Kisah tragis anak-anak celaka di mal
Merdeka.com - Sebagai pusat belanja dan tempat refreshing, mal sangat digandrungi anak-anak. Terlebih, sejumlah mal kini menyediakan fasilitas bermain untuk mereka.
Namun di sisi lain, mal dengan segala fasilitasnya juga bisa menjadi mengancam anak-anak. Misalnya saja, soal ketinggian mal yang terdiri dari beberapa lantai, eskalator dan lift yang bisa membahayakan anak jika tanpa pengawasan orangtua.
Lain lagi, kelalaian pihak pengelola mal dalam merawat fasilitas juga bisa mengancam keselamatan pengunjung, tak terkecuali anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan.
-
Kenapa wisata di Malang cocok untuk keluarga? Wisata di Malang sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga atau pasangan.
-
Kenapa anak motor suka mengunjungi tempat-tempat tertentu? Biasanya, anak motor akan mengunjungi tempat-tempat tertentu secara bersama-sama. Hal ini yang kemudian membuat komunitas anak motor kini menjamur di Indonesia.
-
Bagaimana cara menikmati wisata ramah anak? Anda dapat bermain wahana hingga berkeliling menikmati suasana kota Jakarta dengan sudut pandang si kecil.
-
Kenapa anak rentan mabuk perjalanan? Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang sering mengalami mabuk perjalanan juga lebih berisiko mengalami mabuk perjalanan. Hal ini karena faktor genetik dapat berperan dalam perkembangan sistem vestibular.
-
Apa saja risiko mudik bagi anak? 'Ketika bawa anak mudik maka harus antisipasi ketiga risiko seperti penyakit infeksi, kelelahan, dan perubahan lingkungan terkait udara atau pola makanan yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa memengaruhi masalah kesehatan,' kata Nastiti beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa mereka harus membawa anak ke mana-mana? Mereka tidak bisa meninggalkan anak bungsunya di rumah lantaran keduanya sama-sama terlibat penuh dalam bisnis tersebut.
Sejumlah peristiwa telah menunjukkan anak-anak banyak menjadi korban di mal. Bahkan, tak jarang sampai meregang nyawa. Kematian Amanda Dewi Nugroho, bocah 7 tahun, di mal Senayan Trade Center (STC) Senin malam lalu, mengingatkan kembali kisah-kisah tragis anak-anak celaka di mal.
Berikut kisahnya yang dirangkum merdeka.com:
Bocah 5 tahun terjepit eskalator di Mal Kalibata
Seorang bocah terjepit tangga listrik eskalator di Mall Kalibata, Jakarta Selatan. Akibatnya, tangan bocah nahas itu mengalami memar."Hanya memar saja tidak sampai berdarah," ujar Kanit Polsek Pancoran, AKP Suroto saat dihubungi, Minggu (17/1).Suroto menambahkan peristiwa itu terjadi siang tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu bocah yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut sedang bersama orang tuanya ingin melihat pameran."Mereka sedang turun menuju lantai dasar. Dan di eskalator tiba-tiba si anak teriak dan langsung ditarik oleh orang tuanya," katanya.Selanjutnya oleh orang tua korban, bocah tersebut langsung dibawa ke rumah sakit. "Namun enggak tahu dibawa ke rumah sakit mana," tuturnya.
Jari bocah 3 tahun remuk di Metos Tangerang
Seorang bocah perempuan berumur tiga tahun terjepit eskalator di lantai dua Metropolis Town Square (Metos), Cikokol, Modernland, Kota Tangerang Minggu (3/8) sore. Akibatnya, tiga ruas jari tangan bocah yang belum diketahui identitasnya itu remuk.Menurut keterangan saksi, Hesti (20) penjaga kios jam tangan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.15 WIB. Ketika itu, korban duduk di eskalator yang turun dari lantai tiga menuju lantai dua mal tersebut. Orangtua korban pun berada di belakang korban."Kemungkinan anak itu tangannya memegang-megang bagian sisi eskalator. Akhirnya terjepit," jelasnya.Korban pun langsung teriak histeris. Sementara orangtuanya yang terkejut kemudian meminta tolong. Tak berapa lama, petugas keamanan langsung menghentikan eskalator tersebut. Dengan bantuan teknisi, tangan bocah tersebut berhasil dikeluarkan."Tangan korban dikeluarkan menggunakan linggis. Tiga jarinya remuk dan berdarah," katanya.Salah satu satu petugas keamanan Metos, Dadang menjelaskan, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Usada Insani, Cipondoh, Kota Tangerang untuk mendapat perawatan medis. Diduga kecelakaan itu terjadi karena keteledoran orangtua."Di pagar eskalator sudah diberi stiker peringatan agar orang tua mengawasi anaknya saat naik eskalator. Kemungkinan orangtuanya tidak lalai," tukasnya.
Bocah jatuh dari lantai 7 Mal Pacific Place
Seorang bocah laki-laki yang jatuh di lantai tujuh Mall Pacific Place , SCBD, Jakarta Selatan mengalami patah tulang. Bocah tersebut dibawa ke RS Pusat Pertamina."Korban sudah langsung di bawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Kondisinya patah tulang," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin saat dikonfirmasi, Kamis (6/3).Informasi yang dihimpun, korban terjatuh saat sedang bersama rombongan anak-anak Kidzania. Korban terjatuh saat berada tengah di eskalator dan tersangkut di eskalator lantai empat."Untungnya di lantai empat, ada tiga eskalator. Dan anak itu tersangkut di eskalator bagian tengah," ujar salah satu petugas Pacific Place yang tak mau disebutkan namanya.Peristiwa tersebut pun membuat para pengunjung juga karyawan penjaga toko berteriak lantaran ceceran darah bocah yang belum diketahui identitasnya tersebut.
Amanda tewas kesetrum di bangku mal STC
Nasib nahas dialami bocah berusia 7 tahun saat berada di mal Senayan Trade Centre (STC), Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin sore. Amanda Dewi Nugroho tewas kesetrum saat duduk di bangku pengunjung lantai 1."Kesetrum injak kabel tegangan tinggi," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/11).Menurut Tatan, pihaknya baru menerima laporan Senin (10/11) malam, sedangkan peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Hasil olah tempat kejadian perkara diketahui kabel tidak terpasang sempurna."Kabelnya tidak rapi, terkelupas," tutur mantan Kapolsek Metro Gambir tersebut.Setelah kejadian, kata Tatan, polisi baru meminta keterangan dari ibu korban. Sedangkan pihak keamanan belum diperiksa karena saat kejadian tidak ada di tempat. "Sekuritinya sudah pulang sore," tandasnya.Berdasarkan keterangan, ibu Amanda, Evelin Sandra Dewi (31) mereka ke STC bertemu ayah korban Sasmito Nugroho. Selain Amanda, Evelin juga membawa anaknya Fia (5). (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Derasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang terjadi di sebuah taman hiburan di India itu sebagian besar adalah anak-anak.
Baca SelengkapnyaTak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak masih nekat berenang di area tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebuah wahana bianglala di pasar malam Pamekasan, Madura jadi sorotan setelah diduga mengalami putus rantai.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaBaim Wong kembali melebarkan sayap bisnisnya. Kali ini ia membuat area bermain untuk anak yang berada di dalam mal.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaPenembakan massal terjadi di Siam Paragon, sebuah mall mewah di Ibu Kota Bangkok, Thailand. Sebanyak 3 orang tewas dan 4 lainnya terluka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaInformasi awal menyebutkan tiga korban tewas, tetapi angka itu naik menjadi empat setelah salah satu korban luka-luka akhirnya meninggal.
Baca Selengkapnya