KKB Kembali Bakar Sekolah di Beoga Papua dan Tembaki Koramil
Merdeka.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker kembali melakukan pembakaran terhadap fasilitas yang ada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Aksiang dilakukan Minggu malam (11/4) dengan membakar sejumlah ruangan milik SMPN 1 Beoga yang berada satu kawasan dengan SMAN 1 dan SD Inpres Beoga.
"KKB membakar enam ruang SMP ditambah satu ruang laboratorium, satu ruangan perpustakaan dan gudang, jadi total sembilan ruangan yang sudah dibakar" jelas Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar saat dihubungi dari Jayapura, dilansir Antara, Senin (12/4).
Dia menjelaskan, sebelum melakukan pembakaran, KKB sempat memprovokasi aparat keamanan dengan melepaskan sejumlah tembakan ke arah Koramil Beoga namun tidak diindahkan. KKB diduga bersembunyi di sekitaran ujung lapangan terbang Beoga, dan berharap segera mendapat penambahan pasukan untuk memperkuat personel yang ada.
-
Bagaimana aparat keamanan merespon serangan KKB? 'Tindakan tegas aparat gabungan melakukan pengamanan wilayah di Kampung Yigi, merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,' kata Penkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
"Mudah-mudahan dengan adanya penambahan personel dapat memperkuat pasukan yang ada di Beoga," harap Ipda Ali Akbar.
Aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak menyebabkan dua orang meninggal yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
Oktovianus Rayo ditembak dirumahnya yang juga dijadikan kios atau warung, sedangkan Yonathan Renden ditembak saat hendak mengambil terpal untuk menutupi jenazah Oktovianus.
Jenazah kedua guru, sudah dievakuasi ke Timika sejak Sabtu (10/4).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaPembakaran gedung sekolah itu dilakukan Rabu malam (9/10) sekitar pukul 19.20 WIT.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaTerbaru, sekolah di kawasan Pegunungan Bintang dibakar pada 12 Juli 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca SelengkapnyaGedung Bagunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Inpres Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, kembali dibakar oleh KKB
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi hari ini sekitar pukul 08.00 WIT.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca Selengkapnya