Kisah tawanan Jerman buat Pulau Nias merdeka dari Belanda
Merdeka.com - Kepulauan Nias, Sumatera Utara ternyata mempunyai hubungan baik dengan Jerman. Pulau ini bahkan pernah dimerdekakan oleh 66 orang tawanan Jerman yang lolos dari hukuman Belanda.
Herwig Zahorka menuliskan sejarah merdekanya Nias. Cerita tersebut dimulai saat Pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk membawa 477 tawanan Jerman ke tangan kolonial Inggris India. Belanda menggunakan kapal yang bernama KPM 'VAN IMHOFF' dengan Kapten kapal bernama Bongvani.
Ratusan orang Jerman tersebut pada akhirnya ditawan dengan kawat berduri. Belanda pun mengawasi mereka dengan menurunkan 62 tentara bersenjata lengkap.
-
Mengapa Belanda menangkap orang Jerman di Hindia Belanda? Latar belakang penangkapan ini diawali dengan serangan Jerman ke Belanda pada tahun 1940 yang takluk dalam hitungan hari.
-
Bagaimana orang Jerman menguasai Pulau Nias? Berangkat dari momen serangan pada tahun 1942 tersebut, tentara Belanda menelan kekalahan di tangan para tawanan Jerman. Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh mereka sehingga Pulau Nias pun dikuasai oleh orang Jerman.
-
Siapa yang membantu tawanan Jerman di Pulau Nias? Mereka pun berhasil menemukan sebuah sekoci dan terombang-ambing selama berhari-hari dengan menahan rasa lapar, haus, dan letih yang tak ada habisnya.Pada tahun 1942, tawanan Jerman ini kemudian terdampar di Kepulauan Nias dan beberapa di antaranya mendapatkan pertolongan warga Nias dan juga seorang pendeta bernama Van Stralen.
-
Apa tujuan utama orang Jerman di Pulau Nias? Mereka pun berniat untuk melancarkan sebuah pemberontakan.
-
Kenapa pasukan Jerman di Indonesia? Saat Perang Dunia II Meletus, Jerman dan Jepang bersekutu.Jerman memiliki armada kapal selam U-Boat. Unit ini merupakan pasukan elite dalam Kriegsmarine. U-Boat Menghancurkan Banyak Kapal AL & Juga Kapal Dagang Sekutu Selama Perang Dunia II, kapal selam Jerman menebar maut untuk kapal-kapal sekutu.Tak cuma di Atlantik, U-Boat juga dikirim ke Pasifik dan perairan Asia Tenggara.Termasuk wilayah Hindia Belanda yang saat itu dikuasai Jepang. Namun berbeda dengan misi mereka di Atlantik, dari Indonesia U-Boat juga ditugaskan memuat hasil perkebunan seperti karet dan kina yang dibutuhkan Jerman dalam peperangan.
-
Di mana lokasi pasukan Jerman di Indonesia? Komplek Makam Jerman ini salah satu buktinya. Deretan nisan berbentuk Salib Ksatria itu berjejer rapi. Ada 10 makam di sini. Namun hanya 8 yang dikenali. Dua lagi dicatat sebagai unbekannt. Orang-orang menyebutnya Makam Jerman. Komplek Makam itu terletak di kawasan Megamendung, Ciawi, Bogor.
Penyiksaan mereka hanya berlangsung satu hari. Keesokan harinya, kapal tersebut mendapat serangan dari pesawat tempur Jepang. Kapal VAN IMHOFF diberondong tiga bom. Dua bom mendarat di laut, tetapi bom ke tiga mengenai kapal tersebut.
Para tentara Belanda pun kocar-kacir menerima serangan dari Jepang. Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan lima perahu kargo yang ditarik dengan perahu motor penarik. Dengan kapal kargo tersebutlah, orang-orang Belanda meninggalkan kapal dan menuju ke Sumatera.
Beberapa tawanan Jerman yang panik pun akhirnya dapat kabur dari penjara. Mereka menyadari bahwa kapal tersebut akan tenggelam akibat terkena bom dari Jepang.
Dalam upaya menyelamatkan diri, mereka menemukan sebuah sekoci yang tidak sempat dibawa Belanda. Akhirnya beberapa orang tawanan Jerman pun naik dan menyelamatkan diri. Sekitar 200an orang terjun ke laut berharap datangnya bantuan dan diduga mereka tidak selamat.
Hari-hari berlalu, mereka terombang-ambing di tengah laut menahan lapar, terjemur matahari dan bahkan ada yang bunuh diri karena sudah pasrah. Tepat pada hari ke 4 tepatnya 23 Januari 1942, mereka sampai di Pulau Nias.
Keesokan paginya, para tawanan yang sudah lemah dibantu beberapa orang Nias dan seorang pastur Belanda, Ildefons van Straalen, memberikan makanan dan minuman kepada tawanan yang selamat.
Namun sayang, keberadaan mereka di Pulau Nias diketahui oleh Belanda. Mereka akhirnya dibawa ke Ibukota Gunung Sitoli dan dipenjara dengan penjaga dari Belanda dan polisi Indonesia dari daerah Sumatra Utara.
Para tawanan Jerman yang sempat merasakan kebebasan sejenak, akhirnya berusaha mendekati polisi Indonesia. Ide itu pun berhasil. Sepertinya, nasib Jerman kala itu sedang beruntung. Jepang sebagai sekutunya sedang mendarat di Sumatera dan Jawa.
Bantuan Jepang dan kerja sama dengan polisi Indonesia membuat mereka bisa menghirup udara kebebasan kembali. Sedangkan nasib para penjaga Belanda, mereka dibawa ke pengasingan dan tersiksa.
Atas kerja sama tersebut, Jerman dengan Nias menyatakan 'Kemerdekaan Republik Nias'. Rakyat Nias pada saat itu sangat gembira menerima kemerdekaan tersebut. Dan dua orang tawanan Jerman, Herr Fischer dan Albert Vehring menjadi Perdana Menteri dan Mentri Luar Negeri.
Sorak-sorai rakyat Nias wajar, karena mereka merasa mendapatkan kekuatan atas kemerdekaannya. Beberapa minggu setelah merdeka, orang Jerman bersama dengan Nias membuat perjanjian, yang kini dikenal sebagai perjanjian Pulau Nias.
Namun Republik Nias ini tak bertahan lama. Tahun 1942, saat Jepang datang, orang-orang Jerman ini menyerahkan 'Republik Nias' ke tangan balatentara Nippon. Sebab Jepang adalah sekutu Jerman dalam Perang Dunia II. Indonesia diakui sebagai jajahan Jepang.
"Republik Nias ini umurnya hanya beberapa bulan," kata Peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (22/11).
Warga Nias sendiri tak banyak tahu soal kiprah para orang Jerman ini. Mereka umumnya hanya mengetahui orang Jerman banyak menjadi misionaris di pulau yang terkenal dengan lompat batunya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang yang tak tahu jika jejak Nazi Jerman pernah menduduki wilayah Bumi Sumatra tepatnya di Pulau Nias.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaBagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca SelengkapnyaMenguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.
Baca SelengkapnyaProses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca SelengkapnyaPotret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca Selengkapnya