Kisah Tatang dan THR untuk Tiga Istri saat Penumpang Bus Sepi
Merdeka.com - Tatang Romansyah termenung di kursi tunggu penumpang pada zona transit bus antarkota, Kamis (30/5) siang. Lima belas lagi bus Hiba Putra akan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menuju Garut, Jawa Barat.
Pria yang berprofesi sebagai sopir bus sejak 1991 itu berupaya membunuh bosan sambil sesekali menatap ke arah kursi penumpang di kabin bus yang baru setengahnya terisi pemudik.
"Kalau sewa sepi begini, bingung juga saya Lebaran nanti mau bagaimana. Beberapa tahun terakhir ini, pendapatan saya berkurang karena ada terminal bayangan di Cililitan," katanya kepada Antara.
-
Siapa yang rentan stres di Lebaran? Tak semua orang nyaman untuk bersilaturahmi pada saat lebaran ini. Adanya pertanyaan-pertanyaan atau basa-basi dari keluarga atau famili yang jarang bertemu bisa menjadi momok bagi beberapa orang.
-
Apa saja yang bisa bikin stres di Lebaran? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab munculnya stres saat lebaran ini. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres saat bersilaturahmi adalah: Tekanan Sosial Saat bersilaturahmi, kita mungkin merasa terpaksa untuk memenuhi ekspektasi orang lain dan mencapai standar tertentu dalam bertindak, bicara, dan berpakaian. Hal ini dapat menyebabkan tekanan sosial yang berat dan menimbulkan stres.
-
Kenapa ayah ini merasa sedih? Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu. Tak ada orang tua yang tak hancur melihat buah hati mereka mengalami penderitaan.
-
Siapa yang merasakan beban berat? Shanty menyatakan bahwa ia merasakan beban berat selama masa Pendidikan Karakter dan Disiplin (PPKD) karena tidak menerima kabar dari Fabian.
-
Kenapa Lebaran bisa bikin stres? Adanya pertanyaan-pertanyaan atau basa-basi dari keluarga atau famili yang jarang bertemu bisa menjadi momok bagi beberapa orang. Hal ini kadang bisa kurang nyaman kita terima sehingga menyebabkan munculnya stres. Adanya pertanyaan yang terlalu ikut campur kehidupan kita atau karena ada masalah pribadi, lebaran bisa jadi tak lagi menyenangkan.
-
Siapa yang akan mudik Lebaran? 123 Juta orang diperkirakan mudik Lebaran.
Kebutuhan bagi keluarga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah atau Lebaran 2019 yang belum terpenuhi membuat pria kelahiran 42 tahun silam itu resah. Alasannya, dia punya tanggungan tiga istri berikut tujuh anak dan tiga cucu.
Dengan postur tubuh tinggi dan potongan rambut cepak, Tatang cukup disegani di kalangan rekan seprofesi. Salah satunya karena keramahannya. Tatang tak segan berbagi kisah kebutuhan keluarga besarnya.
Prinsip Adil
Bagi Tatang, adil itu tidak selalu harus sama rata. Hak masing-masing istri dan keluarganya bisa tercukupi sesuai dengan kebutuhan menjadi hal yang penting.
"Yang penting cukup buat beli baju, makan, dan beli barang-barang yang diminta istri dan anak meskipun nominalnya tidak selalu sama rata," katanya.
Tatang mencontohkan, MN (39) istri pertamanya yang dinikahi pada 1996, saat ini sudah dikaruniai dua anak laki-laki dan dua perempuan. MN saat ini memiliki penghasilan dari kerja serabutan serta pemberian dari dua putranya yang sudah bekerja dan berkeluarga. Tatang masih berkewajiban memenuhi kebutuhan Lebaran bagi dua putri MN yang masih bersekolah, termasuk dua cucunya yang masih balita.
Sementara AH (41) yang menikah dengan Tatang pada 2000, dikaruniai dua putri serta satu cucu. Tatang memutuskan hanya memberi Tunjangan Hari Raya (THR) berikut uang bulanan kepada AH dan si bontot yang masih di bangku SMA karena putri sulung dari AH sudah berkeluarga.
"Kalau AH dapatnya bisa agak gedean karena masih saya tanggung penuh untuk anak dan cucu," katanya.
Hal yang justru agak memusingkan bagi Tatang adalah tuntutan dari istri mudanya, MG (28). Bahtera rumah tangga yang baru berjalan setahun membuat MG cenderung manja dan menuntut lebih dari istri lain Tatang.
Tatang mengaku hidup berumah tangga dengan tiga istri yang kediamannya terpisah di Garut relatif harmonis karena masing-masing istrinya sudah saling menerima keadaan mereka.
Tatang lantas berhitung soal target rupiah yang harus dikejar hingga H-6 Lebaran atau Kamis (30/5). "Saya harus dapat minimal Rp 500.000 per hari untuk Lebaran nanti dari sewa penumpang," katanya.
Perusahaan Otobus (PO) tempatnya bekerja menetapkan sistem setoran dari pendapatan karcis penumpang. Tatang harus menyetor Rp 2 juta ke perusahaannya untuk rata-rata pendapatan yang diperoleh sekitar Rp 5 juta per bulan.
Khusus saat mudik Lebaran, Tatang harus mengejar pendapatan tambahan Rp 500.000 per hari. Total pendapatan dari tambahan tersebut, menurut Tatang, sudah cukup untuk membiayai seluruh keluarganya.
Tradisi kumpul keluarga pada hari Lebaran juga menuntut kepiawaian Tatang dalam mengatur waktu silaturahmi menuju ke kediaman istrinya di tengah waktu kerja melayani pemudik.
"Yang jadi masalah, jarak dari satu rumah istri ke rumah istri lain di Garut itu bisa satu sampai dua jam perjalanan. Tapi, saya utamakan istri yang tua. Minimal bisa salat Id bersama," katanya.
Bagi Tatang, berpoligami dengan pendapatan terbatas bukan halangan untuk membahagiakan seluruh anggota keluarganya pada hari raya umat Islam itu. Kerja keras dan tetap menjaga stamina prima menjadi kunci keharmonisan keluarga ketika merayakan Lebaran nanti.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaSembari duduk di depan pintu rumah bersama dua buah hatinya, dia terus menunggu kabar terbaru dari sang suami.
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLiena Ozora sopir cantik PO Agra Mas mencurahkan isi hatinya ketika berangkat bekerja sering sedih, sebab harus meninggalkan ketiga anaknya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah sering menikah, namun hanya satu istri yang bisa memberikan keturunan.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku merasa senang karena bisa membelikan tiket pesawat untuk kedua orang tuanya dan bisa berkumpul bersama di perantauan.
Baca SelengkapnyaSetelah wafatnya sang istri, dia mengungkap banyak cobaan datang silih berganti.
Baca Selengkapnya