Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kode suap Hambalang; F1 untuk Menpora, Tetangga untuk DPR

Kode suap Hambalang; F1 untuk Menpora, Tetangga untuk DPR hambalang. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dalam sidang kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan terdakwa Deddy Kusdinar, terungkap kode-kode suap dari pejabat PT Adhi Karya untuk memenangkan proyek.

Kepala Divisi I PT Adhi Karya Djoko Prabowo, mengaku tahu soal pengeluaran uang pelicin dari perusahaan tempat dia bekerja buat memuluskan proses lelang proyek Hambalang. Menurut dia, Rp 6 miliar digelontorkan buat menyogok sejumlah pejabat dan politikus di DPR.

"Komitmen proyek dari Adhi Karya yang saya keluarkan totalnya ada Rp 6 miliar," kata Djoko saat bersaksi dalam sidang terdakwa Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (3/1).

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya , Muhammad Arief Taufiqurrahman, mengaku pernah diminta oleh Deddy memberikan jatah komisi pelicin bagi para pejabat Kemenpora dan anggota DPR sebesar 18 persen.

Bahkan menurut dia, pembagian uang itu sudah dijatah dan diatur dengan kode masing-masing. "Ada kode F1, F2, dan Tetangga. Betul, F1 itu uang untuk Menpora, F2 uang untuk Sesmenpora, dan Tetangga itu DPR," ujar Arief.

Menurut Arief, pada akhirnya total keseluruhan dana digelontorkan Adhi Karya buat memuluskan proyek itu mencapai Rp 12 miliar. Ketika ditanya oleh Jaksa Kiki Ahmad Yani, dia membenarkan duit itu sudah diganti oleh Kerja Sama Operasi Adhi Karya-Wijaya Karya.

Lantas, pegawai PT Wijaya Karya Harangan Parnaungan Sianipar, mengatakan perusahaannya sempat menerima Rp 30 miliar dalam proyek itu. Tetapi uang itu cuma pinjaman dari Kerja Sama Operasi ke anggota (member) dan sudah dikembalikan seluruhnya.

Hal itu dibenarkan oleh Manajer Proyek KSO Adhi Karya-Wijaya Karya P3SON Hambalang, Purwadi Hendro Pratomo. "Pada periode sekitar Februari 2011 ada cicilan dari masing-masing member. Kurang lebih April 2011 lunas," kata Purwadi.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara
Dua Penyuap Kasus Pemeliharaan Jalur Kereta Api di Kemenhub Divonis 2,5 Tahun Penjara

Menjatuhkan vonis 2,5 tahun terhadap mantan Direktur Utama PT Kereta Api Properti Manajemen (KAPM) Yoseph Ibrahim dan eks Vice President PT KAPM Parjono

Baca Selengkapnya
Usai Tetapkan Tersangka, KPK juga Cegah Hasto Kristiyanto Bepergian ke Luar Negeri
Usai Tetapkan Tersangka, KPK juga Cegah Hasto Kristiyanto Bepergian ke Luar Negeri

Larangan tersebut berlaku selama enam bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan penyidikan

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Suap Pejabat DJKA Seret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Duduk Perkara Kasus Suap Pejabat DJKA Seret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Kasus berawal dari operasi tangkat tangan pejabat DJKA tahun lalu

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap KPK tetapkan Hasto Tersangka di Kasus Harun Masiku
Kronologi Lengkap KPK tetapkan Hasto Tersangka di Kasus Harun Masiku

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka korupsi dari kasus Harun Masiku.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Ada Anggota DPR Carter Pesawat Hanya Demi Makan Gudeg di Yogya
Mahfud: Ada Anggota DPR Carter Pesawat Hanya Demi Makan Gudeg di Yogya

Mahfud awalnya membandingkan gaya hidup anggota DPR masa kini dan zaman Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Sidang Korupsi BTS Kominfo, Saksi Ungkap Komisi I DPR Dapat ‘Jatah’ Rp70 M, BPK Rp40 M
Sidang Korupsi BTS Kominfo, Saksi Ungkap Komisi I DPR Dapat ‘Jatah’ Rp70 M, BPK Rp40 M

Uang tersebut mengalir ke Komisi I DPR dan BPK lewat perantara bernama Nistra Yohan dan Sadikin.

Baca Selengkapnya
Terungkap SYL Bagi-Bagi THR ke Pimpinan Komisi IV DPR & Fraksi NasDem hingga Rp750 Juta Hasil 'Palak' Pegawai Kementan
Terungkap SYL Bagi-Bagi THR ke Pimpinan Komisi IV DPR & Fraksi NasDem hingga Rp750 Juta Hasil 'Palak' Pegawai Kementan

Sebelumnya, Arief mengungkap pejabat eselon 1 Kementan diminta untuk mengumpulkan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi SYL

Baca Selengkapnya
Siapkan Tim Hukum, PDIP yakin Hasto Kristiyanto Kooperatif Usai Ditetapkan Tersangka di KPK
Siapkan Tim Hukum, PDIP yakin Hasto Kristiyanto Kooperatif Usai Ditetapkan Tersangka di KPK

Hasto Kristiyanto menjadi tersangka kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Hasto Kristiyanto di KPK Usai Dikabarkan jadi Tersangka
Perjalanan Kasus Hasto Kristiyanto di KPK Usai Dikabarkan jadi Tersangka

Dalam surat itu, KPK juga menyebutkan Hasto bekerja sama dengan Agustiani Tio F terkait penetapan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya
KPK Pertimbangkan Panggil Pimpinan Komisi IV DPR Terkait THR SYL
KPK Pertimbangkan Panggil Pimpinan Komisi IV DPR Terkait THR SYL

Duit senilai Rp750 juta itu diberikan SYL sebagai Tunjangan Hari Raya (THR)

Baca Selengkapnya
2 Eks Pejabat Kemenhub Didakwa Terima Suap Rp3,2 Miliar Terkait Proyek Jalur Kereta
2 Eks Pejabat Kemenhub Didakwa Terima Suap Rp3,2 Miliar Terkait Proyek Jalur Kereta

Dalam dakwaan Jaksa, kedua eks pejabat Kemenhub tersebut menerima suap secara bertahap.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum PDIP: Penyidik KPK Bilang Harun Masiku Ada di Jakarta Dikaitkan dengan Hasto
Tim Hukum PDIP: Penyidik KPK Bilang Harun Masiku Ada di Jakarta Dikaitkan dengan Hasto

Rossa juga sempat menyinggung agar Donny diminta untuk bekerjasama dalam memburu keberadaan Harun.

Baca Selengkapnya