KNPI Yogya: Florence, mulutmu harimaumu
Merdeka.com - Jagat media sosial kembali ramai dengan pemberitaan wanita bernama Florence Sihombing. Ketenarannya, diawali ketika Florence mengunggah status melalui jejaring sosial Path-nya yang menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pantauan merdeka.com, Kamis (28/8), Florence menyebut Yogya tolol dan dia mengajak teman-temannya agar jangan tinggal di Kota Pelajar tersebut.
Menanggapi hal itu, salah seorang warga Yogyakarta, Cahyo Purnomo Edi menilai tidak perlu menanggapi celoteh Florence secara berlebihan. Menurutnya, warga Yogya sebaiknya tetap kalem dan tidak membalasnya.
-
Siapa yang mengkritik Yolanda di masa kuliah? Namun, sosok yang nge-spill sosok Yolanda Tamara di masa perkuliahan tersebut itu kini akunnya telah hilang.
-
Apa contoh kata-kata nyindir teman? Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Siapa yang membully AY? Peristiwa itu terekam video dari ponsel salah satu rekan korban. Alhasil, video berdurasi 3 menit menyebar luas di media sosial.Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya.
-
Apa kata-kata bullying yang harus dihindari? Jangan biarkan kata-kata kasar menguasai kita. Bersikaplah ramah dan bijak kepada semua orang di sekitarmu. Keberanian sejati adalah melindungi yang lemah, bukan mendominasi mereka.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
"Ya itukan di Path, jangan gara-gara itu kita jadi membunuh karakter orang," kata Cahyo yang juga mengenyam pendidikan pasca Sarjana UGM, Kamis (28/08).
Menurut dia, jika warga membalas dan membully di media massa, bahkan membuat broadcast capture screen path milik Florence, menjadi tidak beda dengan perilaku Florence.
"Kita tunjukkan kita itu berbudaya, kalau dengan membully dan mematikan karakternya, apa bedanya kita? Sama saja kayak Florence," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil ketua KNPI Kota Yogyakarta, Basyit Labadu menilai sebaiknya apa yang ditulis Florence memang bukan tindakan yang bijaksana. Apalagi sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak sepatutnya.
"Kalau marah ya nggak apa-apa itu hak orang, tapi ya jangan memprovokasi seperti itu, baiknya sama-sama bijak menyikapi hal tersebut," ujarnya.
Selain itu dia meminta kepada Florence untuk bersikap tidak berlebihan dan menjaga sikap di media sosial.
"Ingat pepatah, mulutmu harimaumu, janganlah cuma perkara disoraki jadi memaki-maki, apalagi sampai menghujat Yogya, mengajak orang supaya tidak tinggal ke Yogya," tambah Basyit.
Basyit juga berpesan agar media juga tidak membesar-besarkan masalah ini karena bisa menimbulkan sentimen antara penduduk Yogyakarta dengan pendatang.
"Media jangan besar-besarkan, nanti malah menimbulkan gejolak dan sentimen," pesannya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) 2023 jadi sorotan publik setelah menyebut tak ada yang cantik di Desa Kayangan, Lombok Utara.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaPetugas PPSU lainnya, Pipit Mulyaningsih menambahkan, Sekretaris Lurah kalau bicara selalu menyakitkan dan selalu berkata miskin ke PPSU.
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan juga terungkap, salah satu pelaku sempat berpindah sekolah karena terlibat kasus perkelahian.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaCancel culture dapat dilakukan secara pribadi atau melibatkan partisipasi massal untuk memberikan efek jera yang lebih dahsyat.
Baca SelengkapnyaPertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPetugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ancol mogok usai dihina Lurah Ancol.
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca Selengkapnya