Kobaran Api Melumat Ratusan Kios dan Rumah di Ambon, Satu Orang Tewas
Merdeka.com - Kebakaran hebat terjadi di kawasan Lorong Tahu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Ratusan kios dan rumah penduduk hangus terbakar. Satu orang dikabarkan meninggal dunia. Polresta Pulau Ambon dan PP Lease menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk menyelidiki kebakaran tersebut.
"Tim inafis sementara bekerja di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan," kata Kapolresta Ambon Kombes Pol Raja Arthur Simamora, Jumat (9/12).
Kapolresta bersama Wakapolresta AKBP Heri Budianto turun ke lokasi kejadian setelah kawasan Lorong Tahu dilanda musibah kebakaran sejak Jumat (9/12) dinihari sekitar pukul 04.30 WIT.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
Peristiwa ini menyebabkan satu warga bernama Ever meninggal dunia, akibat terkurung dalam kamar indekos yang berada di lantai dua.
Selain bangunan rumah warga yang permanen, di sepanjang lokasi kebakaran itu juga terdapat banyak kios atau lapak pedagang semi permanen yang mudah terbakar sehingga kobaran api dengan cepat menjalar hingga samping gedung kantor Bank Mandiri Mardika.
Garis polisi telah dipasang pada sekitar area kebakaran dan dilakukan penjagaan agar tidak ada warga yang keluar masuk.
"Untuk jumlah korban luka-luka maupun kerusakan bangunan hingga kerugian material yang dialami termasuk penyebab kebakarannya, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian," tutur Raja Arthur. Dikutip dari Antara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran itu diduga berawal dari salah satu kios yang dalam kondisi kosong.
Baca SelengkapnyaKeempat korban tewas, kata Gatot, ditemukan di tempat terpisah
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaYossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTujuh korban tewas merupakan satu keluarga pemilik usaha bingkai di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaRumah yang terbakar dihuni 3 keluarga dengan total 12 orang yang tinggal di sana.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaApi berhasil dipadamkan sejak pukul 10.36 WIB, setelah 15 unit dengan total 75 personel dikerahkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo kebakaran hingga menewaskan empat orang
Baca Selengkapnya