Kisah wanita penyelam Basarnas, anggap korban keluarga sendiri
Merdeka.com - Ikut terjun menjadi salah satu tim penyelam oleh Basarnas dalam misi evakuasi korban AirAsia QZ8501 merupakan pengalaman paling tersulit yang dirasakan Yusniar Amara. Apalagi, medan yang dihadapi cukup berat yakni cuaca yang buruk, serta gelombang tinggi.
"Gelombang tinggi sampai empat meter, arus di bawah air sangat kuat dan zero visibility. Benar-benar tidak tampak sejengkal pun, kami cuma mengandalkan senter tapi itu pun cuma bisa dua meter saja," ungkap Yus kepada BBC Indonesia.
Beratnya cuaca tak hanya dirasakan dari atas permukaan lau, setiap kali menyelam, cuaca buruk langsung menerjang dia dan timnya. Kondisi itu membuat mereka hanya bisa melakukan pencarian di dalam laut dalam waktu yang sangat singkat.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
"Maksimal kami menyelam di kedalaman 30-40 meter cuma boleh 18 menit, jadi sebelum turun kami berdoa agar dimudahkan. Sedih kalau kami menyelam tidak dapat jenazah, kami sudah anggap korban seperti keluarga sendiri," ujar Yus.
Menjadi tim penyelam dalam pencarian korban bukan tugas yang mudah baginya. Dia kerap berdoa setiap kali menemukan jenazah dengan menatap wajahnya sembari berdoa. Meski berat, namun dia tetap berjuang keras demi mengembalikan jasad tersebut kepada keluarganya masing-masing.
"Awalnya berat ya, karena kita kan lihat muka jenazah tapi kita berdoa saja, kita bilang dalam hati ke mereka kalau kita ingin menolong mereka, membawa mereka bertemu keluarga, memang kuncinya kesiapan dan kekuatan mental," kata dia.
Berkali-kali terlibat operasi penyelamatan dan pertolongan bencana, Yus mengatakan ketika bencana terjadi di kampung halamannya, dia justru tidak bisa menolong orang yang dicintainya.
"Tahun 2004, itu tugas saya menjaga Pantai Ule Leueu, tapi hari Kamis dua hari sebelum tsunami (26 Desember 2004), tunangan saya di Ule Leueu suruh saya pulang tengok orang tua dan balik lagi hari Minggunya. Tapi ternyata Sabtunya ada tsunami dan tunangan saya hilang," kenang Yus pelan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan ribut dengan suaminya di perjalanan pulang dengan mobil. Suaminya kemudian mendorongnya sampai jatuh ke jurang.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaAksi heroik pria rela membiarkan motornya tenggelam demi selamatkan ibu dan anak yang terjebak banjir bandang dan hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaKorban longsor di Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, Garut, Jawa Barat,akhirnya ditemukan tim SAR gabungan yang mengerahkan anjing pelacak dan alat berat.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaSeorang pria melakukan aksi heroik membantu ibu dan anak yang terjebak banjir.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca Selengkapnya