Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi IV DPR desak Kementan beri data konkret soal kenaikan harga telur

Komisi IV DPR desak Kementan beri data konkret soal kenaikan harga telur Telur ayam. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Zainut Tauhid Saadi menilai Kementerian Pertanian (Kementan) kerap menyuguhkan data yang tak konkret dengan kondisi riil di lapangan, salah satunya terkait harga telur dan daging ayam yang melambung di pasar.

"Kementan sering mengatakan barang-barangnya ada dan cukup, namun faktanya harga di masyarakat tinggi. Ini kan berarti ada masalah," kata anggota DPR dari Fraksi PPP Zainut Tauhid Saadi kepada wartawan, Kamis (26/7).

Komisi IV DPR menurut Zainut, membutuhkan penjelasan yang konkret dari Kementan terkait persoalan ini. Namun yang terpenting dilakukan Kementan saat ini menurut Zainut adalah segera mungkin mencari solusi mengatasi masalah ini.

"Jika mereka (Kementan) tidak siap, impor menjadi pilihan terakhir. Akan tetapi, jika memang nantinya harus impor, imbasnya pasti akan merugikan para peternak. Kementan harus bertanggung jawab, memberikan data yang sebenarnya untuk kepastian apakah barang (telur dan daging ayam) itu ada atau tidak," kata Zainut.

Di samping itu, dia mengingatkan satuan tugas (Satgas) pangan harus bekerja efektif memastikan realitas kondisi di lapangan, dan cepat mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini.

"Hasil dari temuan yang dilakukan satgas itu juga sejatinya harus dipublikasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat juga tahu di mana letak sumbatannya," ucapnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrat, Viva Yoga Mauladi menyatakan pihaknya akan memanggil Kementan untuk meminta penjelasan tak sekedar isu harga telur dan daging ayam yang tengah melambung tinggi, namun terkait isu pangan nasional.

Penjelasan Kementan menurutnya sangat diperlukan karena bertujuan untuk kebaikan kinerja kementerian itu sendiri, termasuk lemahnya koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Terpisah, Ketua Satgas Pangan Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan sehinga belum bisa memaparkan temuannya ke masyarakat. Satgas diakui Setyo bahkan belum memeriksa pihak manapun yang diduga menjadi bagian dari permasalahan ini.

"Belum ada yang kita mintai keterangan, karena sifatnya masih lidik (penyelidikan). Masih pengumpulan data," kata Setyo.

Setyo pun tak bisa memastikan kapan temuan tersebut disampaikan ke masyarakat, karena tim Satgas Pangan menurutnya tidak membuat target sampai kapan pihaknya bisa menyimpulkan temuan.

Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan Kementan telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi harga telur ayam yang mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir.

Sebagai langkah awal, Kementan akan melakukan penghitungan ulang prognosa kebutuhan telur dan ayam ras. Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan.

"Koordinasi dilakukan antara lain untuk mengkaji kembali harga acuan telur dan ayam ras tingkat produsen maupun konsumen," ungkapnya.

Hanya saja langkah Kementan ternyata tak secara signifikan berpengaruh pada penurunan harga telur. Ini dibuktikan dengan fakta harga telur yang belum menyentuh harga normal di sejumlah daerah.

Salah satu distributor telur yang berlokasi Mampang, Jakarta Selatan, Coki menyebutkan kenaikan harga telur dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama adalah depresiasi rupiah yang mendongkrak harga pakan dan obat-obatan untuk unggas.

"Transportasi juga naik, dolarnya naik soalnya," ujarnya kepada wartawan, Rabu kemarin.

Faktor lain adalah larangan penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP), adanya serangan penyakit serta kebijakan afkir dini yang dipandang menurunkan produksi telur.

"Afkir dini itu, masih produksi ayamnya tapi karena jelek bertelurnya makanya afkir dini. Itu seluruh Indonesia, aturan Kementan," katanya.

Kementerian Pertanian menerapkan kebijakan afkir dini tahun lalu lewat Keputusan Menteri Pertanian nomor 3035/kpts/PK010/F/03/2017. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan populasi ayam petelur. Pasalnya, harga jual telur sempat turun di bawah harga pokok produksi, bahkan sempat menyentuh Rp 14.000 per kilogram.

Akibat turunnya populasi ayam yang berdampak pada menyusutnya produksi, harga pun terkerek. "Hukumnya kan begitu," lanjut Coki.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi
Harga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi

harga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.

Baca Selengkapnya
Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur
Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur

Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun
Harga Bahan Pokok di Pasar Blauran I Salatiga Terus Stabil Cenderung Turun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.

Baca Selengkapnya
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana

Baca Selengkapnya
Ayam Capai Rp40 Ribu Per Kilogram, Ini Daftar Harga Sembako di Pasar Induk Rau Serang
Ayam Capai Rp40 Ribu Per Kilogram, Ini Daftar Harga Sembako di Pasar Induk Rau Serang

Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Rapat Komisi VI Bahas Beras Mahal: Gila, Bapak Bohong, RNI Bubarkan Saja!
VIDEO: Panas Rapat Komisi VI Bahas Beras Mahal: Gila, Bapak Bohong, RNI Bubarkan Saja!

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengatakan, kondisi beras yang mahal dan langka

Baca Selengkapnya
Harga Ayam Potong Tembus Rp90 Ribu, Pemprov DKI Bakal Lakukan Ini
Harga Ayam Potong Tembus Rp90 Ribu, Pemprov DKI Bakal Lakukan Ini

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berupaya menstabilkan harga ayam potong di pasaran.

Baca Selengkapnya
Menko Zulkifli Hasan Sidak Harga Pangan di Bandung, Begini Hasil Temuannya
Menko Zulkifli Hasan Sidak Harga Pangan di Bandung, Begini Hasil Temuannya

Dalam kesempatan itu, Zulhas berkelilng pasar untuk menemui pedagang ayam, telur, sayuran, hingga kue kering.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mendag Zulhas Sidak Pasar Kramat Jati Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok
FOTO: Mendag Zulhas Sidak Pasar Kramat Jati Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok

Dalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan

Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Murka Bicara Lantang Depan Mendag: Apa Gunanya Bulog!
VIDEO: Anggota DPR Murka Bicara Lantang Depan Mendag: Apa Gunanya Bulog!"

Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam kecewa dengan harga beras yang melambung tinggi

Baca Selengkapnya