut tenang.

"Apalagi kalau menghadapi angin topan dan bahaya, manusia itu merapatkan diri satu dengan yang lainnya," katanya.

Perjalanan Tan selama 20 hari terombang-ambing ombak laut memberikan banyak pelajaran. Salah satunya muncul rasa persaudaraan dan saling membantu. Mereka semua merapatkan barisan ketika ada persoalan seperti saat topan mengombang-ambingkan Tongkang Hongkang.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pelaut Ini Bongkar Kejanggalan Rohingya Bisa Berlayar Sendiri ke Indonesia, Dibawa Orang Lain?
Pelaut Ini Bongkar Kejanggalan Rohingya Bisa Berlayar Sendiri ke Indonesia, Dibawa Orang Lain?

Berikut video pelaut Indonesia yang membongkar kejanggalan pelayaran Rohingya ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Kapal Angkut 45 Ton Beras Tenggelam
Kapal Angkut 45 Ton Beras Tenggelam

Kapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehebatan Kapal Laut Buatan Rembang yang Mendunia Sejak Zaman Majapahit, Mampu Berlayar hingga Brazil
Menilik Kehebatan Kapal Laut Buatan Rembang yang Mendunia Sejak Zaman Majapahit, Mampu Berlayar hingga Brazil

Menurut tutur pitutur sejarah, kapal-kapal buatan Dasun terkenal akan kualitasnya. Bahkan, kemampuan berlayar bisa hingga lintas benua di Brazil.

Baca Selengkapnya
Penampakan Bagian Dalam Kapal Pengungsi Rohingya di Pesisir Aceh, Jadi Sorotan
Penampakan Bagian Dalam Kapal Pengungsi Rohingya di Pesisir Aceh, Jadi Sorotan

Begini penampakan bagian dalam kapal pengungsi Rohingya di pesisir pantai Aceh.

Baca Selengkapnya
4 Cerita Rakyat Pendek dan Terkenal di Indonesia, Ada Danau Toba hingga Malin Kundang
4 Cerita Rakyat Pendek dan Terkenal di Indonesia, Ada Danau Toba hingga Malin Kundang

Cerita rakyat pendek bisa Anda berikan kepada si kecil sebagai dongeng pengantar tidur.

Baca Selengkapnya
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia
Delapan Nelayan Indonesia Ditangkap Malaysia

Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.

Baca Selengkapnya
Kapal Barang dari Tanjung Balai Terombang-ambing di Selat Malaka, 11 ABK Diselamatkan Nelayan
Kapal Barang dari Tanjung Balai Terombang-ambing di Selat Malaka, 11 ABK Diselamatkan Nelayan

Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.

Baca Selengkapnya
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter

Daya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.

Baca Selengkapnya
Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka
Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka

Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat

Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan

Baca Selengkapnya
Perompak Mau Bajak Kapal Bahamas di Dumai, TNI AL Datang Langsung Kocar Kacir Lompat ke Laut
Perompak Mau Bajak Kapal Bahamas di Dumai, TNI AL Datang Langsung Kocar Kacir Lompat ke Laut

Upaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai

Baca Selengkapnya
Kisah Lucu Orang Betawi Saat Naik Haji, Orang Berjubah Dikira Syekh Ternyata Kuli Panggul
Kisah Lucu Orang Betawi Saat Naik Haji, Orang Berjubah Dikira Syekh Ternyata Kuli Panggul

Penampilan kuli panggul itu berjubah dan mengenakan sorban berwarna merah putih.

Baca Selengkapnya