Komisi III DPR sesalkan Kejagung salah geledah PT Victoria Sekuritas
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani menyayangkan arogansi dan kesalahan geledah yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap PT Victoria Sekuritas (VS), Senayan, Jakarta.
"Karena ini kan proses penegakan hukum kurang cermat," kata Arsul saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (18/8).
Arsul menegaskan Kejaksaan Agung harus segera meluruskan masalah ini. Terlebih harus meminta maaf atas arogansi yang dilakukan oleh para penyidiknya. Selain itu Kejagung harus berani menindak penyidiknya sendiri yang melakukan kesalahan.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Mengapa meminta maaf atas kesalahan itu penting? Dalam perjalanan hidup, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Terkadang, kesalahan itu begitu berat hingga meninggalkan luka yang mendalam bagi orang lain. Namun, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Ketulusan dalam meminta maaf merupakan kunci untuk membuka pintu maaf dari hati yang terluka.
-
Bagaimana Pangkoopsudnas sampaikan permohonan maaf? 'Dengan telah berakhirnya tugas saya di Koopsudnas, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, saya atas nama keluarga dan pribadi menyampaikan permohonan maaf. Saya berharap jalinan silaturahmi, tetap terpelihara. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas loyalitas, dedikasi dan kinerja baik dari seluruh anggota sekalian dalam membantu tugas saya selama di Koopsudnas,' ujar Tonny.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
"Kalau benar terjadi kekeliruan, ya harus dilakukan tindakan koreksi dan permohonan maaf. Penegak hukum juga harus bersifat gentle, kalau salah ya harus meminta maaf pada yang menjadi korban akibat tindakan keliru," tegasnya.
Menurut Arsul, jika tak ada penjelasan pada publik maka kedua institusi tersebut akan dipandang buruk oleh masyarakat. Maka dari itu Kejagung harus segera merespon dengan cepat.
"Semestinya Karopenmas Kejaksaan Agung merespon ini. Karena kalau dibiarkan atau responnya lama, ini menunjukkan metode kerja dan kinerja Kejaksaan secara keseluruhan ini ketinggalan dari KPK. KPK kalau ada isu-isu kan responnya cepet," tuturnya.
Lanjut Arsul, dalam hal ini pihak PT Victoria Sekuritas memiliki hak sebagai korban penyidikan. Hak itu berupa penjelasan mengapa digeledah dan asetnya disita harus dikembalikan. Arsul juga menyayangkan pada sikap arogan penyidik yang enggan menunjukkan surat penggeledahan.
"KUHAP kita kan sudah jelas, bahwa setiap upaya paksa maka penegak hukum yang melakukan upaya itu harus menunjukkan identitas dan surat tugasnya. Kemudian karena ini upaya paksa bukan tertangkap tangan, itu harus ada penetapan dari pengadilan. Ini kan bukan sebuah upaya paksa yang timbul dari kejahatan tertangkap tangan kan. Bukan OTT," tutupnya.
Diketahui, pada tanggal 12 Agustus 2015, kantor PT Victoria Sekuritas didatangi sejumlah orang yang mengklaim berasal dari Satgassus Kejagung. Mereka memaksa melakukan penggeledahan, namun tidak memperlihatkan identitas dan surat ketetapan pengadilan setempat untuk melakukan penggeledahan.
Penggeledahan dilakukan terkait pembelian hak tagih dari BPPN oleh Victoria Securitas International Corporation. Tetapi ditegaskan, Victoria Securities Indonesia yang merupakan grup Victoria Investama, bukanlah bagian dari Victoria Securities International Corporation (VSIC) yang melakukan perjanjian jual beli dengan BPPN pada 2003 lalu. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi III juga mengecam tindakan salah tangkap yang dilakukan polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mengingatkan Polri agar tidak asal tangkap seperti kasus Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKejagung mengapresiasi proses pelaporan terhadap seseorang apabila memang membawa fakta bukan karena niatan menjatuhkan nama seseorang.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaRutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung
Baca SelengkapnyaKejagung menyebut sosok high profile atau tokoh penting terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen pertambangan.
Baca SelengkapnyaAdapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah ruang Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Semarang yang berlokasi di sisi kompleks kantor pemerintahan itu.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca Selengkapnya