Klaster Sekolah Calon Perwira AD Pemicu Melonjaknya Kasus Covid-19 di Jawa Barat
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan Provinsi Jawa Barat menyumbang kasus baru Covid-19 terbanyak hari ini. Berdasarkan data yang dihimpun sejak kemarin pukul 12.00 WIB, ada 962 kasus baru Covid-19 di Jawa Barat.
Sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 di Jawa Barat menjadi 4.843. Setelah ditelusuri, ternyata peningkatan klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kota Bandung.
"Penambahan cukup banyak untuk Jawa Barat ini didapatkan dari klaster yang sudah selesai kita lakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 29 kemarin berturut-turut, yaitu klaster di pusat pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI AD yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang," jelasnya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (9/7).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa penyakit yang diderita siswi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Ribuan kasus positif ini terdiri dari peserta didik dan tenaga pelatih yang ada di Secapa AD. Yurianto memaparkan, dari 1.262 kasus positif yang berhasil identifikasi, 17 di antaranya dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Dustira Cimahi karena ada keluhan.
"Meskipun dalam derajat keluhan ringan. Di antaranya yang paling banyak dari 17 orang ini adalah demam dan beberapa di antaranya mengeluh di pernapasannya. Baik batuk maupun agak sesak," sambungnya.
Sementara itu, 1.245 orang lainnya disebut tanpa keluhan apa pun. Mereka kini dikarantina di wilayah Secapa AD Bandung.
Yurianto memastikan, seluruh komplek pendidikan Secapa AD Bandung sudah diisolasi. Aktivitas dalam bentuk apa pun sudah dilarang. Bahkan, tidak ada lagi pergerakan orang, baik masuk ke dalam atau pun keluar dari komplek.
"Pengawasan ini dilakukan secara ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi yang memantau terus menerus sepanjang hari," ucapnya.
Yurianto melanjutkan, sampai hari ini, dia mendapatkan laporan bahwa seluruh peserta yang melaksanakan isolasi dalam keadaan baik. Karena itu, dia meminta seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik.
Dia memastikan, tidak akan terjadi penularan Covid-19 keluar kompleks Secapa AD.
"Karena kita menjaga dengan ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan bisa dijalankan secara maksimal. Tentunya, dengan monitoring yang ketat yang dilaksanakan oleh Dinkes Jabar, Dinkes Kota Bandung dan dari kesehatan Kodam Siliwangi," terangnya.
"Oleh karena itu, kami mohon masyarakat tenang, tidak perlu panik karena ini sudah ditangani secara profesional, sesuai dengan standar internasional," imbuhnya.
Khusus kepada orang tua peserta didik Secapa AD, Yurianto meminta untuk memahami proses isolasi Covid-19. Dia juga berharap, para orang tua tetap berkomunikasi melalui saluran telepon dengan keluarganya yang sedang dikarantina.
"Kami berharap, keluarga para peserta didik yang berasal dari seluruh Indonesia memahami ini, memaklumi ini dan masih tetap melaksanakan kontak komunikasi telepon atau sarana media lain dengan keluarganya yang saat ini sedang kita karantina," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya