Kisah tragis satu keluarga di Aceh tewas di tangan orang dekat
Merdeka.com - Warga Jalan Tgk Malem Muda, Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh dihebohkan penemuan sekeluarga tewas dalam rumahnya. Warga lalu menaruh curiga sudah 3 hari rumah toko (Ruko) tersebut tak pernah terlihat. Padahal sebelumnya saban hari mereka selalu beraktivitas dan saling menyapa dengan tetangga.
Namun sejak pagi Sabtu pintu ruko milik korban tertutup rapat dan pintu terkunci dari luar. Warga pun mengira korban Tjie Sun (46), Minarni (40) dan anak laki-laki, Callietosng (8) sedang tidak berada di kediamannya.
Semakin mencolok dan menambah kecurigaan warga hingga Senin malam (8/1) masih saja sepi. Tetangga yang tinggal berhadapan dengan korban pun tak pernah melihat ada sekeluarga ini keluar rumah. Biasanya saban pagi, korban mengeluarkan mobil box mengantarkan barang, karena korban bekerja sebagai grosir makanan ringan.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
-
Di mana lokasi kampung terisolir ini? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati. Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
Tetangga dekat korban yang rumahnya berhadapan, Nena Ahmadi mengaku terakhir kali bertemu dengan korban pada hari Jumat. Mereka pun sempat bertegur sapa, sebelumnya istri korban mengantarkan anaknya sekolah di Sekolah Dasar (SD) Methodis, Banda Aceh.
"Terakhir kami ketemu dia hari Jumat, sabtu sudah enggak nampak lagi," kata Nena Ahmadi, Rabu (10/1).
Nena bersaksi, sepengetahuannya yang sudah sekitar 6 tahun menjadi tetangga tidak ada karyawan yang menginap di rumah itu. Akan tetapi, karyawannya hanya datang pada pagi hari dan pulang jelang malam. Namun sejak Sabtu tak lagi kelihatan korban, karyawan itu pun juga tak pernah lagi terlihat.
"Karyawan datang pagi, pulang sore enggak ada yang menginap," jelasnya.
Sejak pagi Sabtu hingga ditemukan Senin malam (8/1), pintu ruko terkunci rapat. Sehingga menaruh curiga warga sekitar, terlebih sudah mulai tercium bau amis yang menyengat. Hingga warga melaporkan kecurigaan itu kepada Polsek Kuta Alam dan petugas pun langsung menuju lokasi kejadian pada pukul 19.30 Wib.
Proses indentifikasi ketiga mayat tersebut berlangsung hingga Selasa (9/1) dini hari pukul 04.00 Wib. Dua jenazah pertama diindentifikasi oleh tim forensik Polresta Banda Aceh istri dan anak korban. Pada pukul 03.30 Wib Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh mengangkut dua jenazah terlebih dahulu menggunakan mobil ambulance.
Berselang 30 menit kemudian, petugas feronsik berhasil melakukan olah tempat kejadian perkara dan mayat ketiga diangkut oleh PMI Banda Aceh ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
Berdasarkan olah TKP dan hasil penyelidikan serta pemeriksaan beberapa tetangga korban, polisi telah menyimpulkan sementara dugaan besar pelaku adalah orang terdekat. Hingga sekarang, karyawan yang setiap hari datang pagi ke rumah korban sudah tidak kelihatan lagi.
Apa lagi, sepeda motor korban juga raib dari rumah. Diperkirakan motor milik korban dibawa kabur oleh pelaku usai melakukan aksi pembunuhan sadis itu.
Kecurigaan orang terdekat karena ruko tersebut memiliki dua pintu. Kedua ruko tersebut tidak memiliki pintu penghubung satu sama lain. Sehingga bila terjadi sesuatu ruko sebelah, makan tidak terdengar suara teriakan ke ruko sebelahnya.
Ini ditemukan fakta oleh pihak kepolisian, istri dan anak ditemukan tewas ruko yang dijadikan tempat tinggal. Dia bersimbah darah di ruang dapur bersama dengan anaknya. Sedangkan seorang lagi, ditemukan di ruko sebelah yang dijadikan gudang oleh korban.
"Kita duga pelaku orang dekat, kemudian dia kunci dari luar, tergembok semua, terkunci dari luar, sepeda motor tidak ada di tempat dan sedang kita lacak," ujar Kapolresta Banda Aceh Kombes T Saladin.
Kata Saladin, usai membunuh, pelaku menutup korban dengan kain. Kemudian semua pintu masuk dalam ruko itu juga ditutup dengan kardus oleh pelaku. Sehingga bau amis korban yang telah 3 hari meninggal dunia kurang tercium.
Saladin mengaku, sekarang petugas sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkapkan kasus pembunuhan sekeluarga. Ia berjanji akan menangkap dan memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Doakan kami bisa segera menangkap pelaku," pintanya.
Berdasarkan olah TKP dan autopsi oleh dokter, sebut Saladin, korban dibunuh menggunakan senjata tajam. Pihaknya sempat meminta untuk autopsi menyeluruh, namun keluarga korban menolak dan meminta langsung untuk bawa pulang ke Tanjung Pura, Medan Sumatera Utara.
"Kita ada minta autopsi menyeluruh, keluarga menolak. Tetapi tidak menghambat kita melakukan penyelidikan," tukasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara
Baca SelengkapnyaWarga heran keluarga tersebut nekat melintas di jalan tersebut
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan pria dalam sarung ternyata keponakannya sendiri
Baca SelengkapnyaTidak ada yang tahu alasan Grace sama sekali tidak berinteraksi dengan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca Selengkapnya