Kisruh PPP di Sumut berujung pemecatan ketua DPW dan pembakaran poster Romi
Merdeka.com - Kisruh internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berujung pemecatan Yulizar Parlagutan Lubis dari kursi ketua DPW Sumatera Utara, dan pembakaran poster Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Pangkal persoalan lantaran keputusan DPP yang mendukung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilgub Sumut.
"Yang jadi persoalan dasar bagi PPP, calon itu tidak sesuai dengan aspirasi umat Islam dan kader PPP di Sumut. Saya sampaikan ke DPP, kalau itu dilakukan kami nyatakan menolak dengan tegas keputusan DPP," kata Yulizar di Medan, Kamis (11/1).
Dia menjelaskan, DPW PPP sebenarnya siap dan ikhlas 100 persen untuk memenangkan pasangan calon yang diusung PDIP. Syaratnya pasangan itu harus merupakan figur muslim-muslim.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Siapa yang bisa jadi PPPK di Sumut? PPPK adalah kategori pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah dengan kontrak kerja, bukan melalui jalur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
-
Kenapa Hasyim dipecat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan Hasyim buntut dari kasus asusila yang dilaporkan salah satu anggota Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) KBRI Den Haag, Belanda berinisial CAT.
-
Siapa yang dipecat tidak hormat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan dilakukan berdasarkan hasil putusan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (3/7) kemarin.
Untuk mewujudkan formasi itu, DPW PPP Sumut menawarkan kadernya untuk menjadi bakal calon, yaitu Hasrul Azwar dan Fadly Nurzal. Jika nama itu tidak diterima, mereka juga menyodorkan figur dengan elektabilitas yang diyakini tinggi, yakni gubernur petahana Tengku Erry Nuradi.
"Tapi lagi-lagi suara kami tidak diterima, maka kami nyatakan menolak keputusan yang ditetapkan DPP," jelas Yulizar.
Meski berapi-api menyatakan penolakannya pada keputusan DPP, Yulizar belum berani mengarahkan kader untuk bersikap pada Pilgub Sumut. Alasannya mereka masih harus meminta penjelasan dari DPP.
"Kita tidak bicara dukungan ke mana pun. Hari ini saya sampaikan ke DPP dan Majelis Syariah DPP untuk datang ke Medan. Jelaskan pada kami kenapa tindakan itu dilakukan, ke seluruh PPP Sumut. Kami akan menyurati DPP meminta agar mereka berikan tabayyun, penjelasan," kilah Yulizar.
Aksi pembakaran poster Romy dilakukan kader PPP di kantor DPW PPP Sumut, Rabu (10/1). Mereka merobek spanduk bergambar Romahurmuziy kemudian membakarnya. Kader PPP ini mengklaim para pengurus DPC di Sumut menolak untuk mendukung Djarot-Sihar.
"Di beberapa daerah, pengurus DPC melakukan hal yang sama. Artinya penolakan bersama akibat dari kekecewaan para kader terhadap keputusan DPP terkait persoalan Pilgub Sumut," kata Ketua DPC PPP Langkat Rahmat Rinaldi.
Menurutnya, kader PPP Sumut kesal dengan keputusan partai. Mereka menyatakan tidak akan membantu pemenangan Djarot-Sihar.
"Kami tidak akan memberikan dukungan untuk proses pemenangan paslon yang diusung DPP. Yang jelas, cabut dukungan, kita akan pilih pemimpin bukan pasangan pelangi," sebut Rahmat.
Penolakan Yulizar berbuntut pada pencopotan dirinya. Jabatan Ketua DPW Sumut dipegang Ihsan Nahrowi yang juga menjabat Ketua DPP PPP Korwil Sumatera.
Ihsan hadir mendampingi Djarot-Sihar mendaftar ke KPU Sumut. Dia membawa SK No 1559/KPTS/DPP/1/2018. Dalam dokumen yang ditandatangani Romahurmuziy itu disebutkan Ihsan menggantikan Yulizar. Dia juga diberi kuasa untuk melakukan pendaftaran dan menandatangani berkas-berkas dalam pencalonan Djarot-Sihar.
Dalam SK tersebut, Ihsan Nahrowi juga diberikan mandat untuk memimpin konsolidasi internal PPP di Sumut selama pelaksanaan pilkada.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Baca SelengkapnyaPPP bisa mengubah AD/ART terkait caketum di luar kader.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tidak ada juga partai politik lain yang sudah lama eksis tiba-tiba dipimpin orang di luar partai.
Baca SelengkapnyaPlt. Ketua Idy Muzayyad PPP Bali menilai, pemecatan tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dikatakan Ketua DPC PPP Gianyar, Syahirin, menyikapi pergantian Plt Ketua dan Plt Sekretaris DPW PPP Bali oleh DPP PPP.
Baca SelengkapnyaGhufron menempuh mekanisme internal partai usai diganti dari DPR 2024-2029 dan diberhentikan sebagai kader.
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaEffendi dianggap melanggar kode etik, disiplin hingga AD/ART karena mendukung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaPerebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.
Baca Selengkapnya