Komisi III Minta PPATK Buka Aliran Uang Bandar Narkoba: Ke Polisi, Kejaksaan atau BNN
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuka aliran dana terkait peredaran narkoba. Permintaan itu untuk mendalami apakah aliran dana bandar narkoba ada mengalir ke institusi penegak hukum maupun pejabat.
"Soal narkoba itu ini yang paling banyak bermain siapa? Kalau seandainya enggak bisa disampaikan pada rapat terbuka seperti ini, kita cari forum lain apakah kepolisian, kejaksaan atau pejabat atau BNN atau pejabat-pejabat lain," ujarnya dalam raker Komisi III DPR dengan PPATK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1).
Dia menyoroti saat ini, bandar kelas kakap tidak tersentuh sebaliknya hanya bandar kecil yang ditangkap. Sementara pengguna barang haram tersebut saat ini makin meningkat.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Bagaimana polisi mengetahui kasus narkoba Epy Kusnandar? 'Awalnya dari laporan masyarakat terkait adanya penyalahgunaan narkoba, kami lakukan penyelidikan. Untuk keterangan lebih lanjut, sabar,' ujarnya.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Karena yang kita dengar yang dimakan bandar-bandar kecil, bandar besar dilindungi, sekarang ini katanya dalam situasi corona dua tahun ini pemakai bukan berkurang, malah bertambah banyak yang stres larinya ke narkoba," tuturnya.
"Karena kami berpikir minimal saya apakah BNN ini perlu kita pertahankan atau tidak, ada gak gunanya, tolong dijelaskan kepala PPATK ada pejabat-pejabat di luar itu," ujarnya.
Trimedya menyebut, tidak mungkin bandar bandar-besar bisa aman bila tidak ada yang membeking. Dia yakin PPATK mengetahui aliran uang terkait peredaran narkoba.
"Pasti bapak tahu siapa siapa, kalau kita nanya ini kepada kepolisian kepada BNN pasti mereka standar jawabannya mudah-mudahan kalau kita tanya ke PPATK yang paham peredaran keuangan narkoba ini bisa menjelaskan kepada kita," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi III menilai jumlah transaksi judi online hingga saat ini mencapai angka yang spektakuler.
Baca SelengkapnyaLangkah ini perlu dilakukan untuk memastikan terkait informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi butuh waktu untuk memilah korban dari masing-masing pelaku karena banyaknya barang bukti
Baca SelengkapnyaKini, deretan nama 'jaksa nakal' iseng main judi online itu telah ia kantongi dan sudah diserahkan ke bidang pengawasan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca Selengkapnya"Soal tuduhan pencucian uang PG dapat diusut sampai ke akar-akarnya," kata Nasir.
Baca SelengkapnyaJazilul meminta PPATK untuk berkomitmen mengusut dugaan ini dengan tuntas.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.
Baca Selengkapnya