Klaim Miliki 35.000 Pendukung, Pasangan Independen Ini Siap Bersaing di Pilkada Solo
Merdeka.com - Pilkada Kota Solo 2020, akan semakin semarak dengan munculnya pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota dari jalur independen. Seorang warga bernama Bagyo Wahyono berpasangan dengan F.X. Supardjo, mengaku mendapatkan dukungan dari masyarakat Kota Bengawan.
Mereka bahkan mengklaim telah mendapatkan dukungan sebanyak 35.000 dukungan suara. Jumlah tersebut masih bisa bertambah hingga 40.000 suara lebih. Padahal jumlah dukungan yang disyaratkan untuk Pilkada Solo hanya sebanyak 35.870 suara.
Ditemui wartawan, Rabu (15/1) Bagyo Wahyono mengaku terus melakukan konsolidasi dan menyerap aspirasi warga dengan blusukan. Ia menemui warga di angkringan atau tempat nongkrong warga.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Siapa yang meraih suara terbanyak di PSU DPD Sumbar? Dalam hasil rekapitulasi tersebut Cerint Iralloza Tasya meraih suara tertinggi.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Kenapa calon tunggal harus raih 50% suara? Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan pasangan calon tunggal yang nantinya bertarung melawan kotak kosong dalam Pilkada 2024 harus memperoleh suara 50 persen lebih untuk dapat ditetapkan sebagai kepala daerah terpilih.
"Kami ingin membuat sejarah baru kalau orang kecil bisa maju di Pilkada Solo dari jalur perseorangan atau tidak diusung parpol," katanya.
Bagyo mengaku selama blusukan ia menerima banyak keluhan dan masukan. Diantaranya tentang sulitnya waga dalam mendapatkan sembako karena mahalnya harga. Atas dasar tersebut, ia dalam mengangkat visi dan misi sebagai cawali dengan fokus sekitar persoalan papan sandang, dan pangan.
Menurut dia, ketiga komponen tersebut akan menjadi fokus untuk dilakukan perubahan. Ia menegaskan tidak akan memilih-milih lawan di Pilkada Kota Solo. Apalagi ia merasa hanya orang kecil.
"Sebagai orang yang mengemban amanah rakyat saya tidak gentar melawan bakal cawali dari PDIP (Gibran Rakabuming Raka atau Achmad Purnomo)" tandasnya.
Bagyo menegaskan, dirinya optimistis bisa ikut Pilkada Solo, 23 September mendatang. Ia berjanji akan bekerja keras sampai titik terakhir. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga tokoh gagal maju jalur independen karena tak menyerahkan dokumen syarat dukungan hingga batas waktu yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaSyaratnya 7,5 persen dari total jumlah pemilih di tiap daerah
Baca SelengkapnyaKPU Jakarta memberikan kesempatan waktu 3x24 jam kepada pasangan calon untuk mengunggah seluruh dokumen
Baca SelengkapnyaPendaftaran calon kepala daerah melalui jalur independen mulai dibuka pada 5 Mei hingga 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon independen di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKPU telah memeriksa dokumen persyaratan maju Pilkada DKI jalur independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto.
Baca SelengkapnyaPSI kemungkinan akan mendapatkan posisi pimpinan dewan di DPRD Solo.
Baca SelengkapnyaKPU membantah sengaja meloloskan Dharma Pongrekun-Kun Wardana untuk menghindari Ridwan Kamil melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSesuai aturan yang berlaku pendaftaran calon independen dibuka selama 5 hari sejak 5 Mei 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaSelain PDIP, Koster dan Nyoman diusung Hanura, Perindo, PKB, PPP, PBB, Partai Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.
Baca SelengkapnyaPaslon jalur independen ini menyerahkan dukungan lebih dari batas yang ditetapkan
Baca SelengkapnyaDharma-Kun memenuhi syarat administrasi dengan memperoleh 721.221 suara untuk maju jalur independen Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya