KM Nusa Kenari 02 Tenggelam di Alor, 2 Penumpang Tewas dan 5 Hilang
Merdeka.com - Kapolres Alor, Nusa Tenggara Timur AKBP Patar Silalahi mengatakan, ada empat anak buah kapal (ABK) sedang dalam pemeriksaan penyidik Reskrim Polres Alor terkait kasus tenggelamnya Kapal Motor Nusa Kenari 02 di Tanjung Margeta yang menyebabkan dua penumpang meninggal dan lima orang masih hilang.
"Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap empat ABK untuk mengungkap penyebab terjadinya peristiwa tenggelamnya KM Nusa Kenari 02 pada Sabtu (15/6) pukul 05.00 wita," kata AKBP Patar Silalahi ketika dihubungi Antara dari Kupang, Minggu (16/6).
Dia menjelaskan, empat ABK yang juga berhasil diselamatkan tim SAR telah diamankan di Polres Alor untuk kepentingan penyelidikan.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Menurut Patar, empat ABK yang sedang dalam pemeriksaan penyidik Reskrim Polres Alor yaitu nakhoda Kapal Nusa Kenari 02, Piterson Plaituka (30) serta tiga anak buah kapal terdiri dari Yupiter Mukola (21), Nuku Malaikosa (22) dan Penitus Karplai (18).
Kepolisian kata dia, belum mengetahui penyebab terjadinya musibah tenggelamnya KM Nusa Kenari yang menyebabkan dua penumpang meninggal dan lima masih dinyatakan hilang karena masih dalam proses penyelidikan.
"Kami masih mengorek keterangan dari keempat ABK itu guna mengetahui secara persis penyebab terjadinya kecelakaan kapal itu," tegas Patar Silalahi.
Ia memastikan kasus tenggelamnya KM Nusa Kenari milik pemerintah Kabupaten Alor akan diproses secara tuntas sesuai aturan hukum yang berlaku. "Kami proses kasus ini hingga tuntas dan disidangkan di PN. Siapapun yang ikut bertanggung jawab dalam kasus ini kita proses secara hukum," tegas Patar.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, tim SAR sedang melanjutkan pencarian terhadap lima penumpang KM Nusa Kenari 02.
"Hari ini kami melanjutkan pencarian terhadap lima penumpang yang belum ditemukan dalam peristiwa tenggelamnya KM Nusa Kenari di Alor," katanya kepada wartawan di Kupang.
Pencarian terhadap kelima penumpang yang belum ditemukan itu melibatkan puluhan anggota Basarnas serta dibantu personel dari Polres Alor, TNI AD, BPBD, Satuan Polisi Pamong Praja serta masyarakat Alor sebanyak 30 orang maupun instansi terkait lainnya.
Ia mengatakan, kelima penumpang dilaporkan hilang dalam musibah tenggelamnya KM Nusa Kenari 02 di Tanjung Margeta, Kecamatan Alor Barat Daya yang ditumpangi sebanyak 48 orang penumpang serta empat ABK dalam pelayaran dari Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor menuju Pureman, Alor Timur.
Dalam peristiwa tenggelamnya kapal motor milik Pemerintah Kabupaten Alor itu sebanyak 41 dari 48 orang penumpang berhasil diselamatkan tim SAR.
Selain itu dua penumpang berhasl ditemukan tim SAR dalam kondisi meninggal dunia sedangkan lima penumpang masih belum ditemukan.
Ia mengatakan, pencarian terhadap kelima penumpang mulai dilakukan tim SAR sejak pukul 06.00 WITA dengan sasaran pencarian di sekitar lokasi Tanjung Margeta, tempat KM Nusa Kenari 02 tenggelam.
Dalam operasi pencarian terhadap kelima penumpang KM Nusa Kenari 02, Basarnas ikut mengerahkan Kapal Negera (KN) Antareja 233 serta beberapa fasilitas operasi SAR milik Basarnas, Polres Alor, kapal nelayan setempat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaMereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya