Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kodam Diponegoro: Otak perampokan ATM Rp 5,7 M anggota Brimob

Kodam Diponegoro: Otak perampokan ATM Rp 5,7 M anggota Brimob TNI dan Brimob bawa kabur duit ATM. ©2015 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Hasil pemeriksaan penyidik Satuan Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro menyebut otak perampokan mobil pengangkut uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) senilai Rp 5,7 miliar milik PT Advantage adalah oknum Brimob Srondol, Polda Jateng, Brigadir Supriyanto.

Dalam perampokan itu, Brigadir Supriyanto bekerjasama dengan dua anggota TNI, yakni Sertu Trisna Prihananto NRP 21070419600187 Bainteltim 2.3/B Deninteldam IV/Diponegoro dan Serda Frans Isack Corputty NRP 31010760691079 Batimsus 11 Deninteldam IV/Diponegoro.

"Mereka (tiga tersangka) berteman lama. Aksi perampokan telah direncanakan tiga minggu sebelumnya. Otak perampokan adalah Brigadir S (Oknum Brimob Polda Jateng)," kata Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam IV/Diponegoro Kolonel CPM Arief Wibowo Djati saat jumpa pers di Markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) IV/Diponegoro, di Jalan Arteri Yos Sudarso, Kalibanteng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/10).

Arief Wibowo menjelaskan pada saat tiga tersangka ditangkap oleh tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Deninteldam IV/Diponegoro, berhasil disita barang barang bukti berupa uang tunai Rp 4.886.743.000, 1 unit Kawasaki Ninja warna putih Nopol H 5153 Q dari tangan Sertu Trisna Prihananto.

Selain itu juga disita mobil Daihatsu Gran Max warna silver Nopol G 9141 HC milik PT Advantage yang digunakan untuk mengangkut uang, lakban warna hitam yang digunakan untuk mengikat korban Frendy Agus Irawan, dua buah gembok, serta satu botol air mineral 150 ml.

Sementara penyidik Ditreskrimum Polda Jateng juga berhasil menyita barang bukti uang senilai Rp 1.400.000 yang terdiri atas uang recehan Rp 500 sebanyak 6 kantong plastik di rumah mertua Serda Frans Isack Corputty, yakni bernama Tirin Siswoharjo di Dusun Nggaren RT 3 RW 4 Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Dalam kasus ini, lanjut Arief Wibowo Djati, karena secara yurisdiksinya berbeda, maka penyidikan kasus perampokan yang melibatkan tiga oknum aparat tersebut dilakukan secara terpisah.

"Brigadir Supriyanto, anggota Satbrimob Polda Jateng, penyidikannya dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Jateng berkoordinasi dengan Pomdam IV/Diponegoro dan Daninteldam IV /Diponegoro," terangnya.

Sedangkan Sertu Trisna Prihananto dan Serda Frans Isack Corputty berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 31 tahun 1997 tentang peradilan militer harus tunduk kepada peradilan militer.

"Maka penyidikan (tersangka dua oknum TNI) dilakukan oleh penyidik Pomdam IV/Diponegoro berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Jateng dan Deninteldam IV/Diponegoro," ungkapnya.

Arief menjelaskan perkembangan penyidikan yang dilakukan oleh Pomdam IV/Diponegoro hingga saat ini. Di antaranya melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang saksi, masing-masing dari pihak perusahaan PT Advantage, pemilik rental mobil Daihatsu All Xenia warna putih Nopol H 8472 ZC yang disewa oleh para tersangka untuk merampok.

"Mobil tersebut saat ini telah disita sebagai barang bukti," katanya.

Penyidik Pomdam IV/Diponegoro bersama penyidik Ditreskrimum Polda Jateng juga telah melakukan rekonstruksi dimulai dari kantor PT Advantage Semarang pada 7 Oktober 2015 pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan ke lokasi perampokan di belakang penggilingan padi Hendra Setia di Dusun Dusun Kwagean RT 31 RW VII, Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

"Selanjutnya diteruskan menuju ke rumah mertua Serda Isac Corputty yang bernama Tirin Siswoharjo di Dusun Nggaren RT 3 RW IV Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Arief, sekitar pukul 16.00 WIB, tim penyidik Pomdam IV/Diponegoro dipimpin oleh Wadandenpom IV/5 Semarang Mayor CPM Roby Zulkarnaen, dan Wadanpomdam IV/Diponegoro Letkol CPM (K) Tri Wahyuningsih melakukan penggeledahan di rumah Serda Frans Isack Corputty yang masih disembunyikan.

"Namun ternyata uang barang bukti itu sudah dipindahkan ke tempat kos adiknya di Gang Kelapa Kelurahan Srondol Wetan, tepatnya di belakang Hotel Serata. Di tempat tersebut, penyidik berhasil menyita uang barang bukti senilai Rp 400 juta (barang bukti baru)," pungkas Arief.

Sebelumnya, pada 28 September 2015 lalu, mobil pengangkut uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) senilai Rp 5,7 miliar milik PT Advantage dirampok di belakang penggilingan padi Hendra Setia di Dusun Kwagean RT 31/VII Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Hasil penyelidikan tiga orang jadi tersangka dalam kasus tersebut.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terlilit Utang, Dua Polisi Rampok Mobil Pengisian ATM di Sumbar
Terlilit Utang, Dua Polisi Rampok Mobil Pengisian ATM di Sumbar

Mobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).

Baca Selengkapnya
Ganjal ATM, Dua Pelaku Berhasil Gasak Rp300 Juta
Ganjal ATM, Dua Pelaku Berhasil Gasak Rp300 Juta

Korban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.

Baca Selengkapnya
Polisi Ciduk 3 Orang Pembobol ATM Jakut-Bekasi, Kerugian Capai Ratusan Juta
Polisi Ciduk 3 Orang Pembobol ATM Jakut-Bekasi, Kerugian Capai Ratusan Juta

sasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi

Baca Selengkapnya
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap

Penangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Sindikat Pembobol ATM Sekitar Soekarno-Hatta: Incar Tamu Hotel, Ajak Bisnis HP Lalu Kuras Duit Korban
Sepak Terjang Sindikat Pembobol ATM Sekitar Soekarno-Hatta: Incar Tamu Hotel, Ajak Bisnis HP Lalu Kuras Duit Korban

Dalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Berjam-jam Puspom TNI dan KPK Geledak Kantor Basarnas
Berjam-jam Puspom TNI dan KPK Geledak Kantor Basarnas

Penggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Pegawai Minimarket Ditodong Sajam dan Senpi, Uang Rp67 Juta Dibawa Kabur
Pegawai Minimarket Ditodong Sajam dan Senpi, Uang Rp67 Juta Dibawa Kabur

Awalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket

Baca Selengkapnya
Kasus Penggelapan Ratusan Kendaraan hingga Sewa Gudang TNI Sidoarjo, Tersangka Tentara Dibayar Rp2 Juta
Kasus Penggelapan Ratusan Kendaraan hingga Sewa Gudang TNI Sidoarjo, Tersangka Tentara Dibayar Rp2 Juta

Kasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.

Baca Selengkapnya
Mantan Juru Bayar Bekang Kostrad Jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp55 Miliar
Mantan Juru Bayar Bekang Kostrad Jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp55 Miliar

Dwi Singgih sempat mangkir sebanyak tiga kali dalam pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Perampokan Rumah Pegawai Koperasi di Malang Hingga Ratusan Juta Digondol buat Modal Lebaran
Fakta-Fakta Perampokan Rumah Pegawai Koperasi di Malang Hingga Ratusan Juta Digondol buat Modal Lebaran

Saat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Korupsi Basarnas: Letkol ABC Terima Dako Rp8 M dari Swasta atas Perintah Kabasarnas
Fakta Baru Korupsi Basarnas: Letkol ABC Terima Dako Rp8 M dari Swasta atas Perintah Kabasarnas

TNI memeriksa sebanyak 20 orang saksi terkait kasus dugaan suap Kabasarnas

Baca Selengkapnya
Tenteng Airsoft Gun, Maling Motor di Padang Ngaku-Ngaku Polisi Alibi Bubarkan Tawuran
Tenteng Airsoft Gun, Maling Motor di Padang Ngaku-Ngaku Polisi Alibi Bubarkan Tawuran

Aksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.

Baca Selengkapnya