Komisi IX DPR Pesimistis Herd Immunity Tercapai dalam Setahun
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena memperkirakan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap Covid-19 melalui program vaksinasi tidak bakal tercapai sesuai target dalam satu tahun. Dia melihat masih banyak masalah yang muncul, mulai dari pengadaan vaksin hingga proses vaksinasi di lapangan.
"Angka herd immunity kapan bisa dicapai, perkiraan pasti tidak mungkin tercapai dalam satu dua tahun ini, pasti molor lagi. Bagaimana kita memastikan vaksinasi herd immunity 70 persen ini bisa berjalan? Siapa tanggung jawab atas ini? Pasti tidak mungkin jalan ini," ujarnya dalam rapat Komisi IX bersama Menkes di DPR RI, Kamis (8/4).
Menurutnya, target herd immunity 70 persen dalam satu tahun tidak tercapai bila melihat kondisi hari ini. Pengadaan vaksin yang dipakai menemui kendala, kondisi vaksinasi di lapangan juga demikian. Dia pun meminta Kemenkes untuk memperbaikinya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
"Dengan realisasi hari ini, mulai dipikir langkah-langkah perbaikan secara cepat terkait perencanaan yang tidak terimplementasi dengan baik di lapangan dalam berbagai hal, menyangkut pengadaan vaksin, bagaimana vaksin itu dipakai, bagaimana vaksinasi di lapangan. Ini berbagai hal yang jadi catatan bagi seluruh pihak," ucapnya.
Menurutnya, herd immunity 70 persen tidak bisa tercapai jika efikasi vaksin yang digunakan berbeda-beda. "Kita ingin mencapai herd immunity 70 persen dengan efikasi yang berbeda-beda, dengan pelaksanaan vaksinasi yang berbeda-beda. Angka 70 persen itu pasti tidak akan tercapai dalam waktu yang sama," kata Melki.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca Selengkapnya