Kisah Warga di Blora, Makan Dedaunan untuk Bertahan Hidup dan Tak Dapat Bansos
Merdeka.com - Ngatini (51), seorang janda yang tinggal di RT01 RW07 Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah harus mampu bertahan hidup seorang diri di rumah kontrakan. Tiga orang anaknya pergi meninggalkannya.
Dia hanya bisa pasrah hidup berdampingan dengan kemiskinan. Untuk menyambung hidup, Ngatini makan dari hasil mencari dedaunan di sekitar rumah. Jika beruntung, ada tetangga dan dermawan yang memberikan makanan.
"Seadanya, kadang ada dapat daun pepaya ataupun bunga pisang dimasak. Kadang dikasih dari tetangga," kata Ngatini kepada Liputan6.com, Selasa (12/5).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Di mana bantuan diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Sudah delapan tahun Ngatini hidup di kontrakan seorang diri. Dia dapat membayar kontrakan Rp1,5 juta per tahun. Caranya dengan menjual barang-barang yang masih tersisa dahulu sebelum berpisah (cerai) dengan suaminya 9 tahun yang lalu. Kini barang-barang sudah ludes dijualnya. Sementara kunjungan anak-anaknya hanya tinggal harapan.
Di tengah ramainya pembagian bantuan sosial dampak corona Covid-19, Ngatini mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Baik bantuan langsung tunai Covid-19 maupun jenis lainnya. Tidak pernah dia terima.
"Tidak ada bantuan, saya tidak pernah menerima," ucapnya.
Camat Jepon, Ani Wahyu Kumalasari saat dihubungi Liputan6.com mengaku baru mengetahui ada warganya yang belum mendapat bantuan.
"Ini nanti secepatnya biar dicek ke bawah," ucap Ani.
Pemerintah Kelurahan Jepon langsung bergerak dengan mendatangi kediaman Ngatini. Lurah Jepon, Suwarno mengatakan, Ngatini tidak terdata lantaran dianggap bukan warga Kelurahan Jepon.
"Ini KTP-nya masih Desa Tempellemahbang, nanti setelah ini akan kita cek ke desa tersebut apakah sudah dapat bantuan tidaknya di sana," kata Suwarno.
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman saat hubungi berjanji akan memperhatikan janda atas nama Ngatini itu. Untuk melanjutkan informasi tersebut, kemudian pihaknya meminta tolong untuk di fotokan KTP maupun yang bersangkutan.
"Tidak asli situ tidak masalah, yang penting itu harus didata. Secepatnya biar dibantu Dinsos dan Baznas Blora," ucap Arief Rohman.
Reporter: Ahmad AdirinSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, BLT El Nino merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat di tengah kenaikan harga yang diakibatkan oleh kekeringan.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaCek penerima BLT El Nino bisa melalui situs Kemensos atau aplikasi Bansos.
Baca SelengkapnyaJokowi nampak ditemani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara penyerahan.
Baca Selengkapnya