Klaster Covid-19 dari Ponpes di Depok Bertambah
Merdeka.com - Penularan Covid-19 klaster pondok pesantren baru ditemukan di Depok. Satuan tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok mencatat ada empat ponpes yang kini terpapar dari total 21 ponpes sejak awal pandemi.
“Klaster pesantren dari mulai awal hingga sekarang di Depok itu sudah 21 pesantren yang terpapar dengan total kasus 485 kasus,” kata Jubir Satgas Penangan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa (27/4).
Empat ponpes baru yang terpapar yaitu ZZS sebanyak 25 kasus. Kemudian ponpes MD sebanyak 46 kasus, ponpes BQ sebanyak 4 kasus dan ponpes A sebanyak 1 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
“Jadi meningkat saat ini. Itu yang berasal dari klaster pesantren yang ada di Depok ada 21 pesanteen, udah ada yang berasal dari luar Depok. Pesantren luar Depok Itu ada 25 pesantren, santrinya dari Depok tapi pesantrennya di luar,” ungkapnya.
Dadang menduga santri terpapar dari penerapan protokol kesehatan. Faktor lain karena banyak yang keluar-masuk ponpes. Maksudnya, santri memang dalam ponpes namun kemungkinan ada orang yang keluar-masuk seperti pengajar atau mungkin catering. Tidak menutup kemungkinan juga karena ada yang memesan makanan dari luar dan masuk ke ponpes. Hal ini diakui Dadang tidak terkontrol sehingga terjadi klaster baru di ponpes.
“Apalagi, ada beberapa pesantren yang kurang kooperatif terhadap Satgas. Sementara ini dibawa dari luar. Masih ditracing, sementara belum ada kesimpulan,” tukasnya.
Santri yang terpapar saat ini menjalani isolasi mandiri dalam ponpes. Ada juga yang dirawat di rumah sakit. Besar kemungkinan mereka tidak dapat pulang ke rumah saat Idul Fitri jika belum selesai menjalani isolasi mandiri. “Mereka isoman sesuai pedoman permenkes, selama 14 hari. Dilihat perkembangan, mudah-mudahan tidak ada gejala,” tukasnya.
Dengan adanya klaster baru tersebut maka pihaknya meminta agar surat kesepakatan bersama (SKB) empat menteri dievaluasi. “Iya betul, diimbau untuk dilakukan secara virtual (PJJ),” tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya