KMP Yunicee Tenggelam, ASDP Gilimanuk Pastikan Pelayanan Pelabuhan Normal
Merdeka.com - Tim SAR gabungan masih mencari korban hilang akibat tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee, Selasa (29/6) petang. Sementara itu, pelayanan di Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang kembali normal pascakecelakaan.
"Kalau pelayanan kita sudah normal seperti biasa dan sekarang sudah lancar sekali dan cenderung sepi. Untuk pelayaran dan pelayanan kita tetap dijalankan selama cuaca bagus kita jalankan," kata General Manager ASDP Gilimanuk Suharto saat dihubungi Rabu (30/6).
"Kalau cuaca kurang bagus, nanti dari pihak regulator mungkin menyesuaikan dengan kondisi alam. Kalau kondisi alam bagus tidak ada masalah dilayani," sambungnya.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Mengenai evaluasi terkait kecelakaan itu, Suharto menerangkan bahwa hal itu ranah pihak regulator.
"Kalau masalah itu, kaitannya dengan regulator. Karena saya penyedia pelabuhan saja, ASDP itu. Jadi kalau wilayah lautnya kewenangannya BPBD," katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa proses pencarian korban kapal tenggelam masih berlangsung. "Sampai saat ini masih proses evakuasi," sebutnya.
Ketika ditanya apakah benar ada tabrakan kapal di jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk pada Senin (28/6) sekitar pukul 16.10 Wita, seperti yang diunggah akun instagram tvu_chanel, Suharto mengaku tidak mengetahuinya. Dalam caption unggahan itu dituliskan tidak ada korban jiwa karena kedua kapal secepat mungkin mengalihkan haluan.
"Saya tidak tahu, tidak ada informasi kalau ada tabrakan kapal," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee tenggelam di perairan Selat Bali, Selasa (29/6) sekitar pukul 19.12 Wita. Kecelakaan terjadi saat kapal itu melayani penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
Hingga Selasa (29/6) malam, seluruh tim penyelamat dari TNI, Polri, dan Basarnas serta unsur terkait di Pelabuhan Gilimanuk masih fokus mengevakuasi korban. Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk pun sempat ditutup karena cuaca buruk dan kejadian kecelakaan itu.
KMP Yunicee membawa 16 orang ABK, 41 orang penumpang dan 40 unit kendaraan berangkat dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Di tengah pelayaran kapal tersebut dihantam ombak dan angin kencang, sehingga kapal terbawa arus hingga ke Selatan Pelabuhan Gilimanuk yang mengakibatkan kapal mengalami kemiringan, terbalik, dan tenggelam.
Berdasarkan data hasil operasi SAR gabungan KMP Yunicee sampai dengan pukul 08.00 Wita, total korban yang sudah ditemukan 46 orang, terdiri dari 39 korban selamat, 7 korban meninggal dunia. Sementara itu, 11 orang masih dinyatakan hilang.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPT KAI Targetkan Jalur Kereta Api di Cicalengka Bisa Dilalui Besok Pagi
Baca Selengkapnya