Komisi I: Indonesia tak sakiti negara lain hukum mati bandar narkoba
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais menilai eksekusi mati kepada bandar narkoba adalah kebijakan yang benar. Hal itu bukan bentuk konfrontasi dengan negara tetangga asal tahanan narkoba tersebut.
"Soal eksekusi bandar narkoba, kita tidak sedang menyakiti negara manapun. Kita sedang menyelamatkan generasi yang bisa rusak karena narkoba. Brasil sebagai salah satu negara korban industri narkoba terbesar dunia pasti memahami hal ini," kata Hanafi dalam pesan singkat kepada wartawan, Selasa (24/2).
Politikus PAN ini menyatakan perang terhadap narkoba tidak bisa ditawar-tawar lagi. Hukum di Indonesia harus tegas memberikan sanksi terhadap bandit-bandit narkoba.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa yang berpendapat hukuman mati melanggar hak asasi manusia? Amnesty International berpendapat bahwa hukuman mati melanggar hak asasi manusia, khususnya hak untuk hidup dan hak untuk hidup bebas dari penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
-
Siapa yang menetapkan Hari Anti Narkotika Internasional? Hari Anti Narkotika Internasional, yang jatuh setiap tanggal 26 Juni, ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah narkotika dan memobilisasi upaya internasional dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
-
Kenapa Hari Anti Narkotika Internasional penting? Hari Anti Narkotika Internasional adalah sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan masalah narkotika dan dampak buruknya terhadap masyarakat.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
"Memerangi narkoba dan menegakkan hukum nasional adalah kedaulatan kita. Itulah kepentingan nasional kita. Semua negara adalah kawan kecuali sudah melanggar kedaulatan kita, maka kita harus bersikap tegas," terang dia.
Diketahui, akibat eksekusi mati tahanan narkoba, Indonesia mendapat kecaman dari negara asal narapidana tersebut. Brasil menolak letter of credentials (surat kepercayaan) yang diberikan Presiden Jokowi untuk Duta Besar Indonesia, Toto Riyanto.
Surat kepercayaan itu berisi bahwa sang dubes adalah perwakilan atau orang yang dipercaya Presiden RI untuk menjadi perwakilan presiden atau menjadi dubes di Brasil.
Bahkan, Australia mengungkit-ungkit bantuan kemanusiaan ke Indonesia saat tsunami Aceh demi mencegah warganya dieksekusi mati.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, upaya tersebut tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaJumlah ini merupakan hasil kerja Polda Riau selama dua tahun enam bulan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaRestorative justice hanya berlaku pada kasus pengguna narkotika.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya“Saya kira tidak, tidak ada tekanan sama sekali," tegas Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Polkam Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku akan mendapatkan hukuman maksimal dengan penempatan tahanan di Lapas Super Maximum Security.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca Selengkapnya