Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komentar anggota dewan soal Menteri Puan minta orang miskin diet

Komentar anggota dewan soal Menteri Puan minta orang miskin diet Puan Maharani bagi Raskin di Bali. ©2016 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Selentingan Puan Maharani,‎ Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, saat membuka secara simbolik pembagian beras untuk warga miskin (raskin) di Bali, beberapa waktu lalu, dinilai telah membuat 'kering tenggorokan' warga miskin.

Bagaimana tidak, dengan nada guyon putri ketua umum Megawati Soekarnoputri ini meminta agar orang miskin untuk diet. Saat itu dirinya menanggapi soal permohonan Provinsi Bali agar diberikan tambahan jatah raskin, mengingat masalah kemiskinan di Bali meningkat seiring harga beras yang naik.

Menurut Puan, pemerintah saat ini terus berupaya mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat mengonsumsi pangan alternatif yang bukan saja berasal dari beras. Terkait dengan permintaan Gubernur Bali agar jatah raskin ditambah, menurut Puan, pemerintah belum memikirkan hal tersebut. Untuk sementara 15 kilogram saja.

"Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," guraunya‎, kala itu.

Hal ini ditanggapi salah seorang anggota Komisi II DPRD Bali yang membidangi persoalan pangan, AA Ngurah Adi Ardana, bahwa apa yang dilontarkan Puan Maharani bukanlah hal yang sangat serius dan tak perlu dibesar-besarkan.

"Itu hanya guyonan, tidaklah terlalu penting," aku Ardana, Jumat (29/1).

Menurutnya, justru hal yang lebih penting adalah bahwa Bali yang selama ini swasembada gerabah seharusnya diolah untuk menjadi beras.

"Jika gerabah yang kita miliki dikelola dengan baik, tidak perlu lagi harus ada kekurangan beras di Bali apalagi menambah stok raskin yang dijatahkan," ungkap politisi PDIP Bali ini.

Sementara itu, anggota dewan lainnya yang tidak ingin namanya disebutkan meyakinkan bahwa tidak pantas seorang menteri membuat banyolan untuk rakyat miskin.

"Kalau banyolan itu disampaikan buat para pejabat agar mengurangi makan dan diet, dan jatah makan diberikan kepada warga miskin untuk membantu. Itu jauh lebih pantas," ketusnya.

Untuk diketahui bahwa meningkatnya angka kemiskinan di Bali karena mahalnya harga beras di pasaran. Terkait ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mengajukan penambahan jatah raskin yang diberikan ke pada warga penerima raskin. Menurutnya jatah raskin selama ini dinilai tidak cukup.

"Kita jangan berpikir seperti kita yang makan sehari tiga kali. Orang miskin kebanyakan petani, kerja keras, sehari tidak mungkin hanya tiga kali. Porsinya juga banyak. Jadi saya berpikir untuk menambah jumlah Raskin itu," ujar Pastika kala itu.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu

Doli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.

Baca Selengkapnya
Puan soal Debat Cawapres: Etika Anak Muda kepada yang Lebih Tua Penting, Jangan Semena-mena
Puan soal Debat Cawapres: Etika Anak Muda kepada yang Lebih Tua Penting, Jangan Semena-mena

Puan juga menyinggung bahwa bansos bukan dari kantong menteri, melainkan dari uang rakyat kembali ke rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mentan Amran Cerita Ada Menteri Tak Jawab Persoalan Pupuk Subsidi
VIDEO: Mentan Amran Cerita Ada Menteri Tak Jawab Persoalan Pupuk Subsidi

Menurut Amran, tindakan para pejabat tersebut seperti tidak mempedulikan kondisi bangsa

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Diabetes, Ketua DPR Ajak Masyarakat Jaga Pola Makan Sehat Anak
Marak Kasus Diabetes, Ketua DPR Ajak Masyarakat Jaga Pola Makan Sehat Anak

Puan menekankan pentingnya anak menerapkan pola makan yang sehat.

Baca Selengkapnya
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi

Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Sentilan Keras Megawati, dari Makanan Bergizi hingga Lembaga Penegak Hukum
Sentilan Keras Megawati, dari Makanan Bergizi hingga Lembaga Penegak Hukum

Sentilan keras Ketua Umum PDI Perjuangan ini disampaikannya saat menghadiri acara peluncuran buku.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate yang Digarap Prabowo, Gerindra Ibaratkan Koalisi seperti Kendaraan
PDIP Kritik Food Estate yang Digarap Prabowo, Gerindra Ibaratkan Koalisi seperti Kendaraan

Wakil ketua MPR RI ini mengingatkan pesan Prabowo bahwa setelah pemilu akhirnya seluruh komponen bangsa akan bersatu kembali.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Ada Sahabat dan Parpol di Balik Proyek Food Estate
PDIP Ungkap Ada Sahabat dan Parpol di Balik Proyek Food Estate

PDIP mengkritik keras program pemerintah Jokowi, Food Estate. Program tersebut dianggap masuk dalam kategori kejahatan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
KPK Soroti Viral Menu Pencegahan Stunting Depok: Kurang Pengawasan Internal
KPK Soroti Viral Menu Pencegahan Stunting Depok: Kurang Pengawasan Internal

Viral menu pencegahan stunting di Depok hanya berisi sawi dan tahu.

Baca Selengkapnya
Kurangi Ancaman Diabetes, Puan Suarakan Sehatnya Bahan Pangan Lokal
Kurangi Ancaman Diabetes, Puan Suarakan Sehatnya Bahan Pangan Lokal

Hal itu, menurutnya, dinilai sebagai langkah menurunkan angka diabetes pada anak yang semakin melonjak.

Baca Selengkapnya
Heboh Menu Cegah Stunting di Depok Hanya Tahu dan Kuah Sayur, Ini Penjelasan Dinkes
Heboh Menu Cegah Stunting di Depok Hanya Tahu dan Kuah Sayur, Ini Penjelasan Dinkes

Makanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.

Baca Selengkapnya