KNKT tegaskan fokus cari black box CVR Lion Air, bukan korban
Merdeka.com - Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ardi Gunawan menegaskan pihaknya tak mengurusi soal pencarian korban jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610. Menurutnya, fokus KNKT sampai saat ini adalah black box Chat Voice Recorder (CVR) yang masih belum ditemukan.
"Korban KNKT tidak urusi. Tim kami fokus di sinyal CVR, masih cari di lapangan bersama BPPT," kata Ardi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11).
Lalu untuk beberapa serpihan pesawat yang sudah ditemukan sementara dipindahkan ke Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) Kalijapat, Jakarta Utara. Selain itu, saat ditanya apakah di body part pesawat yang sudah diangkut ditemukan bagian tubuh korban Lion Air, dia menyerahkan hal itu ke tim DVI Polri.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Sementara untuk yang kami tangani enggak ada (bagian tubuh korban). Jadi korban sudah ditangani DVI," ucapnya.
Saat ini, pihaknya masih memisahkan setiap body part Lion Air PK-LQP yang sudah ditemukan selama hari ke-11 pencarian.
"Masih kita bagi-bagi, seat kita kumpulkan terpisah, untuk meta, dari engine kita ke bengkel, masih kita pilah-pilah mas," tuturnya.
Sebelumnya, tim penyelam dari TNI AL akhirnya menemukan kotak hitam (black box) Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang. Benda itu ditemukan oleh salah seorang penyelam dari TNI AL, Sertu Hendra.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca Selengkapnya