KNKT: Kalau Basarnas berhenti, kami cari sendiri CVR black box
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengakui sinyal yang dipancarkan dari kotak hitam (black box) rekaman suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) Lion Air PK-LQP tak lagi terdengar. Namun, tim SAR gabungan berjanji terus mencari CVR dengan metode apapun.
"Sekarang pun kita sudah tak mendengar sinyalnya jadi dengan metode apapun kita akan cari CVR itu," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).
Kalaupun nantinya Basarnas berhenti melakukan pencarian, KNKT berusaha mencari sendiri. Soerjanto bersikeras mencari CVR karena rekaman suara di kokpit pilot penting untuk penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Mengapa TNI menggunakan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
"Nanti meski Basarnas berhenti, kami akan cari CVR. Karena paling penting yang masih kita cari CVR," ucapnya.
KNKT tak mematok waktu pencarian CVR. Dia hanya memastikan bakal mencari hingga ditemukan. "Saya belum bisa memastikan tapi akan saya cari terus sampai dapat," ucapnya.
Kepala Badan Search and Rescue (Basarnas) M Syaugi mengatakan telah melakukan pencarian di titik sinyal CVR terakhir terdeteksi. Namun, penyelam sulit menemukan karena tertutup lumpur dan pasir.
"Kita selami ke daerah yang diperkirakan adanya ping tersebut tetapi ternyata di situ lumpur atau pasir nya cukup dalam sehingga ini perlu dicari terus sampai ketemu," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca SelengkapnyaKPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim investigasi KNKT akan menganalisa percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
Baca Selengkapnya