Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komandan Kopassus pilih bawa rokok daripada 100 peluru saat perang

Komandan Kopassus pilih bawa rokok daripada 100 peluru saat perang Operasi Seroja. ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975

Merdeka.com - Para veteran Kopassus memperingati 40 tahun penerjunan Dili 7 Desember 1975. Tak cuma heroik, banyak kisah menarik dalam misi penyerbuan lintas udara terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Salah satunya adalah cerita Komandan Nanggala V/Kopasandha Letkol Inf Soegito. Soegito dan pasukannya ditugaskan untuk merebut tiga sasaran penting: Bandara Dili, pelabuhan dan pusat pemerintahan.

Pasukan Kopasandha (kini Kopassus) dilengkap dengan parasut utama T-10 dan senapan serbu AK-47. Setiap orang menerima 750 butir peluru kaliber 7,62 mm. Mereka juga membawa dua buah granat, ransum tempur untuk tiga hari. Para personel juga membawa ransel berisi baju loreng, baju kaos, sepatu lapangan dan topi rimba.

Letkol Soegito membawa senapan AK-47 dengan popor lipat. Dia sempat ditawari untuk membawa Uzi, namun ditolak. Alasannya Soegito tak familiar dengan senjata buatan Israel itu.

"Karena perokok berat, Soegito memilih meninggalkan 100 butir peluru dan menggantinya dengan empat slof rokok Gudang Garam!" demikian ditulis dalam buku Hari H 7 Desember 1975, Reuni 40 Tahun Operasi Lintas Udara di Dili, Timor Portugis yang disunting Atmadji Sumarkidjo.

Dalam buku terbitan Kata Penerbit ini dituliskan Kopasandha merupakan pasukan Stoottroepen atau pasukan pemukul yang hanya bertugas merebut sejumlah sasaran penting. Karena itu tak ada bantuan senjata berat. Setiap regu hanya dilengkapi senapan mesin dan mortir untuk bantuan tembakan.

Lalu bagaimana kalau ternyata pertempuran di Dili berlangsung lebih dari tiga hari?

Mayjen Benny Moerdani hanya berucap dengan dingin. "Makanan, air, senjata dan peluru ada pada musuh. Rebut dari mereka!"

Pagi hari 7 Desember 1975, pasukan Nanggala diterjunkan di atas Dili. Sejak terjun mereka sudah ditembaki dari bawah. Lewat pertempuran sengit, kota Dili jatuh ke tangan pasukan Indonesia. Namun 19 prajurit terbaik Korps Baret Merah itu gugur dalam tembak menembak.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Peltu Santuni Tugas di Timor Timur Saking Susahnya, Merokok Join Bareng Mayjen TNI Kunto 'Tinggal 2 Batang di Rokok 11 orang'
Cerita Peltu Santuni Tugas di Timor Timur Saking Susahnya, Merokok Join Bareng Mayjen TNI Kunto 'Tinggal 2 Batang di Rokok 11 orang'

Ada cerita menarik yang terungkap saat jatah rokok para prajurit TNI hanya tersisa dua batang saat pertempuran Timor Timur 1994 silam.

Baca Selengkapnya
Lagi Kencing, Tentara Israel Kabur Terbirit-birit 'Diserang' Granat Asap
Lagi Kencing, Tentara Israel Kabur Terbirit-birit 'Diserang' Granat Asap

Momen kocak tentara Israel yang lari ketakutan waktu dikerjain temannya saat sedang kencing. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Daftar Senjata yang Digunakan Brigade Al-Qassam Melawan Israel, Terbaru Ada Torpedo Bawah Laut
Daftar Senjata yang Digunakan Brigade Al-Qassam Melawan Israel, Terbaru Ada Torpedo Bawah Laut

Berikut ragam amunisi dan senjata yang dipakai Brigade Al-Qassam untuk melawan Israel. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah
Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah

Israel membunuh 45 warga Palestina dalam serangannya di Rafah.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal Polisi Bongkar Presiden SBY Pusing Pilih Kapolri pada 2008, Ada Calon yang Hobinya Merokok
Pensiunan Jenderal Polisi Bongkar Presiden SBY Pusing Pilih Kapolri pada 2008, Ada Calon yang Hobinya Merokok

Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.

Baca Selengkapnya
Jenderal Kopassus Ungkap Bagi Pasukan Elite Satu Peluru Harus Satu Nyawa
Jenderal Kopassus Ungkap Bagi Pasukan Elite Satu Peluru Harus Satu Nyawa

Pasukan Elite harus jago menembak. Tapi dalam pertempuran, ada hal yang lebih penting. Apa itu?

Baca Selengkapnya