Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi I DPR Minta TNI Dukung Tenaga Medis di Luar Jawa

Komisi I DPR Minta TNI Dukung Tenaga Medis di Luar Jawa Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi I asal fraksi Gerindra Yan Parmenas Mandenas meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk memberikan perhatian kepada kondisi minimnya tenaga medis di luar Jawa. Dia mengharapkan TNI bisa membantu ketersediaan tenaga medis di daerah-daerah tersebut.

"Kami berharap Panglima di beberapa rumah sakit di wilayah di luar pulau Jawa ini karena keterbatasan dokter dan lain-lain. Sehingga mohon TNI juga bisa mem-backup dari segi ketersediaan tenaga medis dan dokter. Contohnya di Papua ada beberapa dokter yang diperbantukan di RS Tentara di Papua itu terpaksa harus ditarik masuk ke RSPAD," katanya dalam rapat bersama Panglima TNI, Rabu (15/4).

Dia pun mendorong TNI ini untuk memprioritaskan rekrutmen anggota TNI yang bakal menjadi tenaga medis. Ini belajar dari fakta masih kurangnya tenaga medis ketika Covid-19 merebak.

"Memang dengan keterbatasan dokter hari ini, harapan kami, ke depannya Panglima bisa memberikan prioritas bagi proses rekrutmen bagi tenaga dokter maupun tenaga medis," ujarnya.

"Ini kita (TNI) tidak saja peran pertempuran fisik, tapi peran biologis pun sedang kita hadapi sehingga ke depan mungkin rekrutmen tenaga dokter dan perawat menjadi prioritas di internal TNI sehingga membantu memperkuat tugas-tugas pemerintah," imbuh Parmenas.

Menanggapi hal tersebut, Hadi menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah berupaya mendukung ketersediaan tenaga medis. Dokter-dokter baik spesialis maupun dokter umum sudah dikerahkan untuk mendukung penanganan Covid-19.

"TNI memiliki tenaga medis dari 3 angkatan itu, dokter spesialis sebanyak 988 orang memang tersebar di 109 RS, dan sebagian ditugaskan di wisma atlet, kemudian RS Pulau Galang, dan ada dokter yang kami tugaskan di wilayah perbatasan, termasuk wilayah pintu masuk TNI dari malaysia," jelasnya.

Sebagai contoh, dia menyebut wilayah perbatasan Tanjung Balai Karimun. Di situ tenaga medis terpantau amat kurang. Karena itulah, TNI menempatkan dokternya untuk mendukung kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Contohnya di Batam, Tanjung Balai Karimun, karena tenaga KKP, kantor kesehatan pelabuhan yang ada di wilayah-wilayah perbatasan sangat kekurangan, sehingga sebagian kita tugaskan di sana. Tapi yang ditugaskan bukan dokter spesialis, jadi masih dokter umum yang disebar ke tempat tersebut," terangnya.

Selain mengerahkan tenaga medis, TNI juga mengerahkan pasukan untuk melakukan kerja-kerja non-medis. Misalnya pelayanan di dapur umum di sejumlah titik yang menjadi pusat pelayanan Covid-19.

"Kemudian kita juga menggerakkan dalam kegiatan ini, tenaga non medis, yang hampir setiap malam mereka juga tidak tidur. Sama seperti tenaga medis. Contohnya, para prajurit yang memberikan pelayanan di dapur umum, baik di RS Atlet, RS pulau Galang dan termasuk tempat lain yang memang terkonsentrasi pasukan TNI dalam rangka pengamanan Covid-19," tutup Hadi.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang
Jokowi Soroti Tak Ada Dokter Spesialis Jantung hingga Kanker di RSUD Tamiang Layang

RSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Membedah Akar Masalah Polemik Dokter Asing
Membedah Akar Masalah Polemik Dokter Asing

Rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.

Baca Selengkapnya
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan

Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?

Baca Selengkapnya
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya
Bukan Jakarta, Ini Kota dengan Gaji Tenaga Medis Tertinggi di Indonesia
Bukan Jakarta, Ini Kota dengan Gaji Tenaga Medis Tertinggi di Indonesia

Permasalahan gaji menjadi isu yang beberapa kali disuarakan para tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Datangkan Dokter Asing untuk Daerah Terpencil: Apa Boleh Buat karena Orang Kita Tidak Ada yang Mau
Kemenkes Datangkan Dokter Asing untuk Daerah Terpencil: Apa Boleh Buat karena Orang Kita Tidak Ada yang Mau

Selain mengisi kekosongan dokter di daerah terpencil, lanjut Azhar, mendatangkan dokter asing bertujuan mentransfer ilmu ke dokter lokal.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa
Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa

Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Menkes Curhat Jumlah Dokter di Indonesia Jauh dari Ideal: Kita Butuh 280 Ribu, Baru Ada 170 Ribu
Menkes Curhat Jumlah Dokter di Indonesia Jauh dari Ideal: Kita Butuh 280 Ribu, Baru Ada 170 Ribu

Menkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani

Baca Selengkapnya