Kominfo Temukan 1.999 Hoaks Tentang Covid-19 Sejak Januari 2020
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta masyarakat mewaspadai hoaks tentang COVID-19 yang masih terus ada hingga saat ini. Kominfo menemukan 1.999 isu hoaks dari 5.162 unggahan yang ada di media sosial sejak Januari 2020 hingga 25 November 2021. Kominfo sudah memutus akses terhadap 5.031 unggahan, sementara 131 lainnya masih dalam proses.
"Sejumlah hoaks yang masih terus menyebar di sekitar kita, dan menjadi salah satu kendala penanganan COVID-19 di Indonesia. Seperti COVID-19 harus terus kita lawan, persebaran hoaks harus kita tangkal," kata Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dalam siaran pers dilansir Antara, Jumat (26/11).
Facebook masih menjadi tempat terbanyak dalam penyebaran hoaks tentang COVID-19, yaitu 4.463 unggahan dari total yang ada. Kominfo juga menemukan hoaks tentang vaksinasi COVID-19, yang secara total berjumlah 395 isu pada 2.449 unggahan di media sosial. Kominfo sudah memutus akses untuk seluruh unggahan ini.
-
Apa yang paling banyak ditemukan dalam isu hoaks 2023? Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat sepanjang 2023 telah menangani sebanyak 1.615 konten isu hoaks yang beredar di website dan platform digital.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Dimana berita hoaks tersebar di AS? Pada Juni 1.265 situs berita lokal mengaku situs mereka objektif namun pada kenyataannya melaporkan dengan bias yang mendukung kelompok partisan atau pemerintah asing, kata NewsGuard, seperti dilansir the Washington Times, Rabu (12/6).
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat juga tidak luput menjadi sasaran hoaks, ada 48 isu dari 1.194 unggahan di media sosial. Unggahan hoaks soal ini paling banyak ditemukan di Facebook, yaitu 1.176.
Kominfo sudah menutup 1.038 unggahan hoaks seputar PPKM, 156 sisanya masih ditindaklanjuti.
Hoaks yang beredar seminggu terakhir antara lain CEO Pfizer ditangkap FBI karena pemalsuan data vaksin, Aliansi Dokter Dunia menyatakan virus corona varian Delta tidak ada dan mandi dengan ramuan soda kue, garam, epsom dan boraks untuk menghilangkan kandungan vaksin COVID-19.
Kominfo melihat hoaks, terutama yang berkaitan dengan virus corona, masih membayangi anak-anak. Siapa pun, terutama generasi muda, diharapkan tidak terancam hoaks, apalagi jika sampai menyebarkannya.
Laporan UNICEF tahun ini, dikutip dari Kominfo, merujuk pada studi di Jerman pada 2020, menunjukkan 76 persen dari 2.000 anak usia 14-24 tahun setidaknya terpapar hoaks sekali dalam seminggu.
Survei lainnya dari UNICEF pada 2019 menunjukkan tiga perempat dari 14.000 responden di 10 negara tidak bisa menentukan kebenaran dari informasi yang mereka terima.
Dalam laporan yang sama ditemukan bahwa penyebaran hoaks oleh mahasiswa di Indonesia bertujuan menyenangkan diri sendiri atau tanpa alasan tertentu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaJumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca Selengkapnya