Kivlan Zen: Pekikan Merdeka untuk Berikan Pendapat, Bukan Dirikan Negara
Merdeka.com - Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI, Kivlan Zen mengaku bahwa teriakan merdeka dirinya di dalam sebuah video yang viral beberapa waktu yang lalu bukan merupakan ajakan untuk makar. Menurutnya, hal itu adalah manifestasi dari hak untuk mengemukakan pendapat.
"Jadi merdeka untuk memberikan pendapat bukan merdeka untuk mendirikan negara. Saya ingin merdeka mendirikan negara dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 (tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum) yang saya perjuangkan tahun 1998," kata Kivlan Zen saat hendak menjalani pemeriksaan dirinya sebagai saksi atas dugaan kasus makar, Bareskrim Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Menurutnya, dalam video yang viral tersebut, ia di sana hanyalah undangan dan bukan inisatornya.
-
Mengapa kata-kata tentang kemerdekaan dibagikan di media sosial? Dengan membagikan kata-kata tentang kemerdekaan, kita dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang diklaim dalam video tentang PKB? Sebuah video berdurasi 8 menit 10 detik beredar di platform YouTube dengan klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak uang dengan nominal fantastis sebesar Rp4 triliun.
-
Bagaimana cara menunjukkan semangat kemerdekaan? Dalam setiap langkah kita, semangat kemerdekaan harus terpatri. Mari wujudkan cita-cita bangsa untuk Indonesia yang lebih baik. Selamat HUT RI!
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
"Panitianya bukan saya, saya kan hanya bicara, bukan sebagai seseorang yang inisiator, saya hanya berbicara saja bukan inisiator unjuk rasa itu," tuturnya.
Bahkan menurutnya, klaim makar terhadap dirinya itu begitu tidak berdasar. Ia merasa sudah memberitahukan ihwal unjuk rasa tersebut kepada polisi.
"Sudah ada pemberitahuan ke polisi soal unjuk rasa itu kok. Bukti-buktinya sudah diberitahukan ke Polda dan Polres, ya saya bicara. Masa bicara juga tidak boleh. Apa buktinya makar? Kan itu semua kebebasan dan keadilan kalau dituduh makar ya runtuhlah dunia ini," tegas Kivlan.
Sebelumnya, sempat viral sebuah video di media sosial yang di dalamnya ada Kivlan Zen yang menyerukan ajakan untuk mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Bawaslu.
"Tanggal 9 kita merdeka, ikuti saya, lapangan Banteng, tanggal 9 kita akan merdeka, siapa pun yang menghalangi, kita lawan, datang ke Pemilu, Bawaslu, minta likuidasi Jokowi," kata Kivlan dalam video tersebut.
Belakang diketahui bahwa saat itu Kivlan sedang berbicara dalam sebuah acara yang digagas simpatisan Prabowo-Sandi dengan tajuk "We Don't Trust".
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP menyinggung soal pihak-pihak tertentu yang berupaya mengubah kedaulatan menjadi sebuah ‘kerajaan’.
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya sering meneriakkan kata merdeka.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan kata-kata bijak Kemerdekaan 17 Agustus 2024 yang kobarkan semangat perjuangan dan nasionalisme.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat ramai dihujat netizen karena dinilai tak turut buka suara soal RUU Pilkada yang akhirnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS tersebut menunjukkan dua jari dan menyebutkan nama Calon Presiden RI Prabowo.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca Selengkapnya