Komisi V DPR pertanyakan burung jadi sebab kacaunya Lion Air
Merdeka.com - Delay-nya penerbangan pesawat Lion Air yang terjadi dari Rabu kemarin hingga saat ini belum ada titik jelasnya. Tercatat sudah 30 lebih pesawat yang sampai saat ini belum diberangkatkan. Ribuan penumpang menyatakan kekecewaannya atas pelayanan yang diberikan pihak Lion Air itu. Apalagi sampai saat ini pihak dari Lion Air belum memberikan penjelasan mengenai persoalan ini.
Menanggapi hal ini, Yudi Widiyana selaku anggota DPR Komisi V yang membidangi perhubungan menyatakan ada beberapa hal yang bisa disoroti dari kasus ini. Dia menjelaskan bahwa delay pesawat ini akibat salah satu pesawat Lion Air menabrak burung.
"Setahu saya ini katanya gara-gara efek dari kejadian burung, ini perlu dapat sorotan seperti dari Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura serta sorotan Operator Pelayanan mengenai konsumen yang harusnya dilayani," ungkap Yudi saat diwawancarai merdeka.com, Kamis (19/2).
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Mengapa penumpang mendapatkan kompensasi karena delay? Dengan demikian, penumpang tidak merasa terlunta-lunta sekaligus merasakan hak kenyamanannya akibat ketidakpastian jadwal keberangkatan pesawat,' tulis laman MPM Insurance, dikutip Jumat (13/9).
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Yudi juga menyayangkan tindakan pihak pesawat yang sampai saat ini belum ada konfirmasi kepada para calon penumpang. Menurutnya, pihak Lion Air harus mengemukakan sebabnya apa.
"Kalau penyebabnya itu misal karena mesin pesawat, itu memang sudah teknis. Tidak ada pelanggaran mengenai teknis itu di undang-undang," ucapnya.
Yudi juga menyarankan kepada para penumpang serta pihak-pihak yang dirugikan Lion Air akibat kasus ini, agar mengadukan saja masalah itu ke lembaga YLKI. "Penumpang langsung saja mengadu ke YLKI, biar nanti langsung ditangani dan diurus dengan orang yang tepat," tambah Yudi. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibatnya jemaah dan petugas mencari-cari setelah mereka mereka mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPolitikus Gerindra itu mengeluhkan tidak adanya fasilitas garbarata, sehingga para petugas harus menyediakan payung saat hujan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi V DPR, Mulyadi mengeluhkan buruknya pelayanan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPengguna KRL ramai-ramai mengeluhkan AC di dalam gerbong kereta yang mati.
Baca SelengkapnyaKendala tersebut dikarenakan panel SIV atau alat pengubah tegangan listrik untuk power suplai untuk alat penyejuk udara tidak beroperasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan Kemenag akan melayangkan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda.
Baca Selengkapnya