Kisah Yeti, TKI di Arab Saudi terjerat utang Rp 170 juta
Merdeka.com - Minimnya lapangan kerja di dalam negeri membuat masyarakat Indonesia nekad mengais rejeki di negeri orang. Mereka memilih mengadu nasib jauh dari keluarga guna memperbaiki kehidupan ekonominya.
Tak cuma-cuma, mereka yang akan mencari pekerjaan di luar negeri menjadi TKI harus mengeluarkan sejumlah uang. Akibatnya, para calon TKI tersebut harus berhutang dulu untuk membiayai keberangkatannya yang tak sedikit.
Bagi mereka yang bernasib mujur akan mendapatkan gaji dan mampu membayar semua hutangnya. Namun, tak sedikit yang bernasib nahas jatuh sakit atau mendapat siksaan majikan bahkan tak di gaji sehingga tak mampu membayar utang. Hal itu seperti menimpa Yeti, TKI asal Lebak Banten yang jatuh sakit dan menanggung hutang mencapai ratusan juta.
-
Siapa yang terlibat dalam korupsi proteksi TKI? Dalam upayanya, bersama-sama dengan tersangka I Nyoman Darmanta yang merupakan ASN Kemenaker sekaligus pembuat komitmen pengadaan Proteksi TKI menyenting pelelangan yang dimenangkan oleh PT KIM.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa bantuan yang dikabarkan dibagikan ke TKI? Beredar informasi di media sosial mengatasnamakan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), akan memberikan bantuan sosial (bansos) tahun 2023-2024 uang sebesar Rp150 juta kepada setiap Pekerja Migran Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Titi Kamal di Arab Saudi? Titi Kamal menghipnotis mata dengan pesona gayanya di Al Ula, Arab Saudi, usai menjalani ibadah umrah bersama Christian Sugiono.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
Berikut kisah pilu Yeti, TKI di Arab Saudi yang jatuh sakit dan terjerat rentenir sampai ratusan juta, seperti dihimpun merdeka.com, Sabtu (27/12):
Keluarga Yeti terliba utang ratusan juta
Dede Yeti (58), TKW asal Kabupaten Lebak terjatuh dari tangga lantai dua rumah majikannya di Arab Saudi saat bekerja. Karena terjatuh dari ketinggian, Dede Yeti mengalami pendarahan di kepala dan mengalami koma selama enam bulan. Sementara itu, suami korban Maman Supartman, mengaku tak memiliki biaya memulangkan sang istri ke Tanah Air.Tak hanya itu, Maman memiliki kegelisahan lain. Rupanya keluarga kecil tersebut tengah terlibat hutang pada rentenir. Tak tanggung-tanggung utangnya sebesar Rp 170 juta.Maman menuturkan, total utang sebesar itu didapatnya setelah meminjam uang sebesar Rp 50 juta. Uang itu dipinjamnya dari seorang rentenir untuk keberangkatan Yati ke Arab Saudi serta biaya kebutuhan sehari-hari, termasuk uang sekolah keempat anaknya. Dia bingung cara mengembalikan utang tersebut. Terlebih setelah istrinya sakit."Kami awalnya pinjam uang sebesar Rp 50 juta, namun kini harus mengembalikan Rp 170 juta," ujar Maman.
Pemkab Lebak tak punya dana pulangkan Yeti
Disnakersos Kabupaten lebak mengaku tak punya anggaran guna memulangkan Yeti ke Indonesia. Mereka berencana akan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)."Untuk Disnaker yang pasti kita tidak ada anggaran seperti itu, kami terbatas kepada memfasilitasi untuk pengurusannya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakersos Lebak, Suprapto, Jumat (26/12).Suprapto mengaku pihaknya telah membawa suami dari Dede Yeti untuk menghadap Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar bisa menemukan solusi bagaimana memulangkan sang istri. Tetapi, Maman Supratman, sang suami menolak untuk ke Jakarta.
Pemprov Banten janji pulangkan Yeti
Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Dede Yeti bin Sulaeman Marhali (56), asal kampung Pasir Pulo RT 01/RW 06, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung yang mengalami pendarahan dan koma selama enam bulan di Arab Saudi. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno merasa prihatin dan pihaknya akan membantu pemulangan TKI asal Rangkasbitung tersebut."TKI tersebut jalan kesana dengan jalan yang legal, gaji pun akan di urus, kepulangannya pun akan di urus, saya akan koordinasi terus dengan BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Provinsi dan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja)," kata Rano Karno, Selasa (23/12).Rano juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk masalah pembiayaan pemulangan, sehingga tidak memberatkan keluarga Dede Yeti, "Sekarang sedang diproses kepulangan oleh BNP2TKI dengan PT. Bantal Perkasa Sejahtera tersebut terkait biaya kepulangan," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaKebanyakan orang mungkin menganggap Arab Saudi adalah negara kaya. Namun siapa sangka ada sisi gelap perlakuan orang Arab ke pekerja Indonesia di balik kehidupa
Baca SelengkapnyaKorban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKorban sempat menantang rentenir untuk melakukan sumpah mubahalah di depan majelis hakim.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaYudhi kemudian digiring ke gunung tak jauh dari perumahan itu.
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaYoutuber Alman Mulyana perlihatkan bisnis sarang burung walet di kampung halamannya. Berikut penampakannya.
Baca Selengkapnya