Komisi III ragukan pengaduan korban Novel Baswedan
Merdeka.com - Komisi III DPR menerima korban penembakan dan penganiayaan yang diduga dilakukan Novel Baswedan. Tak ayal, para anggota komisi bidang hukum tersebut menanyakan mengapa baru sekarang para korban melaporkan kasus itu, padahal kejadian kasus tersebut pada tahun 2004.
Pertama, anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Henry Yosodiningrat meragukan apa betul Novel melakukan penembakan dan penganiayaan langsung dalam kasus pencurian burung walet. Atau Novel hanya menjalankan perintah struktural dari atasannya atau bahkan bukan Novel yang melakukan penembakan dan penganiayaan tersebut.
"Memang kasus ini muncul setelah sekian lama, apa ini murni satu orang Novel atau jajaran kepolisian Novel. Ini harus diklarifikasi kepada kami, harus disampaikan ke kami apa betul Novel yang menembak sendiri atau siapa," kata Henry di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (15/2).
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Kenapa Mutiara Baswedan di soroti publik? Menjandi Perbincangan Sosok Mutiara atau Tia menjadi perbincangan dan sorotan netizen ketika ia tergabung dalam Timnas atau tim sukses sang ayah dalam pemilihan presiden.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Menurut Henry, jangan sampai masalah ini hanya mencuri momen ketika kasus Novel mencuat. Oleh karena itu, pihaknya ingin betul-betul memastikan bagimana posisi Novel dalam penembakan dan penganiayaan tersebut.
Di tempat yang sama, anggota komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil juga menyampaikan hal serupa. Kepada para korban, Nasir ingin memastikan apa betul Novel yang menembak secara langsung.
"Apakah penyiksaan dilakukan Novel. Apakah tangannya sendiri atau menyuruh anak buahnya," tanyanya.
Yuliswan yang merupakan pengacara Dedi Muryadi dan Irwasyah Siregar, korban penembakan dan penganiayaan yang diduga dilakukan Novel mengatakan, kasus ini syarat akan kriminalisasi. Kejadian yang bermula pada tahun 2004 tersebut, di zaman SBY telah dihentikan sementara waktu saat kasus Mantan Kakorlantas, Djoko Susilo. Yang mana antara KPK dan Polri bersitegang, dan kasus ini dihentikan.
Namun, tegas Yuliswan, jika saat ini kasus Novel ini dihentikan, dianggapnya tidak adil. Sebab, kata dia, Novel telah melakukan penembakan dan penganiayaan terhadap kliennya.
"Makanya kami sepakat memohon keadilan. Kita tidak punya niat memenjarakan dia. Tapi karena tidak ada permintaan maaf, kami sangat tersinggung. Belakangan kami melihat di media massa, pensihat hukum Novel minta suaka ke KPK dan kasus ini tidak dinaikkan ke pengadilan. Alasan kepentingan umum, kepentingan umum mana?," ucapnya.
Seperti diketahui, Novel dituduh melakukan penganiayaan hingga menyebabkan seorang pencuri sarang burung walet tewas. Peristiwa itu terjadi saat Novel menjabat sebagai Kepala Satuan Reskrim Polres Bengkulu pada 2004.
Kejaksaan Negeri Bengkulu telah melimpahkan berkas perkara penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan Novel Baswedan ke Pengadilan Negeri setempat pada Jumat (29/1/2016). Pelimpahan berkas disertai pelimpahan barang bukti, yakni tiga senjata api, proyektil, dan kelengkapan surat penggunaan senjata api oleh Polres Bengkulu.
Pengadilan telah mengagendakan persidangan Novel Baswedan pada 16 Februari. Namun, Kejaksaan Negeri Bengkulu menarik kembali berkas tersebut dengan alasan penyempurnaan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia meminta agar pendekatan hukum termasuk korupsi di dalamnya ini dapat diluruskan dan dimurnikan.
Baca SelengkapnyaNovel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaKomisi III kembali menyinggung kasus tewasnya tahanan di Polres Kota Palu.
Baca SelengkapnyaSupriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaDPR tidak ingin berasumsi atas peristiwa atau kejadian yang memang belum adanya pernyataan secara resmi.
Baca SelengkapnyaKapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Daniel Tahi Mohang Silitonga rapat dengan Komisi III membahas kasus Ipda Rudy Soik buntut pembongkaran mafia BBM
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR berduka karena penegak hukum justru menjadi tersangka kasus hukum.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaNatsir Djamil mengatakan dalam Pemilu 2024 setiap orang bebas berpendapat.
Baca Selengkapnya