Kisah uang di Indonesia pernah dikilo saking tak ada harganya
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, rupiah melemah hingga angka Rp 13.700 per 1 Dollar Amerika Serikat. Angka ini merupakan yang terburuk sejak krisis moneter tahun 1998.
Ada cerita menarik soal uang di Indonesia. Bahkan mata uang yang berlaku di Indonesia sampai dikilo saking tak berharganya.
Presiden Soekarno sendiri yang menceritakan hal tersebut. Peristiwa itu terjadi di awal kemerdekaan Indonesia. Mata uang yang berlaku masih mata uang peninggalan Jepang, karena saat itu pemerintah belum mampu mencetak mata uang sendiri. Namun nilainya makin lama makin merosot.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
Tahun 1946, Belanda kembali ingin menjajah Indonesia. Pemerintahan Republik pun terpaksa dipindah ke Yogyakarta. Di Kota Hijrah itu menteri dan pejabat negara tinggal di rumah-rumah penduduk yang mau menampung mereka.
"Kami juga tak punya uang. Uang dari zaman Jepang nilainya sudah merosot. Pada hari-hari pertama setelah merdeka, Dr Suharto bertindak sebagai bendahara kami. Dia tidak punya waktu untuk menghitung semua uang yang nilainya merosot itu. Sehingga dia menimbang setumpuk uang kertas dan membagi-bagikannya secara kiloan," kata Presiden Soekarno dalam biografinya Penyambung Lidah Rakyat.
Nah di Yogyakarta, untuk pertama kalinya Republik Indonesia akhirnya mencetak uang sendiri. Bermodal mesin cetak tangan, terbitlah Oeang Repoeblik Indonesia. Soekarno mengaku mutu uang tersebut tidak bagus. Uniknya lagi, tak ada cadangan emas untuk menjamin nilai tukarnya.
"Kami tidak mempunyai apa-apa sebagai penjamin uang cetak itu, kecuali sebuah mesin cetak tangan. Tak seorang pun di luar negeri yang mau menerima mata uang itu," kenang Soekarno.
Karena itu upaya untuk mencukupi kebutuhan Republik dilakukan bukan dengan jalan perdagangan, tetapi barter. Sulitnya lagi, saat itu nyaris semua pelabuhan dan lapangan udara sudah diblokade Belanda. Namun keberanian sejumlah pengawal Republik berhasil menembusnya.
"Belanda memberi julukan raja penyelundup bagi AK Gani, tetapi rakyat Indonesia mengenalnya sebagai menteri perekonomian," kata Soekarno jenaka.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya