Kisah tragis Valentino loncat dari lantai 19 Apartemen Laguna

Merdeka.com - Orangtua patut belajar dan berhati-hati dalam mengawasi buah hatinya. Baru-baru ini terjadi peristiwa anak bunuh diri menggegerkan penghuni apartemen Laguna, Penjaringan, Jakarta Utara.
Namanya Valentino, seorang bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak terjun dari lantai 19 blok B apartemen tersebut. Tragisnya dia terjun hingga tewas karena ngambek soal hal sepele.
Berikut adalah 4 kisah tragis Valentino seperti yang dirangkum merdeka.com:
Terjun sebab dilarang nonton Spiderman
Valentino (5) nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun bebas dari lantai 19 kamar 28 tower B apartemen Laguna, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (1/5). Hal tersebut dilakukannya lantaran dilarang oleh ibunya Eva (23) untuk menonton film Spiderman di bioskop.Kapolsek Penjaringan, Akbp Suyudi Aryo Seto mengatakan, siswa TK Paris School ini melakukan aksinya sekitar pukul 12.00 WIB. Itu terjadi setelah dirinya dilarang oleh ibunya menonton film Spiderman dengan alasan sibuk mengurus adiknya.
Kejadian ini membuat Eva shock. Ia tak menyangka anaknya bunuh diri.
Valentino kunci pintu dan lompat dari jendela
Setelah Eva melarang anaknya, rupanya Valentino tidak terima. Ia langsung pergi mengunci kamarnya. Tak disangka, anak yang berumur lima tahun tersebut nekat. "Korban marah merasa tidak disayang hingga masuk ke dalam kamar mengamuk, selanjutnya korban mengunci kamarnya sendiri. Kemudian oleh ibunya didobrak namun tidak bisa terbuka, lalu orang tua korban turun hendak meminta bantuan ke pihak mekanik apartemen, setibanya di lantai 2 apartemen orangtuanya mendengar orang yang jatuh," ujar Kapolsek Penjaringan, AKBP Suyudi Aryo Seto kepada merdeka.com, Kamis (1/5).Lanjut Suyudi, kemudian orangtua korban panik dan langsung mengecek apakah benar korban yang terjun dari lantai 19 apartemen tersebut anaknya.Orang tua korban mengecek bahwa benar korban tersebut ternyata adalah anaknya. Sementara diduga korban lompat dari jendela.
Ibu dan tetangga dengar suara keras
Selain ibu yang mendengar suara dentuman sesuatu jatuh, salah seorang penjaga food court lantai dasar apartemen tersebut, Mus (39) juga mendengar hal sama. Dia mengatakan saat mencuci piring dirinya melihat seorang bocah yang terjatuh tepat di depannya."Saya kaget lagi bersih-bersih tiba-tiba ada bocah jatuh suaranya kenceng banget menyerupai bunyi ledakan bom dan saya panik langsung minta tolong sama orang-orang," ujar Mus kepada merdeka.com, di lokasi, Kamis (1/5).
Valentino tewas luka di kepala dan patah kaki
Jatuh dari lantai 19 membuat Valentino sulit ditolong. Salah seorang penjaga food court lantai dasar apartemen tersebut, Mus mengatakan, berselang sekitar lima menit kemudian ayah korban langsung membawa anaknya ke rumah sakit Pluit dengan kondisi darah mengucur deras di bagian kepala Valentino."Langsung di bopong sama bapaknya dan ibunya nangis histeris dan pada saat kejadian langsung orang-orang datang berlarian," tandasnya."Selanjutnya korban dibawa ke RS Pluit dan diketahui meninggal dunia dengan luka retak di bagian kepala dan dagu, serta kakinya patah setelah membentur tempat cucian piring di food court apartemen Laguna," jelas Kapolsek Penjaringan, Akbp Suyudi Aryo Seto kepada merdeka.com, Kamis (1/5).Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan memeriksa ibu kandung korban, Eva dan bapak tiri korban Pendi Setiawan serta pembantunya Yana.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya