Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kolonel Nasution: Politikus bikin perang, prajurit TNI yang mati

Kolonel Nasution: Politikus bikin perang, prajurit TNI yang mati AH Nasution. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Hari ini, tepat 62 tahun lalu, sejumlah pimpinan Angkatan Darat mencoba mendesak Presiden Soekarno membubarkan parlemen. Mereka merasa para politikus terlalu ikut campur masalah tentara. Mereka juga menunggangi sejumlah perwira TNI AD yang kerap membuat konflik.

Kondisi politik diperparah dengan ekonomi yang memburuk dan korupsi merajalela. TNI AD meminta permasalahan ini dibenahi.

Kepala Staf Angkatan Darat, Kolonel Nasution mengerahkan meriam ke istana. Peristiwa itu dikenal sebagai peristiwa 17 Oktober 1952.

Orang lain juga bertanya?

Soekarno membeberkan peristiwa ini dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams. Dia naik pitam. Soekarno marah sekali pada Nasution.

"Engkau benar dalam tuntutanmu tapi salah dalam caranya. Soekarno tidak akan menyerah menghadapi paksaan. Tidak pernah kepada seluruh tentara Belanda dan tidak kepada satu batalyon Tentara Nasional Indonesia!" bentak Soekarno .

Nasution membalas. "Bila ada kekacauan di negara kita, setiap orang berpaling kepada tentara. Tokoh-tokoh politik membikin peperangan, tetapi si prajurit yang harus mati. Wajar bila kami turut berbicara tentang apa yang sedang berlangsung," kata Nasution.

Namun penjelasan Nasution soal aksi itu hanya membuat Soekarno semakin marah.

"Mengemukakan apa yang terasa di hatimu kepada Bung Karno-YA. Tetapi mengancam Bapak Republik Indonesia-TIDAK! JANGAN SEKALI-KALI!"

Versi lain menyebutkan Nasution membawa konsep keadaan darurat untuk ditandatangani Presiden Soekarno. Salah satu isinya memberi kewenangan untuk membubarkan parlemen.

Isi pembicaraannya kira-kira seperti berikut:

"Kami minta kepada Presiden dapat menerimanya tentang adanya keadaan bahaya di seluruh Indonesia dan Presiden supaya dapat mengambil kekuasaan sebagai Panglima tertinggi," kata Nasution.

Jawaban Soekarno: "Apakah saudara-saudara menghendaki saya sebagai diktator?"

"Jika perlu," jawab Kolonel Nasution.

"Jika saya menjadi diktator, bagaimana kalau saya memecat saudara-saudara sekalian?"

Soekarno pun mengembalikan konsep yang sudah disiapkan Nasution. Dia menolak menandatanganinya.

Versi ini dibantah Nasution. Dia menjelaskan pertemuan berlangsung dengan sopan, tak ada paksaan atau konsep apapun pada Presiden Soekarno.

Peristiwa 17 Oktober gagal. Presiden Soekarno menolak parlemen dibubarkan, namun Soekarno setuju Pemilu segera digelar.

Nasution berhenti sebagai Kepala Staf Angkatan Darat setelah peristiwa 17 Oktober. Dia juga keluar dari dinas militer dan sempat mendirikan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Tahun 1955, Soekarno kembali memanggil Nasution untuk menjabat Kepala Staf Angkatan Darat.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Eks Danjen Kopassus Keras Kecam Kasus Paspampres,
VIDEO: Eks Danjen Kopassus Keras Kecam Kasus Paspampres, "TNI Jangan Sakiti Hati Rakyat!"

Eks Danjen Kopassus Lodewijk meminta agar para pelaku dihukum berat.

Baca Selengkapnya
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI
Tokoh PKI Tak Mempan Ditembak, ini Yang Dilakukan TNI

TNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?

Baca Selengkapnya
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno

Peristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.

Baca Selengkapnya
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965
Pasukan Pembawa Maut dari Lubang Buaya di Pagi Buta 1 Oktober 1965

1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan

Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto
Deretan Jenderal Berani Tantang Soeharto

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Dengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua
Dengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua

Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.

Baca Selengkapnya
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang
Gagah Berseragam Didampingi Istri, Intip Potret Lawas Jenderal Besar TNI, Sosoknya Selalu Dikenang

Potret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan

Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini

Baca Selengkapnya