Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah warga Sidrap, gagal ke Tanah Suci dan sawah terlanjur dijual

Kisah warga Sidrap, gagal ke Tanah Suci dan sawah terlanjur dijual WNI kasus haji Filipina tiba di bandara Sultan Hasanuddin. ©2016 Merdeka.com/Mappesona

Merdeka.com - Maksud hati ingin beribadah tanpa harus menunggu lama hingga puluhan tahun, jalan pintas dipilih namun akhirnya gagal juga. Tertahan di Filipina dan akhirnya dideportasi, padahal sawah sudah melayang, dijual untuk membiayai perjalanan ke Tanah Suci.

Demikian yang dialami pasangan suami istri yang tergolong sudah lanjut usia, La Marola, (70 thn) dan I Coma, (70 thn), warga Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulsel. Untuk diketahui, daerah terlama calon jamaah haji menunggu di Sulsel adalah dari Kabupaten Sidrap. Daftar tunggu haji mencapai 40 tahun, sedangkan daerah lain di Sulsel rata-rata 29 tahun.

wni kasus haji filipina tiba di bandara sultan hasanuddin

WNI kasus haji Filipina tiba di bandara Sultan Hasanuddin ©2016 Merdeka.com/Mappesona

Linda, (17 thn), cucu dari kakek dan nenek ini menunggu kedatangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu, (4/9). La Marola dan I Coma berangkat 16 Agustus lalu melalui PT Aulad Amin, mendaftar di Kabupaten Sidrap dan akhirnya dipulangkan hari ini dari Filipina.

"Nenek jual sawah seluas 1 hektare seharga Rp 200 juta kemudian ditambah tabungan untuk mencukupi biaya haji yang disetor ke travel itu sebesar Rp 250 juta. Jadi masing-masing kakek dan nenek Rp 125 juta," tutur Linda.

wni kasus haji filipina tiba di bandara sultan hasanuddin

WNI kasus haji Filipina tiba di bandara Sultan Hasanuddin ©2016 Merdeka.com/Mappesona

Linda mengaku, keluarganya tidak tahu menahu kalau berangkat haji melalui travel itu akan bermasalah. Dia masih beranggapan itu adalah jalur resmi. "Apalagi kakek sama nenek sudah tua jadi langsung saja daftar ke travel itu," ujar Linda.

Selain Linda, ada lagi Nurhaeda, (39 thn), warga Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru yang menunggu kedatangan suaminya, Andi Azis.

Suaminya berangkat dengan menggunakan travel Taskiyah melalui penghubung Haji Mahmud. Setoran pertama sebesar Rp 90 juta kemudian tiba di Filipina pelunasan Rp 50 juta sehingga total setoran Rp 150 juta.

"Bapak Andi Azis sempat dua kali bolak balik ke Filipina mengurus paspor. Pilih lewat travel Taskiyah karena ada dua orang tetangga sukses berangkat haji tahun lalu, tanpa ada masalah," tutur Nurhaeda.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu

Ia memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Kerja Bergaji Lebih dari 1000 Dolar di Brunei, Perempuan Ini Pilih Pulang Jadi Petani, Bonus Dapat Jodoh Sefrekuensi
Tinggalkan Kerja Bergaji Lebih dari 1000 Dolar di Brunei, Perempuan Ini Pilih Pulang Jadi Petani, Bonus Dapat Jodoh Sefrekuensi

Saat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.

Baca Selengkapnya
Pasutri Ini Tinggalkan Gaji Dua Digit, Nekat Jual Semua Aset untuk Pulkam dan Umrahkan Ortu, Kini Sukses Jadi Juragan Slondok
Pasutri Ini Tinggalkan Gaji Dua Digit, Nekat Jual Semua Aset untuk Pulkam dan Umrahkan Ortu, Kini Sukses Jadi Juragan Slondok

Kehidupan pasutri ini di rantau sudah terbilang serba cukup, tapi mereka memilih menjual seluruh aset demi bisa berkumpul dengan keluarga

Baca Selengkapnya
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Penantian Panjang Shohib Selama 26 Tahun: Enggak Nyangka Nelayan Miskin Bisa Naik Haji
Penantian Panjang Shohib Selama 26 Tahun: Enggak Nyangka Nelayan Miskin Bisa Naik Haji

Shohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa

Baca Selengkapnya
19 Tahun Menabung, Pencari Rumput Asal Lamongan Akhirnya Bisa Naik Haji
19 Tahun Menabung, Pencari Rumput Asal Lamongan Akhirnya Bisa Naik Haji

Awalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.

Baca Selengkapnya
Selesai Direnovasi, Begini Potret Terbaru Rumah Mak Sombret yang Sudah Layak Huni
Selesai Direnovasi, Begini Potret Terbaru Rumah Mak Sombret yang Sudah Layak Huni

Kisahnya viral dan membawa berkah untuk Mak Sombret.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Mak Sombret yang Antar Tetangganya Naik Haji dari Pekalongan ke Solo Naik Ojol, Ternyata Buka Pintu Rezeki
Kisah Mak Sombret yang Antar Tetangganya Naik Haji dari Pekalongan ke Solo Naik Ojol, Ternyata Buka Pintu Rezeki

Berkat kisahnya yang viral itu juga, Mak Sombret juga mendapat hadiah umrah gratis.

Baca Selengkapnya
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri

Juru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya

Baca Selengkapnya
Nenek Ini Pilih Wakafkan Tanah Berharga Miliaran Rupiah untuk Pemakaman Umum, Motivasinya Bikin Haru
Nenek Ini Pilih Wakafkan Tanah Berharga Miliaran Rupiah untuk Pemakaman Umum, Motivasinya Bikin Haru

Ia tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.

Baca Selengkapnya