Kokain dari Jerman Diselundupkan Dalam Kardus Berisi Buku dan Mainan
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Pusat menggagalkan pengiriman narkoba jenis kokain dari Jerman. Narkoba tersebut dikirim dengan menggunakan paket DHL dengan dalih atau modus mainan anak-anak.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pelaku yang ditangkap dalam kasus ini atas nama inisial JJ. Dia ditangkap di halaman Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan pada Desember 2020 lalu.
"Dia adalah pemain tunggal ya. Pelaku ini pemesan," kata Heru di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (5/1).
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
Heru menjelaskan, kasus ini berawal saat penyidik dari Unit II Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat pimpinan AKP Yoga mendapat informasi dari petugas Bea dan Cukai ada paket mencurigakan dari Jerman pengiriman sebulan.
"Selanjutnya pada hari Rabu, tanggal 2 Desember 2020, anggota gabungan Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dengan Bea Cukai Jakarta melakukan Control Delivery dengan cara mengantarkan paket tersebut ke alamat yang tertulis di paket DHL dengan nomor Barcode CY 285 509 429 DE tersebut," jelasnya.
Namun pada saat petugas yang melakukan control delivery mengantarkan paket tersebut, pemilik atau penerima paket itu sedang tidak ada di rumah. Kemudian petugas memberikan atau menyerahkan surat pengambilan paket kepada orang tua penerima untuk mengambil di kantor Pos Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Akhirnya pada hari Rabu tanggal 2 Desember 2020, sekitar pukul 15.30 WIB, anggota mengamankan seorang laki-laki yang diketahui bernama MSF (saksi) di halaman kantor Pos Fatmawati," kata Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga.
Kemudian, petugas menyita sebuah kantong plastik besar berisi paket kardus warna kuning pack set DHL dengan nomor barcode CY 286 600 429 DE di dalamnya terdapat satu buah buku besar warna biru.
"Di dalamnya berisi satu bungkus plastik bening berisi serbuk warna putih jenis kokain berat bruto kurang lebih 122.2 gram dari beberapa mainan anak-anak dan satu unit handphone merek Redmi warna hijau," sebutnya.
Lalu berdasarkan keterangan MSF jika dirinya telah disuruh oleh JJ melalui pesan singkat untuk mengambil sebuah paket tersebut di Kantor Pos Fatmawati, Cilandak, Jakarta Pusat.
"Kemudian MSF diberikan kertas invoice pengambilan paket oleh tersangka JJ untuk mengambil sebuah paket itu," ucapnya.
Menurut pengakuan MSF, dirinya telah disuruh sebanyak 7 hingga 8 kali oleh JJ untuk mengambil sebuah paket di Kantor Pos Pusat yang berada di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan yang dikirim dari luar negeri.
"Dari hasil pemeriksaan tersangka JJ, ia mengaku telah menyuruh MSF untuk mengambil sebuah paket di kantor pos Fatmawati," tuturnya.
Selanjutnya, dari hasil penggeledahan rumah JJ, petugas menyita kardus warna kuning pack set DHL yang di dalamnya terdapat dua buah buku cerita anak berbahasa luar negeri, beberapa mainan anak, timbangan digital, tiga buku tabungan berbagai macam Bank.
"Diduga kardus yang disita dari rumah tersangka JJ tersebut merupakan yang sama berisi narkoba kokain, namun sudah habis," ungkapnya.
Terhadap tersangka JJ, petugas juga melakukan tes urine. Diketahui hasilnya adalah negatif. "Nah hasil urine pelaku ini negatif. Bisa jadi dia hanya pengedar dan pelaku pengiriman ke negara lain," ucapnya.
Panjiyoga menyebut, harga per gram kokain tersebut mencapai Rp 5 juta. Pembelinya pun disinyalir kalangan menengah ke atas berupa komunitas. "Beda dengan sabu dan ganja yang bisa dipakai di mana saja dan oleh siapa saja," sebutnya.
Menurutnya, kokain tersebut bukan murni pengiriman dari Jerman. Melainkan dari negara Kolombia. "Ini kokain rata-rata dari Kolombia. Bisa jadi bukan dari Jerman, tapi lewat Jerman," katanya.
Meski sudah menangkap JJ, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. "Pelaku ini belum mau terbuka ya, terutama soal isi handphone-nya. Alasan dia lupa pin dan segala macam," ungkapnya.
Atas perbuatannya, JJ dijerat dengan Pasal 114 Subsider 112 UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. "Hukuman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 20 tahun penjara," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaDua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional
Baca SelengkapnyaBeragam modus penyelundupan narkoba jaringan internasional berhasil dibongkar
Baca SelengkapnyaPenyelundupan ini digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan terkait aktor intelektual yang mengirimkan paket haram tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya petugas telah memantau darah tersebut berdasarkan informasi yang telah didapat.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini merupakan hasil kerja sama atau joint investigation yang dilakukan bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaDua WNA diamankan dalam kasus penyelundupan kokain cair ini.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan kepolisian setelah mendapat informasi pengiriman narkoba melalui ekspedisi.
Baca Selengkapnya